Happy Reading & Enjoy All
Aku berdiri canggung di sini. Dari tadi aku terus mengalihkan pandangan ke arah lain yang penting nggak menatap dua pasang mata di depanku. Aku was-was karena dua pasang mata yang ada di depanku dengan pandangan menilai.
Di sinilah aku berada. Sekarang statusku resmi berganti babysitter dan bukannya princess lagi kayak di rumah. Rumah ibu Widya lumayan besar. Aku saja kaget saat melihat gerbang yang menjulang tinggi lalu di belakangnya ada sebuah rumah besar. Aku benar-benar tak menduganya.
Penampilan Bu Widya yang nggak berlebihan membuatku terpana. Penampilannya biasa aja tapi tetep memancarkan aura elegant. Aku pikir Bu Widya memang kaya, tapi tak terfikir jika akan sekaya ini. Sepertinya aku menolong orang yang tepat.
"Al, kenalin ini namanya Icha. Dia yang Mami pilih buat jadi babysitternya Tiara." Kata Bu Widya pada anak laki-lakinya yang sekarang sedang menggendong anak kecil. Apa itu anak kecil yang bakal kuurus? Baru dugaan saja aku sudah bergidik.
Pria yang dipanggil 'Al' oleh Bu Widya semakin intens menatapku. Kenapa sih? Ada yang salah ya dengan caraku berpakaian? Aku mengikuti arah pandang matanya. Aku pakai kaos bewarna biru dongker dengan lengan tanggung, celana jeans ketat, dan diperlengkap dengan sneakers. Ini adalah penampilanku yang paling biasa. Aku juga memakai tas selempang yang sudah lumayan lusuh untuk memanipulasi. Pria itu berdehem sekilas dan membuat semua mata tertuju ke arah pria itu.
"Oh, gitu."
Kalau bukan calon majikanku, aku pasti sudah tertawa sinis ke arah pria itu. Dia memandangiku lama sekali dengan pandangan menilai yang memuakkan dan ketika berkata yang keluar hanya sependek itu. Kayaknya pria di depanku itu kurang sesajen deh.
"Cucu Oma kok udah pulang? Siapa yang nganterin, sayang?"
Sekarang aku beralih pada Bu Widya yang tengah menciumi pipi cucunya. Kayaknya sih dia sayang banget. Jika memang anak ini yang bakal kuurus, setidaknya, please, jangan terlalu nakal. Jangan sampai aku yang lemah lembut ini sampai melayangkan pukulan pada anak kecil yang sebenarnya terlihat manis itu.
"Nggak dianterin Oma, tapi Om Al yang jemput. Katanya dia kangen sama aku." Jawab bocah cili itu dengan sangat manis. Bocah cilik itu turun dari gendongan neneknya dan berlari kecil ke arah pria yang diakuinya sebagai Oom. "Oma, liat deh, tadi kita jalan-jalan di mall terus Om Al beliin semua ini."
Tubuh pria itu menyingkir sedikit dan membiarkan kami yang baru saja tiba melihat apa yang ada di balik tubuh pria itu. Astaga, kenapa banyak banget mainan? Ada juga boneka super besar. Jangan bilang kalau pria yang menatapku tadi yang membelikan. Alangkah royalnya pria sinis itu sebagai Oom. Seandainya... seandainya saja aku punya Oom seroyal dia, pasti aku nggak akan berakhir dalam perjodohan aneh ini. Ups, kok jadi ngayal yang nggak-nggak sih, Al.
"Ya ampun, kok banyak banget sih sayang? Hayo, kamu apain Om Al kok mau beliin sebanyak ini?" Todong Bu Widya ke arah cucunya dengan mimik wajah yang dibuat serius. Bukannya takut, bocah cilik itu malah tersenyum sumringah.
"Nggak diapa-apain kok. Aku suka sama ini semua terus sama Om Al dibeliin deh!" Jawabnya dengan riang yang selalu diakhiri dengan cengiran lebar khas anak kecil. Bahagia banget sih kamu!!
"Oma, liat deh. Ini bagus, kan?" Tanyanya sambil menunjukkan baju dan juga tas berwarna pink mungil. Lucu sih dan keliatan banget kalo barang mahal. "Aku nanti bakal tambah cantik kalo pake ini."
Astaganaga!! Kok anak sekecil ini udah PD banget. Kayaknya bocah cilik ini bukan hanya sekedar merepotkan tapi bakal super menyusahkan. Matilah aku, batiku ikut bersuara sambil menepuk jidatnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Runaway
Lãng mạn(Completed Story - Private) Alysa Prameswara harus mengalami nasib buruk karena sifat borosnya. Dia akan dinikahkan dengan salah satu kolega ayahnya. Yang lebih HOT NEWS adalah status calonnya yaitu duda beranak satu. What The Hell. Usianya belum ge...