"Kenangan adalah sehelai daun musim gugur yang berdesir kala angin bertiup dan selanjutnya tak terdengar lagi."
Happy reading
Gadis remaja dengan wajah yang cantik dan terlihat natural tanpa make up sedikitpun tidak seperti kebanyakan remaja cewek sekarang,kulit yang putih mulus,serta rambut hitam lurus tergerai indah mencapai punggung gadis tersebut.
Gadis tersebut berpakaian serba putih berdiri dibawah hujan yang turun dengan derasnya.menatap aspal yang basah akibat terkena air hujan dan kadang sesekali mengusap wajahnya.tubuhnya bergetar hebat menandakan bahwa gadis tersebut sedang menangis.
"Tolong jangan pergi!!!tetaplah disini,bersamaku.aku gak mau kamu pergi,"racau gadis tersebut
"Arin,"panggil suara tepat dibelakang gadis yang bernama arin.
Arin menghapus sisa sisa air mata di wajahnya,menghela nafas sejenak lalu mengangkat wajahnya.
Mata yang sembab akibat menangis,terlihat sangat berantakan menggambarkan hatinya yang juga berantakan.
"Chelle,biarkan aku disini sendiri menikmati air hujan yang juga akan berhenti dan pergi,"kata arin
Michelle gadis yang cantik,ramah,dewasa,dan pengertian.
Sekarang ini michelle mengerti bahwa kenyataan pahit yang dialami sahabat sekaligus sepupu yang sangat dekat dengannya itu sangatlah membuat arin terpukul dan belum sepenuhnya dapat diterima arin.
Chelle tau kalau selama pemakaman tadi arin berusaha untuk tegar dan tidak memperlihatkan sisi kelemahan gadis tersebut.
Walau arin adalah gadis yang tegar,semua orang pasti akan lemah jika orang yang paling berarti,paling ia sayang,paling ia cinta,selalu ada jika arin membutuhkannya,selalu menghibur jika arin sedih,tak pernah pergi meninggalkan arin.tapi skarang ia pergi bukan sementara melainkan untuk selamanya.arin blum sanggup jika harus kehilangannya.bagi arin,ia sangat spesial dan tak ada yang seperti dirinya.arin sangat membutuhkan dia untuk tetap tinggal walau sebelum dia hadir arin memang sendiri.tapi sekarang situasinya berbeda.
Chelle melangkah pelan mendekati arin,berdiri didepan gadis tersebut dan memandangnya dengan wajah yang prihatin
Chelle juga merasakan bagaimana sakit nya arin,ia dan arin sangatlah dekat.ia juga tau hubungan arin dengan pacarnya itu arvelo billy prasetya yang biasa dipanggil arvel.arin sering menceritakan perlakuan arvel yang biasa saja tetapi sangat berkesan.
Arvel adalah cowok yang perhatian,menunjukan rasa sayangnya ke arin dengan cara yang berbeda.arvel bukan tipe cowok yang suka menggombal ataupun mengucapkan kata kata cinta yang manis tetapi ia menujukan nya dengan perlakuan yang berbeda.itulah arvel.
"Cinta bukan bagaimana kita melepaskan,tetapi bagaimana untuk mengikhlaskan.percayalah,seseorang tidak akan meraih cinta sebelum memahami perpisahan yang sedih dan membuka pikiran,serta merasakan pahitnya kesabaran,juga penderitaan yang melelahkan."bisik chelle dan pergi berlalu dari hadapan arin
"Tunggu chelle."kata arin lirih
Chelle terdiam ditempat menunggu apa yang akan arin sampaikan padanya.chelle sebenarnya tidak tega meninggalkan arin disini sendiri.bahkan orang tua arin menyuruh chelle agar menemani arin yang sedih.tetapi chelle harus membiarkan arin sendiri,karna ia butuh sendiri untuk saat ini.
"Apakah dia bukan cinta dan jodohku,chelle?apakah ia hanya sementara dan pergi karna ia hanya sedikit dari penderitaan ku menuju cintaku yang sesungguhnya?."tanya arin dengan ragu ragu.
"Aku bukan Tuhan yang mengatur itu semua,tetapi cinta yang akan membuat kita untuk mengerti.bersabarlah,pelan pelan semua pertanyaan mu akan terjawab.cobalah mengikhlaskan,kufikir itu lebih baik."kata chelle dan pergi
Chelle tidak sepenuhnya yakin jika itu akan mudah,tetapi memang itu yang terbaik.
"Ikhlaskan?lebih baik."kata arin dengan tawa yang dipaksakan
Hujan yang tadinya deras sekarang hanyalah rintik rintik maupun tetes demi tetes yang turun dengan perlahan
Datang membawa kebahagiaan dan kesejukan serta pergi meninggalkan bekas,disini.
"Maafkan aku arvel karna telah mengingkari janjiku,tapi izinkan aku hari ini saja aku menangis agar aku lega.aku janji setelah ini gak ada lagi arin yang lemah."kata arin dan setelahnya,
Terduduk lemas dengan dagu yang diturunkan menatap aspal yang basah akibat hujan yang datang tadi.
-----
Yeay part 1 nya udah selesai
Maaf klo ada yg kurang dimengerti dan kurang menarik juga.aku bakal usahain agar ceritanya lebih bagus.Ini cerita pertamaku makanya masih acak acakan,blum ahli soalnya.ini pun sudah bikin kepalaku puyeng.
Buat para pembaca jangan lupa like dan koment nya yah,sangat dibutuhkan.soalnya aku mau lanjut ini cerita klo didukung oleh kalian.klo bisa jg kritik biar bisa di perbaiki
MAKASIH BANYAK SEBELUMNYA
KAMU SEDANG MEMBACA
Different
Teen FictionGadis asal kota makassar bernama arina meganien ashellay.ia selalu ditinggal kedua orang tua beserta adiknya karna pekerjaan orang tuanya yang dinas berpindah pindah kota. Arvelo billy prasetya,cowok penyakitan yang selalu bolak balik singapura hany...