Nam Yuji

57 7 0
                                    

Hari ke-63. Sejauh ini semuanya berjalan dengan baik dan lancar. Hanya kendala-kendala kecil yang tak terlalu penting seringkali menghampiriku. Sebenarnya, kendala kecil itu cukup mengancam nyawaku.

Aku sudah bisa berbicara bahasa Korea meski tidak terlalu fasih. Ah, semua ini berkat lagu juga juga drama yang sering kutonton. Tidak, Jimin juga membantuku memperbanyak kosa kata. Kita hampir setiap hari pulang bersama dan mampir disuatu tempat agar aku bisa berinteraksi dengan banyak orang sembari belajar melancarkan bahasa Koreaku. Sepertinya kita menjadi dekat karena hal itu.

"Apa kau mau terus berjalan lamban seperti itu? Hei! Cepatlah sedikit kita bisa terlambat ke perpustakaan kota kalau kau berjalan seperti kucing yang sedang ingin melahirkan!" Ucap si—kendala—kecil—pengancam—nyawa. Siapa lagi kalau bukan Goo Junhoe.

Aku mempercepat langkahku dan tetap berjalan dibelakangnya. Aku tidak sudi jika harus berjalan bersebelahan dengannya.

Halte begitu lengang siang itu, hanya satu dua orang yang sedang menunggu bis. Termasuk kami. Ah? Kami? Tidak. Maksudku, termasuk aku dan si-psikopat.

Tak lama bis pun datang. Dan, sialnya, semua bangku terisi penuh. Aku dan si-psikopat ini harus berdiri. Sebenarnya bukan berdiri yang menjadi masalah. Hanya saja, berdiri berdampingan dengannya membuatku mual. Wangi parfumnya membuatku ingin memuntahkan seluruh isi perut. Dasar cowok norak! Berapa banyak alkohol yang kau campurkan dalam satu botol. Baumu tak karuan, tahu!

"Ya, ahjussi! Kau harusnya berhati-hati ketika menyetir!" Si-psikopat memecah kebisingan diantara kami semua ketika pak supir tiba-tiba mengerem mendadak. Saat itu aku kehilangan keseimbangan. Tanpa sadar, aku memegangi pundaknya yang tepat berada didepanku. Ia juga memegang pinggulku. Kami bertatapan untuk 0.000001 detik. Sangat sebentar, karena aku langsung berdiri dan merapihkan bajuku. Oh, sepertinya hari ini aku harus mendinginkan mataku dengan batu es. Aku baru saja menatap sebuah penampakkan.

FOOTSTEPTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang