PROLOGUE

21.7K 1.9K 182
                                    

Kim Yerim meneguk air liurnya secara paksa. Membasahi tenggorokannya yang kering kerontang seketika saat melihat senior berandal itu.

"De, sini, De!"

Yerim menundukkan kepalanya. Membuka pintu lokernya. Berpura-pura tidak mendengar suara kakak kelas paling terkenal seantero sekolah itu.

Semua siswa yang berada di koridor menatap mereka penuh tanya. Penasaran. Ini akan menjadi gosip terpanas. Ini akan menjadi heboh.

Ya Tuhan. Please, bikin gue menghilang sekarang juga. Gue ga mau ketemu orang ini. Gue masuk sekolah ini biar bisa bareng abang gue dan lancar pedekate ama gebetan gue. Bukan ketemu kampret ini.
Ya Tuhan, enyahkanlah dia.

Yerim memanjatkan doanya. Sepenuh hati.

Dibalik pintu lokernya, bibir Yerim komat-kamit. Tangannya bertaut. Berdoa agar Tuhan mengabulkannya.

Terlambat bagimu untuk berdoa, Kim Yerim. Senior berandal itu sudah berada di sampingnya. Memperhatikan gadis itu.

Cowok berperawakan tinggi dan maskulin itu tersenyum melihat tingkah Yerim. "Lo ngapain?" bisiknya di telinga Yerim.

Yerim tersentak kaget. Napasnya tercekat. Ia meletakkan tangannya di dadanya. Menunjukkan bahwa ia benar-benar terkejut.

"Lo nggak denger apa pura-pura nggak denger?" bisiknya lagi.

Astaga! Yerim benar-benar merinding sekarang.

Suara lembutnya memasuki telinga Yerim dengan paksa. Bibirnya sangat dekat hingga Yerim dapat merasakan karbon dioksida yang terhembus dari mulut cowok itu.

Kak Gyeom, lo dimana sekarang? Tolongin gue!

Yerim putus asa. Abangnya tidak ada di sekitarnya sekarang.

Kak Junhoe, wahai dambaan hatiku, datanglah dan selamatkan aku dari penyamun ini.

Yerim hampir menangis. Pangeran dambaannya tidak akan muncul.

Sial.

Lawan.

Kim Yerim! Lawan!

Sesuatu dalam dirinya bangkit.

Brave.

Keberanian.

Setelah menghembuskan napasnya dengan kasar, Yerim membanting pintu lokernya. Menoleh ke senior yang berdiri sangat dekat dengannya. Menatapnya dengan malas.

"Permisi, Kak," gumam Yerim seraya mendorong tubuh cowok itu dan melangkah melewatinya.

Cowok itu terhuyung sedikit dan tertawa setelah menerima perlakuan Yerim.

Plak!

Yerim merasakan sesuatu memukulnya.

Memukul bokongnya.

Benar.

Bokongnya.

What the hell was that?

Yerim menoleh ke belakang. Senior berandal tadi menepuk bokongnya.

Menepuk.

Bokongnya.

Di hadapan.

Seluruh.

Siswa SMA GANGNAM 01.

Semua mata siswa yang memperhatikan mereka terbelalak menyaksikan adegan tadi. Beberapa siswa berhasil merekamnya. Beberapa siswa berhasil memotretnya.

Jeon Jungkook. The Jjang of Gangnam 01 High School slap a junior's butt after being pushed and rejected.

Ini akan menjadi headline mading dan buletin sekolah terpanas minggu ini. Bukan. Bulan ini. Salah. Tahun ini.

Catch His HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang