"Yanmei itu... apa dia perempuan?" Minrin membenahi kaca mata hitamnya dan mengikat rambutnya menjadi satu. Ia sedang berada di lantai dua bandara Incheon, mengamati situasi dengan teliti.
"Aku akan mengirimkan fotonya padamu," ucap Kyuhyun. Dua detik kemudian ponselnya berbunyi dan satu pesan dari Kyuhyun masuk. Minrin membukanya, mengamati sebentar rupa seorang wanita mudah berambut pendek yang bernama Yenmei. Lalu ia kembali memasukan ponsel itu ke dalam saku mantelnya sebelum mendesah pelan.
Ia mengamati lagi keadaan bandara termasuk memperhatikan Ryeowook yang duduk di kursi tunggu sambil tersenyum sendiri. "Aku tidak tahu kenapa tugas kali ini begitu berbeda. Apa karena hanya kita berdua yang melakukannya?" tanyanya.
"Hmm... entahlah. Karena kau sudah lama tidak melakukan ini semenjak kejadian itu." Ryeowook menjawab menunjuk pada kejadian tiga tahun yang lalu di Perancis saat Minrin hampir saja membuat nyawa klien mereka melayang di tangan musuh. Sejak saat itu, ia selalu menolak jika di suruh turun ke lapangan langsung.
"Ya... mungkin saja." Ia bergumam sendiri
"Yaa, kalian ke sana bukan untuk pacaran. Bisakah kalian fokus?" Kyuhyun menginterupsi keduanya, ketika pembicaraan itu terdengar menjurus pada pembicaraa nostalgia antara kedua orang itu. Yang jujur saja sedikit membuat Kyuhyun menggeleng pelan karena kesal.
Minrin tekekeh pelan sebelum akhirnya melihat ke arah kanan Ryeowook, di mana terlihat seorang laki-laki mencurigakan sedang duduk sambil memegang ponsel. Tidak hanya satu tapi ada beberapa termasuk satu di ujung kursi yang ditempati Ryeowook dan dua orang yang berdiri tidak jauh dari pintu keluar bagi penumpang pesawat. Sejauh ini Minrin melihat ada lima orang yang bersikap mencurigakan.
"Kau melihat mereka?" tanya Minrin. Suara berdehem mengiyakan terdengar dari Ryeowook.
Ryeowook juga menyadari hal itu bahwa ada beberapa orang yang diturunkan oleh pihak lain yang sepertinya akan membuat misi mereka gagal jika tidak segera diatasi. Satu pria di ujung kanan sepertinya mencurigai Ryeowook karena sejak tadi berusaha memperhatikannya.
"Cho, kita punya sedikit masalah. Siapapun yang ingin Yenmei mati, mereka sudah mengirimkan orang ke sini." Ryeowook mengambil ponselnya dan berpura-pura berbicara di telepon.
"Mereka bukan wajah baru. Tenang saja... satu orang yang duduk di kursi adalah mantan narapidana yang baru saja keluar. Dua orang yang di dekat pintu, mereka berdua adalah gangster yang juga sering keluar masuk penjara. Satunya yang berambut aneh juga sama saja. Satu-satunya yang harus diwaspadai adalah yang ada di sebelah kananmu. Dia salah satu pembunuh bayaran yang sudah lama menjadi buronan polisi."
Ryeowook menoleh sekilas ke arah laki-laki pendek dengan kepala yang sedikit lebih kecil itu. "Jadi, mereka berencana menghabisi Yenmei begitu dia keluar dari bandara?" ia kemudian berdiri, kembali berpura-pura bicara sambil melihat ke arah pintu keluar. Penerbangan dari Beijing baru saja mendarat dan sekarang para penumpang keluar. Ryeowook mengamati para penumpang yang keluar satu persatu, begitu juga seorang laki-laki yang tadi dicurigainya.
"Ya, kurasa. Lakukan saja seperti biasanya. Itu bukan hal sulit bagi kalian, bukan?" tanya Kyuhyun memastikan dengan sangat santai.
Tedengar suara Minrin yang mendengus pelan dan Kyuhyun yang menanggapinya dengan tertawa. Lalu Ryeowook yang hanya bisa menghela nafas pendek mendengar semua itu. Baik, tugas ini memang bukan hal baru bagi mereka. Dalam tiga bulan terakhir ini mereka bahkan sudah delapan kali mendapat tugas serupa.
"Minrin-ya, kau bisa mengalihkan perhatian mereka sementara aku membawa Yenmei?" tanya Ryeowook kemudian begitu ia melihat seorang wanita berambut pendek keluar dari bandara. Ia pun memasukkan ponselnya ke dalam saku, lalu berjalan menghampirinya sambil melambaikan tangan.
YOU ARE READING
The Horde
FanfictionMereka berempat bersahabat, membentuk kelompok dan bekerja secara ilegal. Apapun akan dilakukan demi uang kecuali membunuh, termasuk melanggar berbagai macam hukum yang berlaku sekalipun. Hingga suatu pekerjaan berhasil menjebak salah satu diantara...