Sejarah Angin.

320 10 8
                                    

Dahulu ada satu kerajaan dimuka bumi ini paling terbesar, sejarah tentang raja terkejam yang pernah ada didunia aturan hukum dan kekuasaannya selalu ditakuti rakyat juga kerajaan lain.

Angkasa Pure adalah nama kerajaan itu, berdiri bulu roma setiap kali manusia mendengarnya perasaan resah hingga gelisah seluruh jiwa bila disebut kerajaan itu. Raja yang begis juga sadis bernama Badai Topano memiliki gadis manis putri Angina menjadi mutiara dunia sepanjang masa.

Sudah tersiar kabar bahwa sang putri Angina selain cantik dia juga mempunyai hati yang baik, prilaku sopan dengan tutur kata santun. Hingga selalu jadi buah bibir disemua penjuru dunia hingga sampai terdengar kuping- kuping rakyat jelata.

Dengan begitu semua pangeran- pangeran kerajaan lain selalu bermimpi untuk memiliki tubuh sang putri juga kerajaan ayahnya. Tetapi tidak ada seorangpun berani untuk mendekati sang putri, karena anak buah raja Badai Topano ada dimana- mana dan sangat loyal padanya.

Betapa tidak, aturan kerajaan sangat ketat bahkan hukuman begitu berat. Tidak ada jiwa selamat bila terjerat hukum mengikat hanya tubuh sekarat dibiarkan tergeletak, sebagai contoh untuk taat pada hukum kerajaan yang kuat. Setiap hari banyak orang kehilangan nyawa disana karena hukum kerajaan.

Melihat itu semua hati sang putri terluka, tapi dia tidak mampu melawan ayahnya. Hingga kecewa dan ingin pergi meninggalkan istana, setiap hari dia berpikir bagaimana untuk melarikan diri dari kekuasaan ayahnya. Namun selalu saja tidak pernah berhasil karena sudah bermacam cara dilakukan olehnya.

Dan kini dia telah menginjak dewasa ingin menentukan jalan hidupnya sendiri, terlintas dibenaknya satu cara dan belum pernah dicoba. Menyamar sebagai rakyat jelata adalah ide pikirannya, dan benar saja dengan menyamar itu sang putri bisa dengan mudah keluar dari istana kerajaan. Padahal ayahnya mengetahui apa yang dilakukan oleh anaknya itu tetapi dia membiarkan putrinya berpetualang, hanya mengutus satu orang terbaik kepercayaannya untuk mengikuti kemanapun putri Angina pergi.

Setelah keluar dari kota kerajaan Angkasa pura sang putri terus saja berlari mengarah kedalam hutan, disana tujuan mimpi yang sudah lama dia inginkan. Dengan bersusah payah seperti itu akhirnya dia mencoba lupakan pribadi juga jati diri sebenarnya, agar tidak ada seorangpun tau bahwa dia adalah seorang putri dari kerajaan paling terbesar dijagat raya. Sungai demi sungai dilalui lembah bukit rawa terjamah olehnya, tanpa mengenal lelah ditempuh siang dan malam berjalan terus sejauh- jauhnya tanpa satu arah tujuan yang pasti. Hingga terpana pada air terjun ditengah hutan belantara diapun hentikan langkah kakinya, decak kagum melihat pemandangan alam yang sungguh indah jernih air menggoda tubuh bening sang putri. Tanpa ragu masih mengenakan pakaian, dia langsung menceburkan diri kedalam air yang cukup luas mirip kolam terpahat alam.

Begitu senang sang putri berenang melepaskan semua kisah gundah gelisah rasa resah dalam dirinya, asyik sendiri diapun tak menyadari bahaya mengincar didepannya. Karena sepasang mata tajam mengawasi setiap jengkal tubuhnya, mulai dari ujung rambut hingga ujung kaki. Berdiri dibalik tirai jatuhnya air mahluk itu tak pernah berhenti menatap buas mengamati, mulut kasar dengan gigi runcing seakan haus darah tak pernah bertemu mangsa.

Terus dan terus saja memperhatikan secara perlahan, sang putri hampir tak melihat bayangan berkuku panjang, kulit keras bersisik duri dengan napas memburu, yang sudah siap melompat untuk menangkap tubuh lemahnya.

Dan seketika.. Dari goa persembunyian dibalik air terjun, mahluk berwarna hijau tua kehitaman itu melompat dengan cepat melesat kearah sang putri Angina.

"Aaaaaaa," begitu kuat suara teriakan sang putri melihat bahaya datang. Tanpa diduga keanehan terjadi, mahluk seram tanpa daun telinga itu kesakitan luar biasa karena kerasnya jeritan melukai pendengarannya. Tubuh besar perkasa bersisik duri kini tak berdaya ambruk roboh disisi arus aliran air.

Hanya suara erangan dari mulut menahan rasa sakit luar biasa, pada matanya terlihat jelas tetesan airmata sebagai tanda begitu amat sangat tidak berdaya. Putri Angina terdiam pada tempatnya dan memandang iba pada mahluk yang kesakitan itu, perlahan dia berani bergerak maju mendekati tubuh berkulit keras mahluk tak berdaya itu. Dengan kelembutan hatinya penuh kasih sayang sejati, sang putri mengusap tetesan airmata pada mahluk itu.

Hingga keajaiban terjadi..
Secara perlahan kulit keras menjadi bagus, mahluk jelek itu kini mulai berubah wujud seperti mirip manusia. Dan setelah beberapa waktu nyatalah bahwa tubuh itu memang seorang insan manusia, dengan raut muka tampan lelaki muda masih kelelahan. Sang putri segera membantu pemuda itu untuk bersandar disatu pohon terdekat.

"Terima kasih kau telah menghilangkan kutukan itu, aku sangat berhutang budi padamu. Sihir itu sudah lenyap, tanpa kebaikanmu tidak mungkin aku menjadi manusia kembali."

Dengan tersipu malu sang putri menunduk, dan kemudian mengambil air dengan gulungan daun yang lebar, lalu mendekati pemuda itu. "Minumlah," agar kau cepat pulih dari lelah. "Iya, terima kasih." Pemuda itu langsung minum perlahan dengan memegang tangan putri Angina.

Lanjut >>>
27 jan 06,

PUTRI ANGINATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang