"Sejak—, tadi?" Balas Cameron yang terdengar seperti tak yakin itu sambil menaikkan salah satu alisnya. Lox pun yang merasa canggung hanya menggaruk kepalanya dengan pelan.
Sementara Carter mulai mensejajarkan dirinya di samping Lox, sambil salah satu tangannya ia taruh ke pundak Lox juga. "Kau siapa?" Tanya Carter garang membuat Lox menginjak kaki temannya ini dengan kencang.
Cameron pun mengulurkan tangannya, "Aku Cameron Dallas. Dan kau?" Tanya Cameron yang tak di sambut baik oleh Carter. Otomatis Cameron atau yang biasa di panggil Cam itu langsung menurunkan tangannya kembali.
Lox yang melihat Carter seperti itu hanya bisa melotot kesal pada sahanatnya itu.
"Ah, ya! Silahkan duduk, Cam. Kurasa kita langsung makan saja ya. Karena ini sudah jam 1
siang." Ucap Lox sambil mempersilahkan duduk pada Cam.Setelah Cam duduk, Lox pun mengambil spaghetti yang sebelumnya ia taruh di dapur. Menaruh piring di atas meja, Lox pun akhirnya duduk di seberang Cam. Sementara Carter? Dia duduk di sebelah Cam.
Betul-betul mengganggu anak itu.
Tak lama mereka pun mulai makan. Carter yang tak kebagian spaghetti hanya bisa menopang dagu-nya, sambil sesekali mencomot makanannya Lox. Akhirnya Carter pun pulang ke rumahnya karena merasa di acuhkan.
Sampai menghabiskan waktu 15 menit, akhirnya acara makan pun selesai.
Cam pun bangkit berdiri setelah sebelumnya meminum air putihnya. Lox yang melihat Cam membawa piring kotor ke dapur pun langsung mencegatnya, "Biar aku saja." Kata Lox tersenyum tipis.
Cam akhirnya menyerahkan piring kotornya pada Lox, "Terimakasih buat makanannya. Masakanmu sungguh enak."
Lox yang sedang mencuci piring pun terkekeh pelan, "Hahaha Terimakasih. Tapi aku hanya bisa memasak itu saja."
Cam pun mendekat ke arah Lox, ia berdiri di sampingnya. "Tak masalah. Yang terpenting perutku sudah tak berdemo
lagi.""Kau bisa saja." Lox lagi-lagi tersenyum, "Oh ya Cam."
"Ya?"
"Sepertinya kau orang baru ya di kota ini? Karena aku tidak pernah melihatmu selama di mini market."
"Ya, kau benar." Cameron mengambil piring yang sudah bersih dari tangan Lox, mengeringkannya dengan kain kecil, lalu menaruhnya di rak-rak tempat piring berada.
Kemudian dia kembali mengambil piring berikutnya dari tangan Lox, "Aku dulunya tinggal di kota Liverpool. Namun aku sengaja pulang ke kota ini, agar ketika aku ingin pergi ke makam Almarhum Daddy-ku, aku dapat dengan mudah mengunjunginya. Sehinga aku tidak perlu membuang ongkos nantinya."
Lox mengangguk, "Oh begitu. Maaf aku turut berduka. Hmm, Lalu sekarang kau tinggal dimana sekarang?"
"Aku tinggal bersama Mom dan kakak-ku di distrik Bloomsbury. Kalau dari sini, aku hanya perlu sekali untuk naik kereta dari bawah tanah." Katanya membuat Lox menganggukan kepala.
Setelah menyelesaikan cuci piring. Lox membawa Cameron untuk pergi ke ruang tamu. Di tangannya, Lox membawa buah-buahan yang sebelunnya ia sudah potong dan di taruh di kulkas.
Lox pun menyalakan TV. Keduanya sudah sama-sama duduk di atas sofa.
Sambil memakan buah semangka yang dingin dan segar. Lox dan Cameron pun kembali berbincang. Dimulai dari hal yang penting, sampai yang tidak penting sekalipun.
Entah kenapa Lox merasa bahwa Cameron adalah Pria yang ramah, baik, dan bersahabat. Setidaknya hari ini Lox cukup senang, bahwa makan siangnya dapat berjalan dengan lancar.
![](https://img.wattpad.com/cover/58179189-288-k753469.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Work Good Love
FanficKalian bs follow aku lebih dulu agar bisa membacanya. Rated: (17+) ******* [Fanfict about Magcon] "Anybody can do bad work, but not everybody does good work." -Paul Simo...