Misi kali ini adalah menyelamatkan puteri presiden. Haruskah ini disebut suatu kehormatan atau bencana? Setidaknya bagi Hyukjae, ia seperti terseret dalam drama kehidupan gadis muda anak orang nomor satu di Korea Selatan.
***
Sebuah pesta mewah yang terpaksa dihadirinya menjadi hadiah ulang tahun terburuk untuk Eunji. Lebih buruk dari pada duduk tenang di kediamanannya dengan pelayan yang menyajikan kue ulang tahun setinggi lima puluh senti tahun lalu. Entah apa yang ada dipikiran ayahnya kemarin sore hingga mencetuskan ide konyol ini. Eunji tidak pernah suka terlibat dengan kegiatan politik yang ayahnya lakukan.
"Duduk tenang dan dengarkan. Kau hanya perlu melakukan hal itu." Kata-kata ayahnya teringang di kepalanya saat di mobil tadi. Membuat Eunji memaksakan diri tersenyum ketika lampu sorot dan kamera mengarah padanya. Tepuk tangan menyambutnya begitu ia berdiri untuk memperkenalkan diri.
Apa yang menarik dari hidupnya yang bagai puteri kerajaan? Kemewahan? Kedudukan? Ya, Eunji menyukai semua itu. Tapi tidak dengan menjadi pusat perhatian. Ia tidak suka jepretan kamera yang mengambil gambarnya. Ia tidak suka saat semua orang memandanginya yang berakhir mengagumi atau bahkan berakhir menghujat. Dan yang paling penting, ia tidak suka keramaian.Tapi semua itu harus rela diterimanya sejak tiga tahun yang lalu, sejak ayahnya terpilih menjadi orang nomor satu negeri ini.
Tidak banyak yang dilakukan Eunji pada acara malam itu. Ia hanya perlu tersenyum, berdiri di panggung itu dan mengucapkan dua tiga patah kata yang tadi disiapkan sekretaris ayahnya. Mudah. Ia menggumamkan kata itu dalam hatinya sebelum berdiri dan melangkah maju. Ia baru seperempat jalan ketika tiba-tiba keadaan menjadi gelap. Entah apa yang terjadi. Suara-suara riuh orang yang panik menggema di pikiran Eunji. Dadanya mendadak sesak. Ia kesulitan bernafas. Keringat dingin mulai membanjiri tubuhnya. Ia hampir saja terjatuh jika saja tangan kanannya tidak berhasil meraih pegangan. Kedua matanya mengerjap-ngerjap mencari penerangan tapi gagal. Gelap di mana-mana dan ia bisa saja pingsan saat itu juga jika saja seseorang tidak memegangi lengannya dengan kuat, menahan tubuhnya yang benar-benar hampir ambruk dan membawanya pergi
Ia tidak ingat dengan jelas. Eunji hanya ingat seseorang membawanya dari kegelapan yang tak lebih dari tiga menit itu lalu mendapati dirinya terduduk di sebuah lorong gedung pertemuan dengan penerangan yang membuat nafasnya kembali setelah itu. Ia menoleh ke kanan dan ke kiri mencari si penyelamat yang tadi membawanya keluar dari kematian mendadak akibat shock dan trauma. Tapi tidak ada seorangpun kecuali seorang pria berkacamata bulat yang kini berjalan ke arahnya.
"Kau tidak apa-apa?" tanyanya.
Eunji berjengit kaget. Cepat-cepat ia berdiri lalu refleks memundurkan dirinya hingga menyentuh dinding di belakangnya sebagai bentuk pertahanan diri. Lee Hyukjae, si laki-laki berkacamata dengan mantel cokelat panjang yang membalut tubuhnya berdiri memperhatikannya dengan hati-hati. Eunji bukannya tidak tahu itu. Ia justru dibuat ketakutan sekarang dengan tatapan itu.
"Minumlah, ini bisa mengurangi rasa takutmu," ujarnya kemudian sambil mengulurkan satu botol air tawar pada Eunji. Gadis itu tidak menerimanya dan memilih tetap pada posisi semula dengan waspada. Hyukjae hanya tersenyum seakan mengerti bahwa Eunji tidak percaya padanya. Lalu akhirnya ia pun memilih meletakkan botol minuman itu di lantai sebelum berbalik pergi.
"T-tungu!"
Teriakan Eunji membuatnya berhenti dan membalikkan tubuh. Tatapan matanya tidak lepas sedikit pun pada Eunji. "Kau ingin bertanya, apa aku yang membawamu keluar?" tanyanya memastikan, membuat Eunji menelan ludahnya sendiri karena takut.
"Kau...." Tenggorokannya mendadak tercekat seketika itu. "Bukan kau?" tanya Eunji setelah susah payah membuat suaranya keluar.
"Kita lihat, apa memang aku yang melakukannya." Hyukjae tersenyum sekali lagi sebelum akhirnya pergi dari hadapan Eunji.
YOU ARE READING
The Horde
Hayran KurguMereka berempat bersahabat, membentuk kelompok dan bekerja secara ilegal. Apapun akan dilakukan demi uang kecuali membunuh, termasuk melanggar berbagai macam hukum yang berlaku sekalipun. Hingga suatu pekerjaan berhasil menjebak salah satu diantara...