Happy Reading & Enjoy All
Weekend adalah saat yang paling ku tunggu-tunggu. Walau aktivitasku cenderung monoton di weekend, yaitu kalo nggak jalan-jalan sama Tiara ya palingan tidur, tapi ini selalu lebih baik dari pada duduk berjam-jam di kantor dengan kepala pusing.
Tapi berhubungan hari ini aku sangat malas dan lelah, maka opsi jalan-jalan dengan Tiara kuhapuskan. Aku akan tidur seharian kalau bisa. Biarlah suara cempreng Tiara menggema di luar kamarku, aku tak peduli.
Sebenarnya ada hal lain yang membuatku malas sekali untuk bangun. Tentu saja alasannya adalah Mami. Sekarang Mami lagi nggak bersahabat. Dari semalam dia terus memusuhiku tanpa alasan yang jelas. Walau sebenarnya sih aku sudah tahu apa penyebabnya. Pasti nggak jauh-jauh dari perjodohan.
Sepertinya rencana perjodohanku kali ini bakal batal lagi. Sejak semalam Mami terus uring-uringan dan terus menyalahkanku atas gagalnya perjodohanku. Memangnya apa salahku? Mungkin memang perempuan yang akan dijodohkan padaku yang tidak menyukaiku. Kalau sudah begitu aku bisa apa? Memaksanya di saat aku sendiri tidak terlalu mood dalam perjodohan ini? Mami terlalu membesar-besarkan masalah yang ada.
Memikirkan masalah itu membuatku tak nyenyak untuk melanjutkan tidur. Aku terus kepikiran karena apa perjodohanku bisa batal. Aku tidak merasa jelek, aku juga punya uang, karir yang jelas, sehingga aku yakin masa depan kami akan terjamin.
Berbekal semua itu, seharusnya lebih mudah untuk mendapat calon istri. Tapi ternyata, tidak semudah itu, ferguso. Jika aku membandingkan, rasanya lebih mudah memenangkan tender seharga ratusan juta daripada mendapatkan seorang istri. Lebay, tapi memang faktanya seperti itu.
Kapan terakhir kali aku pacaran? Entahlah, aku sendiri sudah lupa. Setahun, dua tahun, atau empat tahun yang lalu, mungkin. Aku tak memiliki hubungan dengan perempuan lagi sejak putus dengan mantan pacarku yang terakhir.
Aku tak menjalin hubungan lagi bukan karena sedih dan nggak bisa move on, bukan karena itu. Namanya Alika dan kami putus karena dia terlalu menuntut sementara aku belum mau berkomitmen. Selain itu, dia juga sangat matrelialistis. Entah berapa ratus juta yang sudah kukeluarkan saat kami bersama demi memenuhi hasrat shoppingnya. Dan yang lebih lucu adalah aku tidak mempermasalahkannya sedikitpun.
Mami yang tahu aku hanya main-main, langsung saja menyuruhku untuk memutuskannya. Mami marah karena aku mengeluarkan banyak uang hanya untuk sekedar main-main. Mami bilang kalau lebih baik uang itu ku tabung untuk kebutuhan yang lebih baik. Membeli rumah untuk calon istri, misalnya.
Aku menuruti apa kata Mami untuk memutuskannya. Toh aku tidak begitu mencintainya. Dan sudah bisa ditebak apa yang terjadi selanjutnya. Alika terus-menerus menempeliku dan bilang tak mau berpisah. Dia bahkan tetap bersikeras walau aku sudah bilang kalau aku hanya main-main. Yang dia butuhkan adalah uangku untuk shopping dan dia tidak butuh diriku, itulah kesimpulan yang kutarik.
Sejak saat itu aku sadar kalau selama ini bukan aku saja yang bermain, tapi juga Alika. Kami sama-sama memberi. Aku memberi uang, Alika memberikan apa yang aku mau. Tapi jangan salah, maksud yang aku mau di sini bukan berarti sudah bertindak yang tak senonoh, walau hasil akhirnya mendekati sih.
Tak bisa dipungkiri kalau hubungan dengan Alika memang cukup vulgar. Kami hampir melakukan having sex kalau-kalau saja kesadaranku tidak kembali. Tapi toh semua itu tidak terjadi dan kami selalu berakhir dengan saling raba sampai puas.
Alika adalah tipikal perempuan bebas, yang dari sudut pandang laki-laki hidung belang merupakan sasaran empuk. Selama uang yang dialirkan padanya mencukupi, dia tidak akan menuntut terlalu banyak. Karena itu aku sempat tergiur dan hampir saja terpeleset ke sana. Untungnya kesadaranku kembali tepat waktu. Tidak ada yang bisa menjamin Alika akan tetap tutup mulut sampai akhir. Belakangan ini aku mendapati banyak sekali perempuan serakah yang akhirnya bertindak seperti korban. Dan aku nggak mau jadi salah satunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Runaway
Romance(Completed Story - Private) Alysa Prameswara harus mengalami nasib buruk karena sifat borosnya. Dia akan dinikahkan dengan salah satu kolega ayahnya. Yang lebih HOT NEWS adalah status calonnya yaitu duda beranak satu. What The Hell. Usianya belum ge...