Part 15

64 0 0
                                    

Sepulang sekolah aku dan chelle ke kantin dulu sebab perutku lapar sekali.sejak istirahat tadi tidak ada asupan makanan masuk ke dalam tubuhku.

Suasana kantin tidak begitu ramai.hanya ada beberapa siswa yang nongkrong sambil tertawa bersama sahabat mereka.

Kami duduk ditengah tengah kantin dan aku segera meluncur ke gerobak soto memesan.

Sambil menunggu pesanan,kami sesekali mengobrol.

"Chel,aku putus."kataku menunduk

"Putus?."katanya berteriak membuat semua penghuni kantin melihat ke arah kami

"Gak usah gitu juga nanggepinnya."kataku

"Hehe,refleks."katanya cengengesan

"Tapi kok bisa?."

"Aku yang mutusin.menurut kamu gimana?."kataku

"Yah gimana rin,dia baik banget.kenapa sih kamu mutusin dia?pasti dia sedih banget."katanya

"Aku juga gak tega sih,tapi aku gak punya pilihan lain chel."kataku

"Maksud kamu?."katanya

"Aku udah nyakitin vani.tadi aku gak sengaja denger pembicaraan mereka pas di perpus.vani suka leo."kataku

"Hah?jadi vani suka leo makanya kamu putusin leo.reaksi leo pas tau vani suka dia gimana?."tanyanya

"Aku mohon jangan kasih tau leo,aku gak mau vani merasa bersalah karena merasa penyebab aku dan leo putus."kataku

"Aku tau gimana posisimu."katanya

si pelayan mengantar soto pesanan kami.

tiba tiba dari arah sana datang aleta dan vani yang tersenyum kepada kami

pasti berat jika harus tersenyum padahal hati kita kecewa.agar terlihat kamu baik baik saja sampai kamu maksa diri kamu buat tersenyum vani.aku gak nyangka kamu bisa setegar ini menghadapinya.aku sama sepertimu vani,tak ingin merasakan situasi seperti ini tetapi keadaan lah yang memaksa kita untuk melakukannya.

aku ingin mendapatkan kebahagiaan ku kembali tapi bukan dengan cara mengambil kebahagiaan orang lain hanya untuk keegoisanku sendiri.jika kalian pikir aku sepicik itu bisa melupakan arvel dengan waktu singkat,kalian salah besar.karena sesungguhgnya aku juga terpaksa agar arvel tenang disana melihat aku baik baik saja walaupun aku rapuh.

"udah lama ya?"tanya aleta

"gak kok,baru aja.ayo duduk jangan berdiri aja.kalian mau pesan apa?."tanya chelle

"gak usah,kami udah makan kok tadi.kami cuma temani kalian disini."jelas vani

"vani,kamu baik baik saja?."tanyaku

aku cuma pengen mastiin kamu baik baik aja atau tidak.ini pasti berat banget.

"emang aku kenapa?aku baik baik aja kok."sambil tertawa hambar

"kita sekarang sahabat kan?jangan ada rahasia ya,apapun itu tolong kejujurannya.aku pun begitu akan jujur sama kalian."kataku sambil tersenyum

"iya,aku janji."kata chelle,vani,dan aleta bersamaan

setelah selesai makan kami kembali ke kelas

ketika di koridor aku melihat kak arsen dkk

"kalian duluan aja,aku ada urusan sebentar." kataku

setelah meminta izin,aku langsung berlari ke arah gerombolan cowok itu

"kak,aku mau ngomong." kataku gugup sambil melihat sepatu ku

"mau ngomong sama aku ya rin?" tanya eky

"diam lu somplak." kataniel

"sama kak arsen." kataku masih dengan posisi dan arah mata yg sama

"gak ada yang perlu dibicarain." katanya dingin

"ada kok kak,mau ya?" tanyaku

"gue sibuk."katanya lagi

"dia gak sibuk kok,sana ngomong dulu.jadi cowok tuh gentle kek" kata niel dan eky mendorong kak arsen dekat dengan ku

"yaudah di taman."kata kak arsen berjalan duluan

seasampainya ditaman

"gak perlu basa basi,to the point aja"katanya cuek

"aku minta maaf kak." kataku takut

"cuma minta maaf?gue maafin.gue balik kalau cuma itu yang mau diomongin." katanya memulai langkah

"tunggu kak.aku gak tau apa salahku,tapi aku ingin minta maaf atas kesalahan yang gak aku sadari.aku tau kalau aku udah buat kakak kecewa dengan keputusan yang aku ambil.tapi percayalah aku cuma pengen cepat cepat memulai kembali kebahagiaan dengan orang lain.sulit bagiku jika harus berdiam diri dengan kenangan yang terus menyelimutiku.aku gak bisa move on secepat itu dengan mantanku.kalau perlu jujur aku ke jakarta bukan hanya untuk melanjutkan sekolah tapi karena mantanku yang meninggal.aku gak bisa jika harus berada di kota yang sama dan memiliki tempat yang penuh dengan kenangan.apa aku salah jika aku mulai membuka lembaran baru dengan leo?"kataku yang mulai menangis

"kamu gak salah,aku yang salah menyukai orang yang tidak menyukaiku.walaupun aku gak bisa mengatur kepada siapa aku menyukai tapi seharusnya aku tidak memaksa mu menyukaiku.aku yang terlalu ingin memilikimu sampai tidak sadar kalau jika seseorang menyukai maka dia harus bahagia jika orang yang mereka cintai juga bahagia walupun bahagianya dengan orang lain.aku egois karena tidak ikhlas kamu dengan leo.tapi aku sedang berusaha bahagia demi kebahagiaanmu juga,jadi menjauhlah dariku sebentar agar aku mudah move on dan menjadi biasa biasa saja jika berada didekatmu."

"aku udah putus kok kak,jadi kakak gak perlu menjauh.tapi kalau memang mau berhenti menyukaiku,aku bakal terima karena kakak gak pantes mendapat cewek seperti aku.sekali lagi aku minta maaf." kataku sambil berlalu pergi meninggalkan kak arsen yang masih diam mematung di tempatnya

benar apa kata seseorang bahwa mencintai tak harus memiliki,cukup dengan mendoakan kebahagiaannya itulah yang terpenting.

-----

maaf lama gak update soalnya lagi buntu buat kayak gimana.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 05, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

DifferentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang