TWO

11.4K 1.6K 170
                                    

Jungkook mendesis. Darah segar mengalir keluar dari hidungnya bersamaan dengan menjauhnya gadis celana dalam merah muda yang imut itu. Mimisan. Hidung mancungnya rasanya seperti patah saja. Mengapa? Karena gadis itu melempar bola tepat mengenai wajahnya. Strike.

Jika kalian berpikir tentang adegan romansa sekolah menengah atas pada umumnya, kalian salah besar. Jangan terdoktrin oleh sinetron-sinetron sampah di layar kaca karena semua itu hanyalah fiktif belaka. Buktinya dalam kehidupan nyata jelas berbeda.

Jika dalam fiksi remaja adegan lempar bola kena cewek barusan pasti akan berakhir dengan si cowok ganteng meminta maaf pada si cewek cantik, membantu si cewek cantik mengantarnya ke UKS dan mengobati memar di kepalanya, lalu berkenalan dan saling jatuh cinta.

Salah.

Itu adalah pembodohan.

Jeon Jungkook sang pentolan, alpha dan jjang-nya SMA Gangnam 01 tidak mengalami hal fiktif romansa dambaan para remaja tersebut.

Apa yang didapatkannya?

Boro-boro nama atau nomor ponsel cewek -yang sebenarnya imut-imut manis ngegemesin- itu, yang ia dapatkan malah hidung yang mimisan karena benturan bola basketnya sendiri. Hasil akhir dari lemparan gadis tadi. Keren juga, cewek itu seharusnya masuk klub basket saja. Jadi shooting guard.

Sial sekali.

Mengapa sampai terjadi hal demikian?

Jungkook tidak pernah menduga akan terjadi hal seperti ini. Ia tidak pernah bermaksud untuk melempar bolanya pada gadis manis itu. Murni ketidaksengajaan. Ia hanya ingin mem-passing bola pada Mingyu. Pemanasan sebelum latihan rutin anak-anak kelas tiga. Hal yang biasa ia lakukan. Tapi entah mengapa, mungkin tangan Jungkook licin, terpeleset atau bagaimana hingga akhirnya ia melempar bolanya ke gadis malang itu. Alhasil gadis itu terduduk di lantai dengan kepala puyeng dan rok tersibak. Gadis itu tidak sadar bahwa celana dalam merah mudanya itu berhasil membuat jantung Jungkook makin dag-dig-dug-serrr.

Cewek imut, manis, unyu plus paha mulus, plus pinky underwear akan menjadi kelemahan terbesar bagi cowok yang hormonnya sedang menggebu-gebu seperti Jungkook.

Jangan sebut Jungkook mesum. Jangan. Semua pria pasti sangat menyukai pemandangan itu. Semua. Tua maupun muda. Terkecuali orang yang mempunyai kelainan. Tentu saja.

Melihat kondisi gadis manis mungil imut itu, naluri pangeran dari negeri antah-berantah Jungkook bangkit. Ia pun berjalan cepat ke arah gadis itu. Awalnya bermaksud menolongnya layaknya pangeran, namun ada aura aneh yang membuatnya ingin sekali menggoda gadis ini. Wajah gadis manis itu benar-benar membuat Jungkook ingin menggodanya. Sedikit. Ditambah lagi celana dalam merah mudah yang membuat Jungkook tidak fokus. Terngiang-ngiang kata 'pinky underwear' di kepalanya. Maka dengan nakalnya lidah Jungkook berucap, "Eh, pinky, lo nggak pa-pa kan?"

The fact, Jungkook is not a flirty type of boy. Jungkook lebih pasif jika dalam masalah romansa. Namun sekali lagi akan diperjelas, wajah gadis itu seakan-akan membuatnya ingin menggodanya. Sebut saja wajahnya sungguh... bulliable.

Sepeninggal gadis itu, Mingyu mendekatinya.

"Buahahaha!"

"Kampret."

Jungkook dan Mingyu tertawa. Ngakak.

"Barusan fresh banget sumpah!"

Jungkook mengangguk setuju. "Fresh banget sampe berasa patah idung gue." Ia menyeka darah dari hidungnya. Seragam putihnya kotor karena cairan berwarna merah dan kental itu.

"Enakan mana mimisan kena bogem atau mimisan kena bola?" Mingyu merangkul Jungkook. Melanjutkan perjalanan mereka ke lapangan basket.

"Enakan mimisan gara-gara underwear warna pink." Sahut Jungkook disambut tawa Mingyu yang makin parah.

Catch His HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang