Baka !!!
Chapter 1 : pengusik
Cih ... menyebalkan, dia terus saja mengikutiku sejak tadi. Padahal aku telah mengusirnya agar menjauh dariku "dit ... adit tungguin aku " suara orang itu benar-benar menyakiti telingaku sejak ku bertemu dengannya, lalu aku berhenti berjalan dan berbalik menatapnya dingin " ada apa ? "
Dia tepat berdiri didepanku saat ini dengan nafas yang tidak teratur karena baru saja selesai berlari mengejarku, setelah nafasnya mulai teratur barulah dia mulai angkat bicara " adit, boleh aku ikut pulang bersama ? " cih, menjijak sekali sifatnya itu yang berlagak sok manis.
" tidak " ujarku masih dingin kepadanya, tidak mungkin aku salah. Karena aku memang selalu dingin kepadanya. Aku lalu kembali berjalan menuju motorku dan beranjak ingin pulang, tapi ketika aku ingin mulai mengendarai motorku. Dia, ridho morlhin. Nama itu benar-benar tak sesuai dengannya ridho, cih menjijikan. Aku gak pernah ridho sama sekali dia terlahir di dunia ini dan terus-terusan ingin menempel didekatku dan aku lebih menyukai menyebutnya toge, ya toge karena aku benar-benar membenci dengan salah satu jenis tumbuhan itu dan aku juga membenci dan tak menyukai dengan pria ini dan dia adalah seorang GAY, yang saat ini berada tepat didepan motor besarku untuk Mencoba menghalangi jalanku.
" toge awas atau gue tabrak lo " ujarku yang benar-benar membuang waktuku saja " gak aku gak akan pergi kecuali kamu mau antarin aku pulang sama kamu " dia memang orang yang menyebalkan, aku lalu turun dan berjalan mendekatinya. Aku lalu menarik lengan toge agar tak menghalangi motorku, perlahan wajahku mendekati wajahnya. Cih ... murahan, wajahnya mulai memerah dan toge mulai menutup matanya. Menjijikkan, jangan harap aku akan menciumnya.
Aku lalu mendekati telinganya dan membisikkan sesuatu disana " jangan mengulanginya lagi yah " ujarku lalu ku berjalan mendekati motorku dan pergi meninggalkannya, tetapi sebelum pergi ku melihatnya menunduk dengan wajah yang memerah. Cih , benar-benar menjijikkan dan murahan.
***
Kuliah hari ini benar-benar membuatku lelah dengan berbagai macam rumus dan juga teori-teori yang menyesakkan pikiranku, badmoodku yang sedang kambuh membuatku begitu malas menjalani hari ini. Hampir seluruh orang ku abaikan dan ku tak menanggapi sama sekali apa yang mereka katakan. Sebenarnya sih aku selalu bersikap cuek kepada hampir setiap orang dan bersikap dingin ke mereka tetapi entah mengapa itulah yang membuatku disukai oleh para gadis sejak aku SMP hingga aku berkuliah saat ini.
Sekarang tak hanya para gadis yang menyukaiku tetapi ada satu orang tambahan seorang pria yang benar-benar membuatku kesal dan ditambah lagi dia menyukaiku, yup siapa lagi kalau bukan si toge.
Walaupun telah banyak gadis yang menyatakan cintanya kepadaku namun tidak ada satupun dari mereka yang aku terima, walau mereka cantik sekalipun. Alasannya sih cukup simple, yaitu karena aku tak mengenal mereka tapi mereka berani menyatakan perasaanya dan sok mengenal aku. Cih ... dasar .
Tetapi anehnya si toge berbeda, aku telah menolaknya sekalipun dia tetap gigih ingin mendapatkanku tak seperti gadis-gadis itu. ketika aku menolak cintanya keras, toge malah semakin mendekatiku lebih lagi dari sebelumnya seakan amarahku adalah tenaga yang membuatnya semakin kuat untuk tetap bertahan.
Sebuah tepukan pelan menyentuh bahuku, menyadarkanku dari lamunan buruk itu. " hei bro melamun aja lo " ujar dimas seorang teman yang sangat dekat denganku, " hmm " ujarku singkat. " badmood aja lo, mending ke kantin aja " dimas lalu mendorongku menuju kantin dengan paksa. ' tak apalah, lagi pula gue juga agak lapar ' ujarku dalam hati.
Dimas itu adalah sahabatku sejak SMA dan sekarang kami berada dijurusan yang sama begitu juga dengan si toge, walaupun seberapa dinginnya aku disaat badmood dia pasti selalu ada disampingku. Tak seperti yang lain yang akan menjauhiku bila sedang badmood. Dimas itu orangnya ceria dan bisa membuatku senang bila berteman dengannya dan yang paling penting itu, dia apa adanya. Dia akan mengatakan apapun yang ada dipikirannya tanpa menyaringnya dulu sehingga terkadang dia sering kena pukulanku dikepalanya karena ucapan bodohnya itu. walaupun dimas sebenarnya adalah orang yang pintar.
" dit, pacar lo datang tuh " dimas menunjuk ke arah jalan masuk ke kantin ini, tanpa aku menoleh pun aku sudah tahu. Siapa yang lagi diomonginnya itu " cih, diam lo, jangan buat gue makin badmood " aku menikmati makananku dan segera cepat ingin beranjak dari sini terutama karena kedatangannya.
Tak lama orang yang menyebalkan itu duduk di sampingku, dimas yang melihat itu hanya cekikikan sendiri melihatku yang semakin kesal dan makin badmood. " hai adit, hai dimas " ujar toge berlagak sok manis kepadaku, aku sih sudah pasti akan mengabaikannya tetapi berbeda dengan dimas yang pasti senang mengganggunya. " hai ridho, tumben telat. Adit sudah nungguin dari tadi tuh " ujar dimas sambil cekikikan, refleks aku langsung menatapnya dingin dan seakan mengatakan kepadanya ' setelah ini mati lo, ditangan gue '
Tetapi berbeda dengan toge, dia begitu senang mendengarnya. Walau ku tahu pasti, dia mengetahui apa yang dikatakan dimas itu bohong namun dia seakan menutupi kenyataan itu dan mempercayai kebohongan yang dikatakan dimas.
" masa sih ? " ujar toge sok memastikan. Cih dia benar-benar menjijikkan dan menyebalkan. Aku lalu menggebrak meja, sontak suasana kantin yang tadinya ribut kayak pasar menjadi tenang dan semua orang memandangi kami. " dimas, gue duluan " ujarku dan beranjak pergi membayar makananku dan meninggalkan tempat itu.
Terima kasih sudah membaca cerita yuki kali ini, cerita ini yuki dedikasikan buat salah satu teman kuliah yuki yang kadang jengkelin dan berkat dia lah yuki punya inspirasi membuat karakter sedikit sepertinya. Cuma sedikit loh yah, gak banyak .
Jangan lupa vote dan vomment yah
I LOPPPEEE YOUUU ALLLL
YUKI