Aku tak tau bagaimana cara menyampaikannya?

253 13 1
                                    

Hanya orang-orang hebatlah, yang mampu menjalani hubungan jarak jauh.

Dan aku yakin kita adalah salah satu, dari orang-orang hebat itu.

***

Author pov

Saat itu, Naufal sedang menunggu Arina pulang les di atas motornya, sambil memikirkan bagaimana cara menyampaikan tentang beasiswa nya di Jerman kepada kekasih-nya itu.

Tanpa menghiraukan, kumpulan geng cewek yang sedang tersenyum genit ke arah nya, Naufal malah asik berkabung dengan imajinasi nya.

Lalu tiba-tiba saja, tangan mungil menepuk bahunya.

Naufal pun memutar kepalanya, lalu begitu tau Arina lah yang menepuk bahunya, ia tersenyum menampilkan lesung pipinya. "Oh, hai Rin"

"Hai, um-- kamu udah nunggu lama?"

Naufal tau betul tabiat Arina, wanita-nya itu akan merasa bersalah bila tau Naufal sudah menunggunya sekitar setengah jam lebih.

Dengan senyum yang masih tercetak jelas, Naufal pun menggeleng. "Baru aja kok, kita mau langsung pulang atau mampir kemana dulu gitu?"

Jari telunjuk Arina menepuk dagunya, sambil menampilkan senyum jahil. "Aku masa pengen ke Toys Cafe"

"Bayar sendirikan?" Canda Naufal.

Bibir Arina maju beberapa centi. "Iya deh, aku bayar sendiri"

Tangan Naufal pun langsung iseng mencubit pipi tembem Arina. "Aku bercanda sayang, ayo cepetan naik!"

Pipi Arina bersemu merah mendengar panggilan yang baru saja diucapkan Naufal, selalu.. selalu saja Naufal berhasil membuatnya tersipu malu.

***

"Akan saya ulangi, dua strawberry milkshake with cotton candy dan satu roti bakar coklat keju, itu saja?"

Secara kompakan, kamipun mengangguk.

Lalu pelayan tadi melangkah menuju dapur, untuk segera menyiapkan pesanan mereka.

"Nop, kamu mau tau ngga apa yang hari ini terjadi sama aku?" Tanya Arina dengan mata yang berbinar lucu.

Alis Naufal bertaut menjadi satu. "Ngga ah. Aku gak mau tau"

Mendengar jawaban Naufal, mata Arina melotot kesal. "Kok gitu sih?! Ck, tau ah kesel"

Tawa Naufal meledak. "Aku bercanda. Emang apa yang terjadi?"

"Tadi aku gak sengaja numpahin minuman ke baju cogan, tapi serius deh aku gak tau dia siapa, gak pernah keliatan"

Mendengar Arina memuji cowok lain, Naufal mendelik kesal. "Lebih ganteng dari aku?"

Well, Naufal dulu menjadi most wanted guy di sekolahnya. Lalu tahun ini, dia lulus, makanya sekarang dia nganggur.

Sedangkan Arina, adik kelas satu tingkat dibawahnya. Jadi sedang sibuk memikirkan mengenai ujian mendatang.

"Lebih ganteng kamu lah! Tapi, lebih manis dia dibanding kamu! Hahaha.."

"Terus pas kamu nabrak, dia gimana?"

"Senyum terus bilang 'iya, gak papa kok gue tau lo gak sengaja' dan seisi kantin langsung histeris, mereka bilang kira-kira aku bakal rela mutusin kamu terus pacaran sama dia atau ngga, dan aku jawab--"

Aku, Jarak, dan Kamu.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang