Chapter 1

968 74 0
                                    

School Of Performing Arts
16-26 Ori-ro 22na-gil,Guro-gu, 서울특별시,Korea Selatan
May, 15st 2010

Suasana gedung yang penuh para siswa untuk menempuh ilmu sampai jenjang pendidikan tinggi. Ya, gedung itu adalah gedung sekolah. Gedung di mana para siswa mendapat pelajaran dari guru, bergaul dengan sesama siswa, dan masih banyak lagi.

10-Department of Theatre Arts

Kelas teater. Kelas di mana para siswa dididik dalam kompeten artis dan penyiar dengan melatih siswa dengan akting, menari, menyanyi dan produksi citra program. Para siswa yang berusaha keras untuk menjadi apa yang mereka inginkan.
Dilihatnya seorang namja yang termasuk siswa kelas teater tengah menggunakan earphone sambil membaca buku. Namja itu rupanya tak tertarik dengan apa yang dilakukan para siswa teater sekarang. Siswa yang bername-tag Oh Sehun itu mengabaikan pembelajaran sekarang. Ia tidak peduli teman dekatnya melambaikan tangan ke arahnya.
"Yak Sehun-ah...kenapa kau diam saja eoh? Apa kau tidak takut dengan Lee seonsengnim?" tegur temannya dengan menepuk bahunya. Sehun segera menyingkirkan tangan temannya itu dan melepas earphonenya.
"Bisa tidak kau tidak menggangguku?" dingin Sehun.
"Yak...kau mulai dingin lagi. Aku hanya menegurmu. Kau sudah sering dihukum karena kau tidak mau patuh denganku. Aku berniat ba...mmm..." Sehun langsung membungkam mulut temannya itu, Kai.
"Yak Kai-ah...aku sudah bosan kau terus menegurku," ujar Sehun yang kemudian pergi dari hadapan Kai.
"Aish...bocah!!" desis Kai. Kai memilih untuk membiarkan sahabatnya yang memiliki kepribadian ganda itu.

Sehun tengah berjalan-jalan melewati lorong kelas. Ia termasuk siswa populer karena kepintaran dan ketampanannya. Maklum saja, banyak siswa yeoja yang menyukainya. Dibalik kepintaran dan ketampanannya, Sehun juga jago dalam basket. Setiap ia bermain, banyak siswa yeoja yang menontonnya dan meneriaki namanya. Hal itu membuat Sehun semangat bermain basket, bukan berarti ia memamerkan keahliannya itu.

Sampai di taman, ia memilih untuk bersandar di bawah pohon untuk menghindari teriknya matahati. Ia melihat yeoja yang disukainya tengah bercanda tawa dengan temannya. Sehun tersenyum seketika. Senyum indah milik siswa ber-tagname Jung Eunji membuatnya lega. Ia tidak bisa melakukan apa-apa tanpa melihat senyum indah milik yeoja yang disukainya itu. Entah kenapa matanya mulai berat untuk membukanya. Ia memilih untuk tidur sejenak.

Di sebuah hutan yang gelap, Sehun tengah berjalan seorang diri dengan pakaian putih yang ia kenakan. Ia berjalan entah ke mana dengan berhati-hati. Tiba-tiba, matanya tertuju pada sepasang ekor mata berwarna merah mencolok yang tengah melihatnya.
"Nu-nu-nuguya?" gagap Sehun. Sehun merasakan banyak sepasang mata yang sama tengah melihatnya. Dengan rasa takut, Sehun perlahan melangkah mundur dan...
Sehun berusaha sekuat tenaga berlari untuk menghindar dari para serigala yang mengejarnya. Sesekali ia melihat para serigala dengan mata memancarkan cahaya merah semakin dekat dengannya.

DUK

Ia tersandung oleh akar pohon. Ia melihat para serigala menghampirinya. Ia diterkam dan...

Sehun langsung terlonjak bangun. Ia melihat ia berada di bawah pohon. Ia mengusap dadanya bahwa itu hanya mimpi. Nafasnya tersengal-sengal. Ia memegangi lehernya. Ia membulatkan matanya merasakan ada yang berbeda dari lehernya. Ia mengusap lehernya yang perih. Ia lihat waktu menunjukkan pukul dua belas siang. Ia segera menuju kamar mandi karena sekarang waktunya jam olahraga.
Suasana kamar mandi laki-laki sangat ramai ditambah para siswa namja yang tengah mengganti seragamnya dengan kaos olahraga. Kai menatap heran Sehun yang terus memegangi lehernya.
"Yak~ada apa dengan lehermu? Sedari tadi kau memegangi lehermu saja, bukannya mengganti pakaianmu," tanya Kai dengan membuka seragamnya tanpa ada rasa malu.
"Molla...tapi aku merasakan perih di leherku," ujar Sehun dengan memperlihatkan lehernya ke cermin.
"Biar kulihat," ujar Kai dengan melihat leher Sehun. Kai melihat bekas cakaran pada leher Sehun.
"Yak~dari mana saja kau huh? Kenapa lehermu ada bekas cakaran hewan?"
"Molla, setelah aku meninggalkanmu aku pergi ke taman dan tidur. Itu saja," ujar Sehun.
"Aneh..." gumam Kai.
"Apanya yang aneh?" tanya Sehun yang mendengar gumaman Kai.
"Ani, cepat ganti bajumu," ujar Kai dengan mulai memakai kaos olahraganya. Dengan segera Sehun langsung melepas seragamnya. Kai melihat sebuah tatto serigala di punggung kiri Sehun.
"Kapan kau memiliki tatto itu?" tanya Kai. Sehun berbalik badan.
"Tatto? Aku tidak pernah memiliki tatto," ujar Sehun.
"Jangan mengada-ada...cepat ganti celanamu," ujar Sehun. Kai mengernyitkan dahinya.
"Ada sesuatu yang terjadi pada bocah tengik ini," batin Kai. Kai menatap Sehun yang tengah merapikan anak poni yang menutupi dahinya. Kai hanya menggeleng-gelengkan kepalanya.

I'm Not a WOLF (FINISH)Where stories live. Discover now