Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Baka !!!
Chapter 5 : pengusik yang datang
Aku bahagia ketika bersama, bahkan sangat bahagia. Setiap saat aku pasti memikirkannya, ingin terus memandangi wajahnya, dan mencumbui bibir lembutnya yang membuatku jatuh cinta kepadanya. Ku ingin terus bersamanya dan tak pernah ingin meninggalkannya.
" kaktus, ehmm ... hari ini kan liburrr ... " aku memandanginya yang sedang merapikan pakaian-pakaian kotorku yang berserakan dan aku hanya berbaring di tempat tidurku karena malas untuk membersihkan, pakaian-pakaian itu.
" terus, kenapa dit emangnya ? " Ridho memiringkan kepalanya dan menatapku bingung
" ehmm ... mau gak kita jalan-jalan ke taman bermain ? " ujarku ragu
" iya aku mau kok, jadi ini kencan yah ? " Ridho langsung berlari ke arahku lalu dia duduk menimpa perutku, rasanya sakit sekali ditimpa olehnya secara tiba-tiba seperti itu. Matanya yang berbinar seakan dia ingin sekali melakukan kencan itu.
" I-iya lebih kurang begitu lah " jujur, walau terkadang aku masih ragu ketika berbicara dengannya mengenai hal-hal yang seperti ini, kencan. Karena aku belum pernah mengalaminya jadi aku bingung apa yang harus ku perbuat dan apa yang tidak harus ku lakukan kepada pasanganku.
" wahhh aku senang sekali akhirnya, setelah sekian lama. Adit mengajakku kencan, kapan kita perginya ? " Ridho memelukku dan melingkarkan tangannya dileherku, dia sangan antusias sekali mengenai hal ini. karena jujur aku memang jarang sekali melakukan hal yang biasanya pasangan lain lakukan dalam hal yang romantis, bahkan mungkin aku hampir gak pernah melakukannya sama sekali.
" sekarang aja dan kaktus kecilku ayo cepat siap-siap " aku cubit pelan pipinya, lalu menyuruhnya bangkit dari perutku agar kami bisa segera bersiap-siap untuk kencan pertama kami dan juga kencan pertamaku ini.
***
Di hari libur seperti ini,taman bermain ramain dikunjungi oleh para pengunjung. antirian yang panjang sungguh membuatku menjadi malas seketika. Kenapa aku mengusulkan ke taman bermain dan melupakan satu hal yaitu hari libur. Otomatis kami harus menunggu dengan antrian yang cukup panjang untuk bermain didalam sana.
Harusnya aku mengusulkan tempat yang jarang di kunjungi saat hari libur seperti ini, dasar bodoh -.- , tapi dimana yah tempat yang sepi dan di saat hari libur begini ? . kuburan hahaha, ku rasa boleh juga membawa kaktus kecilku ke tempat itu. sehingga membuatnya ketakutan dan terus memelukku. Oh ya taman bermain ini kan ada rumah hantunya, jadi aku bisa menjalankan rencana itu tak perlu harus ke kuburan karena jujur aku sih takut untuk melihat yang asli seperti itu. lebih baik melihat yang palsu aja deh haha.
" pertama kali kita mau ke tempat yang mana dulu ? " ujarku setelah kami berhasil masuk ke dalam taman bermain ini.
" uhmm ... permen kapas, kita beli permen kapas dulu yah dit " Ridho menarik-narikku untuk membeli permen kapas yang diinginkannya itu.