BERDUA DENGAN MU

1.5K 5 1
                                    

HANYA BERDUA DENGAN MU

Setelah selesai resepsi aku langsung diboyong kerumah mas Galih, ya rumah mas  Galih sendiri bukan rumah orang tuanya. Rumah nya cukup besar dengan desain modern dan kelihatannya masih bangunan baru,serta halaman nya luas dengan rumput hijau. Mungkin rumah ini baru saja dibangun dan belum ditempati sebelumnya.

Galih menunjukan kamar ku, ternyata cukup luas, sudah di tata rapi bak kamar pengantin, banyak bunga dimana-mana. Setelah selesai boyongan keluarga ku dan keluarga mertuaku pun pulang semua. Tinggal aku dan mas galih berdua di rumah ini. Benar-benar berdua ,tanpa pembantu atau supir bahkan satpam.

 Rasanya sepi tidak ada siapa-siapa. Aku menanggalkan gaun ku dan mengganti dengan piyama serta membersihkan make up ku di meja rias. Sementara galih sedang mandi,sudah setengah jam dia dikamar mandi mungkin dia berendam. 

Pintu kamar  mandi terbuka, dari cermin aku lihat galih keluar dari kamar mandi hanya dengan balutan handuk putih melilit pinggang sampai lututnya. Aku reflek menutup mataku dengan kedua tangan ku, baru pertama kali aku melihat laki-laki terbuka seperti ini,sungguh malu apalagi tadi terlihat badan galih yang sixpack dan dada bidangnya yang putih.

 Galih bukan nya langsung memakai baju nya dia malah mendekati ku dan melingkarkan tangan nya di pinggangku. Dagu nya dengan sukses mendarat di lekukan leher kanan ku, membuat ku merasa sangat-sangat gelisah dan perasaan aneh tiba-tiba muncul. Perasaan risih atau apalah,membuat jantungku berpacu dengan sangat kencang.

“kenapa kok ditutup matanya? Kamu malu dik, kenapa malu.. aku kan suami mu.ucap galih dengan nada menggoda 

“maaf mas, tapi ini masih terasa aneh untuk ku. Yess aku memang memanggilnya dengan MAS GALIH ini kemauan darinya.

Lalu Galih melepaskan tangan nya dari pinggangku, sepertinya dia kecewa atas penolakanku. Ya Allah maafkan hambamu ini,maaf aku benar-benar jadi istri yang durhaka menolak sentuhan suami ku. 

Gallih lalu mengenakan piyamanya dan memberikan handuk bersih lalu menyuruhku mandi. Aku menerima handuk dari tangannya dan dia tersenyum. Aku masuk kamarmandi, mengguyur tubuhku dengan air shower lama sekali aku dibawah shower fikiran ku kemana-mana. Kenapa aku menolak galih padahal dia kan sudah resmi jadi suamiku ,alangkah berdosanya aku ini. Tapi aku juga belum bisa menerima sentuhannya, bagaimanapun dia masih terasa asing walaupun dia suami ku.

Tiba-tiba pintu kamar mandi diketuk. 

“ dik,kamu masih lama mandi nya?udah hampir satu jam kamu didalam.. apa kamu baik-baik saja?

“iya mas, aku gakpapa

aku keluar kamarmandi dengan piyama ku dan haduk melilit rambutku.  Tapi saat aku kembali galih tidak ada di kamar, mungkin dia keluar sebentar pikirku. Aku pun membaringkan tubuhku di ranjang besar itu. 

Kudengar langkah kaki mendekati kamar ku, aku memiringkan badan dan pura-pura tertidur. Galih naik ke ranjang lalu berbaring di sebelah ku. Lagi-lagi tangan nya merangkul pinggang ku lalu kurasakan dia makin mendekat dan mencium punggungku.

 Sungguh rasanya aku malah ketakutan, saat galih menarik tubuhku terlentang, dan wajahnya tepat di depan wajahku hanya berjarak beberapa senti saja, dan aku malah menangis. 

 “Maafkan aku dik, mungkin kamu belum siap. Baiklah aku tidak akan memaksa mu menuruti kemauan ku ,sudah ya jangan menangis lagi. Tidurlah dina , aku akan tidur di kamar sebelah, kalau kamu perlu apa-apa bangunkan saja aku.

Galih menyelimuti ku lalu dia keluar dari kamar. Tangis ku pun makin menjadi seperginya galih, alangkah berdosanya aku ini menolak kewajiban ku sebagai seorang istri. Maafkan aku mas Galih, aku belum siap.

Seminggu dirumah dengannya terasa dingin , kami jarang ngobrol dan aku lebih sering sendirian dikamar sementara mas galih menyibukan diri di meja kerjanya.  Aku tetap memasak,dan menyiapkan kebutuhanya, aku tetap bersih-bersih rumah dan melakukan tugas-tugas lain. Tapi walaupun kami seatap,tetap saja kami seperti berjauhan. Semenjak malam itu pun galih tidak lagi memasuki kamarku. Dia tidur di kamar tamu,bahkan dia terkesan menghindari ku dan lebih sering membenamkan dirinya di meja kerjanya.

CINTA 17 TAHUNTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang