Gwiboon tengah duduk menyendiri di dalam perpustakaan. Buku-buku kesenian tergeletak begitu saja nampak menyedihkan di hadapan yeoja berparas manis itu.
Keinginannya untuk membaca beberapa buku kesenian pun terbengkalai karena sebuah paket untuknya yang ternyata adalah sebuah majalah yang baru akan terbit beberapa hari lagi.
Ia menghelai nafasnya
Beberapa gambar dalam majalah itu sukses menyita pikirannya
Namun sebuah foto lain benar-benar membuatnya frustasi. Sebuah foto dimana Jinki dan Minho bersamaan menggenggam tangannya.
Terlihat begitu jelas
Dan sekarang terpampang di seluruh majalah yang akan terbit beberapa hari lagi.
Apa yang harus kulakukan?
Gwiboon bukan bingung karena foto itu tapi, karena kedua namja yang tersenyum bodoh di dalam foto itu.
Ia benar-benar tidak mengerti.
Setelah sekian lama hubungannya berlalu bersama Jinki.
Setelah sekian lama namja itu meninggalkannya dalam kesedihan dan luka
Tapi, kini dengan polosnya dia kembali.
Berusaha kembali mendapatkan hatinya.
Dan Gwiboon benci harus mengakui ia sangat merindukan kedekatan yang pernah terjalin antara dirinya dengan Jinki.
Ia benci untuk mengakui hatinya merindukan namja itu
Ini salah
Gwiboon pikir semua ini salah.
Tidak seharusnya ia membuka hatinya untuk namja itu
Tidak.
Ia tidak ingin namja itu menyakitinya lagi.
Tapi, jauh di dalam hati Gwiboon
Ia merasa semua ini benar
Benar bahwa ia merindukan seorang Lee Jinki.
Terlebih dengan semua kejadian bersamanya yang terjadi beberapa minggu ini.
Bagaimana dengan Minho?
Tiba-tiba sosok wajah sahabatnya itu terlintas di dalam benaknya. Menambah sederet masalah dalam otaknya yang sudah penuh.
Jujur saja, Gwiboon menyadari ketulusan hati Minho. Dan jujur saja, sedetik pun tidak bisa ia lalui tanpa sosok Minho.
Hanya Minho seorang yang memahami dirinya. Walaupun Gwiboon tidak pernah menceritakan masalahnya tapi, Minho selalu ada dan mengetahui semua kegelisahan hatinya
Minho jugalah yang selalu mengerti dirinya. Meskipun Gwiboon selalu berusaha menyembunyikan masalahnya.
Namja itu akan selalu mengetahui kegundahan hati Gwiboon.Namja itu selalu tahu cara untuk mengembalikan senyum Gwiboon yang hilang
Hanya saja..
Gwiboon tidak pernah mengharapkan sesuatu yang lebih terjadi diantara mereka.
Bukan karena ia tidak menyayangi namja itu. Gwiboon sangat menyayangi Minho. Walaupun ia tidak pernah mengucapkannya secara langsung pada namja itu.
Namun rasa sayangnya berbeda pada namja itu.
Minho begitu berarti baginya
Berarti sebagai seorang sahabat
Dan Gwiboon tidak mau hubungan mereka menjadi berubah karena perasaan yang berlebih itu.