Chap 9

336 18 0
                                    

Guyuran hujan semakin deras, hingga satu buah payung yang menaungi mereka tidak mampu menghalau derasnya air yang menguyur bumi malam itu.

Dalam sekali kejapan mata, seolah sesuatu menghantam keras kepala Gwiboon hingga ia tersadar dengan apa yang tengah terjadi. Gwiboon mendorong dan menghempas tubuh Jinki.

Keduanya terdiam

Saling pandang dalam kesunyian

Apa yang terjadi barusan benar-benar diluar kendali Gwiboon. Gwiboon bahkan tidak menduga jika tiba-tiba saja Jinki menciumnya seperti itu. Dan yang lebih menyita pikirannya adalah..

Mengapa ia justru terdiam dan tidak melawan

Seolah seperti tersihir. Gwiboon membiarkan Jinki begitu saja menciumnya.

Ia benci pada dirinya sendiri

Benci mengetahui kalau ia selalu lemah dihadapan namja ini

Tanpa Gwiboon sadari ia meneteskan air matanya.

Dan itu pun disesalinya

Kenapa?

Kenapa air matanya harus selalu menetes didepan namja ini

Gwiboon lekas berlari. Ia terus berlari, melangkahkan kakinya. Pergi Menjauh dari sosok Jinki yang berteriak memanggilnya.

Ia tidak peduli

Gwiboon sudah tidak peduli lagi akan dinginnya Guyuran hujan yang menghujani tubuhnya

Gwiboon tidak peduli akan suara lantang yang berteriak terus menyerukan namanya.
Ia terus berlari dan berlari

Sampai kakinya lelah

Sampai tubuhnya tidak lagi mampu menahan dinginnya angin malam

Gwiboon benci.

Ia benci harus mengakui ia masih mencintai Jinki

***

Mentari pagi mulai bergerak naik dari ufuk Timur. Menghantar sebuah kilau cahaya yang menelusup masuk ke dalam sebuah kamar.
Seorang namja tertelungkup tidur diatas mejanya. Perlahan cahaya matahari yang menelusup itu menyinari wajah sendunya, membuat sang pemilik wajah terusik dan terbangun dari alam mimpinya.

Minho, namja itu memandang kosong pantulan dirinya pada jendela kamarnya.

Ia terlihat kusut

Dan menyedihkan

Ia tidak menyangka kalau perasaannya ini benar-benar membuat dirinya berantakan seperti ini.

Haruskah aku menyudahi nya?

Kemelut dalam pikirannya seakan tidak mau pergi meninggalkannya

Rasa sakit didalam hatinya seakan kian menganga lebar.

Minho, ingin menangis. Namun air matanya enggan menetes.

Ia ingin menumpahkan semua kekesalan dalam hatinya tapi, ia tidak mampu

Ia benci harus mengakui

Ia merasa kalah dari Jinki

Apa?!

Apa yang harus ia lakukan agar ia menang dari namja itu?!

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 19, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

BlossomTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang