3 -

33.5K 1.8K 83
                                    

Tau apa yang aku lihat? Tadi aku hampir pingsan karena melihat Om Sam turun dari lantai dua. orang yang turun dari lantai dua itu adalah orang yang sama yang berada di dalam tiap foto yang ada didinding rumah mama Niken. Aka papanya Vion! Bagaimana aku tidak kaget?! Karena Vion bilang papanya meninggal beberapa tahun lalu! Oh serius aku shock!

Kami duduk manis di meja makan untuk makan malam. Dan dimeja makan ini Semua pertanyaanku terjawab.

"Saudara kembar?" Semua orang dimeja makan mengangguk.

"Otousan memang saudara kembar papaku, manis. Sai otousan." Vion memperkenalkan. Aku berusaha mencerna kata-katanya.

"Vion tidak pernah cerita tentang itu?" Aku menggeleng untuk menjawab pertanyaan okaasan.

"Malah aku baru tau Vion punya kerabat disini." Jujurku.

"Ckck kau tidak menceritakan kami pada istrimu? Jahat sekali kau!" Otousan menggeleng-geleng lebay.

"Hehe, gomene otousan. Aku rencananya ingin memperkenalkannya langsung dari pada menceritakannya." Bela Vion.

"Em, tapi kenapa nama keluarga Vion Johnson bukan Tanaka?" Tanyaku yang masih penasaran. Aduh! Aku harus mengontrol rasa penasaranku ini!

"Ayah dan ibuku bercerai saat kami remaja. Sam ikut ibu kembali ke Indonesia, sedangkan aku ikut ayah menetap disini. Jadi Sam ikut nama keluarga Ibu dan aku ikut ayah." Jelas Sai otousan. Aku mengangguk-angguk kembali mencerna informasi baru ini.

"Kami jarang berhubungan dulu. Yang aku tau dia tinggal didaerah bandung. Tapi tiba-tiba saat dia kembali berkunjung ke Jepang saat sudah menikah dengan wanita cantik asli bandung dan telah menggandeng seorang anak laki-laki berusia 8 tahun." Otousan tersenyum memandang Vion.

"Ya. Aku ingat saat itu. Vion kecil sangat lucu dan menggemaskan. Dan sangat cengeng." Sota tertawa mendengar penuturan okaasan.

"Aku tidak cengeng okaasan!" Vion memajukan bibirnya sebal.

"Tidak cengeng bagaimana? Kau merengek seharian karena tidak mau ikut kembali ke Indonesia. Kau seperti papamu yang jatuh cinta pada Jepang. Tapi papamu lebih jatuh cinta pada mamamu dari pada Jepang." Otousan tertawa lagi.

"Kalian mempermalukanku didepan istriku. Jangan dengar manis." Vion menutup telingaku. Aku hanya tertawa melihat kelakuan Vion.

"Aduh Karin-san, kau harus tau kelakuan Vion saat masih kecil! Dia selalu menangis kalau papanya menggendong Sota. Dia bahkan mengurung dirinya dikamar karena melihat mamanya menyuapi Sota makan." Tawaku langsung meledak mendengar penuturan okaasan.

Serius? Si playboy ini pernah seperti itu dulu?

"Ah aku juga ingat saat Papa Sam membelikan kami main yang sama, Vion oniisan memusuhiku karena mengira aku merebut posisinya dan akan menjadi adiknya." Sota menimpali. Rasanya tawaku tak bisa berhenti mendengar cerita-cerita Vion yang bahkan aku baru pertama kali ini mendengarnya.

"Kau tau itulah alasan orang tuamu menunda punya anak lagi. Karena mereka takut kau pergi dari rumah kalau tiba-tiba kau dapat adik." Lanjut otousan.

Siapa yang menyangka playboy cap tampan ini dulunya adalah anak bocah yang cengeng dan manja pada orang tuanya?

Vion menoleh padaku dengan tampang sebalnya.

"Aku curiga kalian bukan keluargaku. Karena dari tadi yang kalian lakukan adalah mengungkit keburukanku didepan istri manisku ini." Vion menyilangkan tangan didada.

"Dia istrimu, tak ada salahnya dia tau. Malah itu bagus untuknya berpikir ulang untuk bertahan denganmu." Vion membulatkan matanya pura-pura kaget.

Posesif Bro! Season 2!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang