Chapter 6 : meresahkan

488 27 6
                                    


Baka !!!

Chapter 6 : Meresahkan

Kata-katanya terus mampir dalam pikiranku akhir-akhir ini sejak kejadian itu, walaupun aku yakin perasaanku kepada kaktus tak akan pernah berubah sedikit pun. Namun keraguan itu selalu saja terbersit dalam benakku apabila memikirkan perkataan orang yang tidak aku ketahui itu.

Aku akan rebut dia dari kamu ...

Aku akan rebut dia dari kamu ...

Aku akan rebut dia dari kamu ...

' Arrrgghhhh ... ' aku bisa gila bila terus saja memikirkan hal ini tetapi untuk melupakannya begitu sulit bagiku, jujur aku memiliki ketakutan yang sangat besar bila kaktus pergi meninggalkanku seperti tanpanya aku tak akan bisa hidup dan lebih baik mati saja bila itu perlu aku lakukan.

Tapi hanya itukah jalan satu-satunya yang dapat ku lakukan ? . apakah ada jalan yang lain untuk permasalahan yang mungkin akan ku jalani itu ? . entahlah, aku tak ingin itu terjadi kepadaku dan yang pasti aku akan berjuang sekuat tenaga untuk bertahan bersama Ridho dan tetap memepertahankannya sampai kapanpun itu.

***

Belakangan ini aku sering melamun memikirkan kata-kata itu dan kaktus sering sekali melihatku yang sedang melamun. Kaktus sungguh terlihat khawatir dengan perubahan tingkah laku diriku ini, " Adit jangan melamun terus, aku khawatir jika Adit melamun terus. Adit ceria sama aku aja kalau ada masalah " matanya yang berbinar membuatku selalu tak tahan untuk melihatnya yang begitu indah untuk dikagumi.

" gak ada apa apa kok Ridho, kamu gak perlu sampai khawatir seperti itu " aku mengacak-acak rambutnya sambil tersenyum yang melihatnya kini sedang cemberut dengan memajukan bibirnya seperti itu.

" T-tapi adit gak boleh melamun-melamun kayak tadi lagi yah ? . aku kan jadi khawatir " tatapannya yang begitu peduli terhadapku membuatku tersenyum senang melihatnya, betapa tulus cintanya kepadaku terlihat jelas melalui raut wajahnya dan dari pancaran matanya itu.

" iya kaktus sayang aku gak akan melamun lagi dan membuat kamu khawatir " aku lalu memeluknya, memperkecil jarak diantara kami.

" janji yah " dia menunjukkan jari kelingkingnya didepan wajahku, " iya sayang aku janji " lalu kami menautkan kedua jari kami sambil tersenyum senang.

***

Aku berjalan mendekatinya sambil membawa dua piring nasi goreng untuknya dan juga diriku, kaktus sedang duduk sambil memainkan pipet pada minumannya " maaf yah sayang, kamu nungguinnya lama " ku letakkan salah satu piring ke hadapannya, kaktus melihatnya dengan penuh minat ingin segera menyantapnya saat itu juga namun dia menahannya. " iya gak apa-apa kok, ayo kita makan. Aku sudah lapar nih " kaktus mulai melahapnya perlahan-lahan walau dia sebenarnya merasa sangat lapar sekali karena tadi pagi kami tidak sempat sarapan.

Aku dan kaktus selalu tidur bersama, baik itu di tempat kosku maupun di tempatnya, di saat tidur. Dia selalu ingin ku dekap dalam pelukanku yang menurutnya terasa hangat dan juga nyaman melebihi boneka teddy bear besar miliknya. Tak jarang pula kami melakukan hubungan intim yang berakhir dengan sebuah kenikmatan dan kepuasan untuk aku dan juga kaktus.

Selalu saja ada topik yang kami bicarakan saat bersama, seperti saat ini kaktus sedang membicarakan salah satu dosen yang menurutnya tampan dan juga keren. Jujur, saat dia mengatakan hal itu sungguh membuatku cemburu dan juga marah kepada kaktus. Bagaimana bisa dia memuji pria lain disaat pacarnya tepat berada didepannya dan mendengarkan apa yang sedang dibicarakannya ?

Tapi walaupun begitu, dia hanya sekedar memuji saja dan bukanlah dengan sebuah perasaan karena hatinya telah kumiliki begitu juga dengan hatiku yang telah dia miliki sepenuhnya. " hei, berhentilah memuji orang lain disaat pacarmu tepat di depanmu seperti itu sayang " ujarku kesal dengan raut wajah yang cemberut.

" maaf maaf sayang, aku tak bermaksud seperti itu kok " Ridho dengan muka memelasnya, membuatku langsung tersenyum dan menangkup kedua pipinya. " iya, aku tau. Karena aku yang selalu ada dihati kamu kan " aku tertawa dengan asiknya sedangkan kaktus tersenyum dengan tersipu malu.

Orang-orang didalam kantin memandang kami dengan tatapan sinis namun kami tak menghiraukan hal itu sama sekali, biarlah mereka berkata semaumu mereka. Karena bukan mereka lah yang bisa mengatur jalan hidup kami, kami lah yang harus menemukan jalan hidup kami yang telah tuhan turunkan untuk aku dan juga Ridho.

***

Drrttt ... drrrttt .... drrrttt...

Hp milikku berdering dan bergetar membangunkanku dari tidur siang di siang hari yang panas hari ini, ku tatap layar hp yang hanya tertuliskan nomor hp yang tak ku kenali dan dengan malas ku menjawabnya.

" halo ... " suara khas orang bangun tidur sangat jelas ku senandungkan.

" ..... " tak ada jawaban dari orang itu sama sekali, membuatku sangat kesal saja karena mengganggu tidurku.

" halo, cihhh jangan mengganggu orang lain jika kau tak memiliki kepentingan " aku matikan hp milikku dan kembali tertidur karena perasaan ngantuk masih melekat dalam kelopak mataku yang segera ingin menutup.

***

Tok .. tok ... tok ...

Kali ini suara ketukan pintu kosku yang begitu berisik mengganggu tidurku, aku menutup wajahku menggunakan bantal tak ingin beranjak pergi untuk membuka pintu itu dan hanya sekedar melihat siapakah gerangan yang mengganggu tidurku ini.

Tok ... tok ... tok ...

Kali ini orang itu mengetuknya dengan cukup keras yang sangat menggangguku kali ini, ku paksakan tubuhku untuk berdiri dan memarahi orang yang mengganggu tidurku ini. saat ku membuka pintu itu, tampaklah sesosok makhluk yang berdiri dengan manisnya dengan pakaian yang serba rapi dan juga terlihat manis tak lupa aroma mint dari parfum yang digunakannya.

Ternyata dia adalah Ridho, ekspresinya berubah seketika yang sebelumnya tersenyum begitu merekah di bibirnya berganti dengan cemberut yang menurutku sama menggemaskannya. " Adit baru bangun tidur ? katanya jam 5 mau jemput aku dan ngajak jalan tapi sekarang sudah lewat 15 menit tapi gak datang-datang ternyata masih tidur, ihhh nyebelin " kaktus memajukan bibirnya tanda sebal dan juga menekukkan wajahnya. Itu sungguh membuatku gemas karenanya dan ku urungkan niatku untuk marah karena mengganggu tidurku.

Siapa sih yang sanggup memarahi makhluk ciptaan tuhan yang begitu menggemaskan ini ? setiap orang tak akan sanggup melakukannya terhadap kekasihku yang manis dan menggemaskan ini.

" maaf sayang, aku ketiduran " aku mencoba menciumnya namun segera dia menjauhkan wajahnya dariku dengan cepat.

" jangan cium-cium, Adit bau busuk. Mandi dulu sana " kaktus masuk ke dalam dan langsung duduk di kasur milikku.

" biasanya juga dia yang minta kok, ngambek yah ? " ku usap pipinya lembut dengan wajahnya yang masih saja cemberut.

" sudah tau pakai tanya segala, sudah sana cepetan mandi. Adit busuk "

" haha iya deh iya, kamu gemesin tau kalau cemberut gitu " ku kecup bibirnya cepat, lalu segera berlari ke arah kamar mandi. Ku dengar kaktus berteriak kesal namun aku malah tertawa senang mendengarnya karena walaupun Ridho marah, ia tetap terlihat menggemaskan dan juga manis.

Maaf lama update

Terima kasih sudah membaca

Yuki neko

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Apr 17, 2016 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Baka !!!Where stories live. Discover now