3

313 28 0
                                    

"Talking to you, laughing with you,
   being with you, change my whole mood."

****

Aku menjabat tangannya "Hai, apa aku terlihat sepikun itu? Senang betermu denganmu juga." Jawabku terkekeh.

"Kalian berdua saling mengenal?" tanya Qila dan Ziza bersamaan.

"Hanya sekali bertemu" ujarku.

"Kita hanya mengenal dan bertemu sekali tidak lebih." jawab Mars, entah mengapa bukan jawaban itu yang ingin ku dengar.

"Yang di belakang tolong menghadap ke depan, perhatikan dan jangan mengobrol." ucap Pak Dadang menegur kami.

Aku dan yang lainnya, menghentikan aktifitas sapa menyapa dan segera memperhatikan Pak Dadang di depan.

Kriinggg.....

Bell pergantian pelajaran, berhubung jam pelajaran sekarang gurunya tak hadir aku melanjutkan obrolan yang tertunda.

"Tadi gue ngeliat lo jalan di koridor sama dua murid baru juga, lo kenal mereka?" tanya Qila dan Ziza.

"Yang perempuan itu Ka Kika kakak gue, kalau yang laki laki Gesta adik gue." jelasku.

"Yah brondong padahal gantengg" ucap Ziza memanyunkan bibirnya.

"Gue juga ganteng kok, lo aja yang gapernah sadar." kata Dito dengan PD.

"Sampai lebaran king kong juga lo gabakal ganteng Ditooo" ledek Qila.

"Bilang aja kamu iri kan say, kalau aku menggoda perempuan lain." jawab Dito mengedipkan matanya.

Aku tertawa melihat tingkah Dito yang lucu "HAHAHAHA"

"Kamu lucu kalau ketawa" ucap Mars yang membuatku seketika diam menunduk menahan malu dan yakin mukaku merah padam.

"Sikaattt manggg" goda Dito padanya.

"Lihat muka lo merah banget!! Cieee ciee.." seru Ziza padaku yang membuat mereka ketawa, kecuali aku yang menahan malu.

Dia tersenyum padaku dan berkata "Kalian jangan godain terus, akibatnya gue juga yang diabetes ngeliat dia manis banget kalau salah tingkah."

Bunda pegangin takut aku terbang ketinggian, kataku dalam hati.

"Bisa aja mas Marsha ini loh" goda Ziza sambil melirikku.

"Kantin yuk, 5 menit lagi istirahat gue gasabar ketemu my chubby Diko" ajak Qila.

Di jawab anggukan oleh ku dan yang lain.

Aku berjalan menuju kantin khusus kelas Sebelas yang berada di pojok lantai 2, aku berjalan beriringan dengan Mars, di depanku ada Dito dan Ziza, sedangkan di belakang kami ada Qila dan Diko yang asik berpacaran.

"Venus duduk sini" seru Dito sambil menepuk bangku di sebelahnya.

Ketika aku ingin berjalan tiba tiba kurasakan tanganku di tahan oleh Mars, Ku tatap dia yang hanya tersenyum padaku.

"Gaboleh, Mars gabisa jauh jauh dari Venus" katanya menarikku duduk bersamanya.

"Hmm... Posesif sekali abang Marsha ini." ledek Diko membuat yang lain tertawa geli.

"Aa-p-aasih kalian semua!!" seruku menutup rasa gugupku.

"Ciee... Blushing" Ziza menggoda sambil mencolek daguku.

"Gue laperrr" Aku bangkit dari kursi berjalan menuju penjual Ketoprak.

"Bang 1 ya, pedesss" ujarku.

"Jadi 2 bang ucok, yang satu sedeng aja."

"Mars hobi kamu ngikutin orang ya?" tanyaku padanya.

"Mm.. Mungkin sekarang hobi aku mengikuti kamu." jawabnya terkekeh seraya mengacak rambutku.

"Mas Marsha ini udah siap, pacarnya mas?" tanya bang Ucok sambil memberikan ketoprak.

"Makasih bang, InsyaAllah doain dia mau ya bang." jawab Mars dengan tenang.

Blushhh...

"Venus lucu ya kalau blushing, pipinya minta di cubit" katanya tertawa dan mencubit pipiku.

Pipi oh pipi mengapa kau tak berpihak kepadaku, runtukku dalam hati.

Venus & Mars [Slow Updates]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang