PULANG

1.3K 3 0
                                    


Waktu mau buka pintu tiba-tiba pintu sudah dibuka dari dalam. Ternyata mas galih sudah pulang.

"Wah belanjanya banyak banget sayang? Lalu mas galih mengangkatkan belanjaanku ke dapur. Tapi kok aneh ya, kayaknya dia tadi manggil aku sayang deh.

"mas galih kapan pulang,kenapa nggak ngabari... maaf aku ndak tau kalau mas pulang jadi aku tadi pergi sebentar sama simbok.

"Nggak apa-apa dik,lagian mas juga bawa kunci cadangan kok. Kamu belanja bahan makanan banyak banget ya,

"iya soalnya kulkasnya kosong, kalau mau masak bingung.

"kamu bisa masak toh? Kebetulan mas lapar tolong dimasakin ya ucap galih sambil mengangkat senyumnya.

"i..iya mas, mas istirahat dulu saja, pasti capek kan habis perjalanan jauh.

'' aku tidur sebentar ya dik, nanti tolong dibangunkan!

Aku menata bahan-bahan di kulkas lalu mulai masak dibantu mbok diyem.. ini pertama kali nya aku masak untuk suami ku karena sebelumnya kami lebih sering delivery makanan atau makan diluar. Hampir dua jam masak nya akhirnya selesai juga. Setelah masak aku pergi mandi dan mengganti baju ku dengan daster yang barusan ku beli. Bahan nya halus dipakai juga nggak gerah. Trus baju sarimbitnya sementara aku simpan di lemari dulu. Aku membayangkan memakai baju itu dengan mas galih,pasti serasi aku senyum-senyum sendiri. Tapi aneh banget sih aku kok mikir begini.

Oh iya mas galih belum ku bagun kan. Aku pergi ke kamar nya dan aku lihat dia tertidur diatas ranjangnya,sampai sekarang kami masih tidur dikamar yang berbeda. Aku bangunkan pelan-pelan tapi dia nggak bangun , kuberanikan diri menggoyang pelan bahunya "mas bangun"dia membuka mata lalu menarik tangan ku sampai aku jatuh ke pelukannya.

"sebentar saja dik, 5 menit aku Cuma ingin memelukmu,aku janji gak lebih, berpisah dengan istri seminggu benar-benar membuat ku tersiksa"

"mas nglindur ya" masih saja aku di pelukanya, tapi aku juga nggak protes. Kurang lebih 5 menit dia melepaskan pelukanya. Wajahku merah semerah kepiting rebus karena malu.



***

Malam nya mbok diyem minta diantar balik kerumah bapak,katanya kasian ndoro putri (ibu ku) sudah ditinggal seminggu pasti capek ngurus rumah. Ya mau gimana lagi aku bermaksud mengantarkan mbok diyem naik taksi ,sebelumnya aku pamitan sama mas galih , tapi justru dia bersedia mengantar dengan mobilnya.

Sampai dirumah ibu , bapak kelihatannya sudah membaik dan juga sudah tidak dingin pada ku,mas galih menceritakan yang baik-baik tentang diriku , dia sama sekali tidak menyinggung permasalahan kami di depan orangtua ku. Dan orang tua ku pun terlihat begitu bahagia dengan apa yang di tuturkan mas Galih.

Karena sudah malam mas galih mengajak pulang kerumah kami dia menggandengku kea rah mobil tapi aku menolak, ku jelaskan padanya kalau aku kesini sekalian ambil motor kesayangan ku,soalnya lusa sudah mulai masuk kerja. walapun mas galih menawarkan bisa mengantar jemput atau supir pribadi tapi aku menolaknya halus dengan alasan sangat menyayangi motorku,dan akhirnya dia bisa mengerti.

Jadi kami pulang sendiri-sendiri aku naik motor sementara galih menyetir mobilnya mengikuti ku dari belakang. Sampai di depan kompleks rumah aku berhenti dulu mampir ke mini market, aku membeli beberapa kebutuhanku stationary untuk kantor, waktu mau bayar di kasir ternyata mas galih sudah stanby di depan kasir,waktu sudah discan dan mau bayar mas galih sudah mengeluarkan kartu nya.

" Jangan mas, biar saya bayar sendiri saja ini ada cash kok.

Tapi dia bersikeras membayar dengan kartunya. Sampai di rumah aku mengembalikan uang yang buat bayar di mini market tadi,

"maaf mas jangan tersinggung, ini uangnya saya kembalikan..

"kenapa dikembalikan?hari ini kamu belanja banyak juga gak pakai kartu yang aku kasih kemarin,sekarang aku bayar di minimarket juga gak mau...kenapa dik?

"kok mas tau aku gak pakai kartu nya?

''ya karena di m-banking ku gak ada laporan apa-apa,aku cek juga gak ada transaksi apa-apa?kenapa dik, kenapa kamu menolak nafkah ku,dengan nada lemas.

(aduh rasanya kok gak enak banget ya apa aku menyakiti hati galih)

"nggak kok mas, Cuma aku belum terbiasa pakai kartu kredit (ucapku beralasan) kalo yang tadi di minimarket itu belanjaan buat kantor besok, jadi ini aku kembalikan uangnya soalnya memang untuk kebutuhan kantor. Tolong di terima ya mas..nanti saya dikira korupsi lho kalau nggak dibalikin uangnya.

"hahaha...kamu lucu sekali sayang..( dia mengambil uang 100ribu dariku lalu membuka dan memasukan ke dalam dompetnya).

"itu foto siapa mas, reflek ku tanyakan saat ku lihat foto seorang wanita bule di dompet galih" tapi galih gak jawab kayak nya dia bingung mau jawab apa

"eemmm...bukan siapa-siapa seraya menutup dompet cokelat yang terlihat mahal itu

" eh,maaf mas saya tadi kok kepo (pengen tau banget) , harus nya saya gak tanya ya , ya udah saya masuk kamar dulu mas galih,selamat malam

Biasanya aku cuek-cuek saja sama galih tapi kali ini kok aku gelisah ya gara-gara foto di dompetnya. Aku fikir itu mungkin pacarnya dulu,tapi kalau masih di simpan beratri masih ada perasaan dong. Memikirkan nya membuat ku deg-degan,marah dan cemburu, tapi ku tepis jauh-jauh perasaan ini. Rasanya belum pantas aku merasa seperti ini, aku saja belum seutuhnya menjadi seorang istri untuknya.

CINTA 17 TAHUNTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang