1. Indonesia!!!

115 5 3
                                    

Pagi ini udara di Jakarta sangatlah sejuk.. Yap, hari ini adalah hari pertama ku tinggal di Jakarta. Udara yang sejuk ini membuat ku tak ingin beranjak dari tempat indah ini..

"Shalodyyyyy!!!" Huh, teriakan bunda itu sungguh membuat telinga ku rusak
"Shalodyy, bangunnn!! Ini hari pertama kamu masuk sekolah nak" teriak bunda lagi dan lagi.
"Ya bunda, aku udah bangun nih" dengan malas aku beranjak dari tempat tidur ku menuju kamar mandi..

Selesai mandi aku pun bersiap-siap untuk berangkat ke sekolah baru ku. Ah, kalau seperti ini aku jadi teringat teman ku di German. Aku pun langsung mengambil iphone ku di nakas, lalu membuka ikon hijau bertuliskan line.

Shalody Linandya V : "Woiii apakabar nindyaaaa? Gue kangen banget sama lo nih!!"
Ah, tak ada balasan mungkin nindya masih berada dalam dunia mimpi nya..
Karena tak ada balasan, aku pun langsung memasukan iphone ku kedalam tas sekolah milik ku dan bergegas menuruni anak tangga untuk menuju ruang makan.

Disana sudah ada Bunda ku "Risnita Asheva Veenendaal" , Ayah ku "Brahman Lwick Veenandaal" , dan kakak perempuan ku yang sangat menyebalkan "Aaleyah Fisqihah Veenandaal" yap, aku memiliki kakak perempuan yang sangat sangat sangat cantik. Dia memiliki kulit putih pucat, pipi tirus, hidung mancung, tinggi semampai, mata biru yang sangat indah seperti ayah, dan satu lesung pipi di sebelah kiri semakin menambah kecantikannya.

"Pagi bunda, ayah" ucap ku sambil mencium pipi bunda dan ayah. Lalu aku pun segera duduk dibangku meja makan tepat didepan ayah.
"Pagi princess" ucap bunda dan ayah bersamaan.
"Hmm, gak mau nyapa gue nih?" Tanya ka aaleyah dengan nada ketus. Haha aku tau sepertinya dia merasa tidak dianggap karena tidak aku sapa.
"Suara siapa tuh bund?" Tanya ku pada bunda dengan wajah 'sok' ketakutan.
*pletak* "Awwwww!" Satu jitakan mulus mendarat dikepala ku, Ah baru juga sehari aku sudah mendapatkan jitakan menyebalkan dari kakak ku itu.
"Kak leyah nyebelin banget sih" ucapku sambil melirik nya sinis. Yap, aku biasa memanggilnya "kak leyah" karena jika aku memanggil kak aaleyah terlalau ribet menurut ku, kepanjangan hahaha..
"Lagi siapa suruh gak nyapa gue yang jelas-jelas ada di sebelah lo, sok sok nanya bunda lagi siapa yang ngomong tadi. Secara gak langsung lo tuh bilang kalau gue ini tak terlihat." Ucap kak leyah sambil mengunyah roti nya, kak leyah itu orang yang terlalu banyak bicara menurut ku.
"Lagian sih lo kayak mau banget gitu disapa sama gue" balas ku tak mau disalah kan, aku tak suka jika kalah dengan kak leyah haha..
"Adek durhaka lo dasar!" Jawab kak leyah sambil melirikku tajam.
"Sudah sudah, habiskan roti nya buruan setelah ini kalian akan ayah antar ke sekolah kalian. Oya Shalo, Aaleyah nanti pulang nya kamu naik taksi sendiri aja ya, ayah gak bisa jemput" ucap ayah melerai pertengkaran kami.
"Siap captain" ucap kami sambil hormat layaknya bawahan yang patuh terhadap atasannya haha
"Eh tapi yah, nanti shalo pulang sendiri dong? Soalnya hari ini aaleyah ada rapat KIR yah" tanya kak leyah kepada ayah. Ayah nampak berfikir sepertinya..
"Ya gak apa-apa kok shalo pulang sendiri yah, lagian shalo kan juga udah besar hehe" Jawab ku membuat ayah tersenyum lalu mengangguk.
"Yasudah, kita berangkat sekarang yuk nanti telat lagi. Ris, aku berangkat ya kamu hati-hati di rumah" ucap ayah sambil mencium kening bunda. Ah,terkadang mereka sangat romantis.
"Iya, kamu juga ya hati-hati di jalan. Selamat bekerja sayang, semangat ya." Jawab bunda mencium tangan ayah.
"Bund, kami berangkat ya!!" Ucap kak leyah mewakili ucapan ku, lalu kami pun langsung mencium tangan bunda dan mencium pipi bunda secara bergantian.
"Belajar yang rajin ya anak bunda yang cantik-cantik, shalo semoga nyaman ya di sekolah baru nya" ucap bunda lembut seraya tersenyum. Ah, bunda sangat manis ketika tersenyum.
Aku, kak leyah dan ayah pun memasuki mobil yaris merah milik ayah.
Sesampai nya di gerbang sekolah kami ber-2 pun langsung pamit kepada ayah..

Our DestinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang