Papa..Mama hari ini mau nggak kita pergi jalan jalan? ucap Rina kepada kedua orangtuanya itu, "Tidak Rina, Mama dan Papa sibuk hari ini, tidak ada waktu untuk pergi jalan jalan, lain kali aja ya." ucap Ibunda Rina dengan acuh tak acuh menjawab pertanyaan anaknya, "Tapi kan ma pa, kita udah jarang banget pergi jalan jalan bersama lagi.. aku rindu ma pa disaat kalian memperhatikanku.." ucp Rina dengan menatap kedua orangtuanya yang sedang asik mengetik di laptop mereka, "Rina, mama dan papa tau, tapi uang adalah segalanya Rina, mama dan papa bekerja untuk mendapatkan uang.." ucap Papa Rina sambil mengambil berkas diatas meja. Ya begitulah kehidupanku setiap hari, tak ada sama sekali yang menarik, hanya pekerjaan dimata orangtuaku yang penting, mereka tidak peduli padaku yang selalu kangen akan kebersamaan kami.
Brukk!! Rina pun terjatuh dihadapan seorang lelaki yang menabraknya itu, "Maaf ya, saya tidak sengaja" ucap lelaki itu sambil mengambil buku buku rina yang terjatuh berserakan dilantai, "Oh iya tidak apa apa kok, hm Vino ya?" ucap Rina sambil menatap nametag yang dipakai oleh lelaki tadi, "Oh iya nama saya Vino, saya kelas 11 Ipa 2, kamu?" ucap Vino memperkenalkan diri kepada Rina, "Hm, saya Rina kelas 11 ipa 1, wah tampaknya kamu mau keperpustakaan?boleh ikut? tanya Rina kepada Vino yang sedang terburu buru menuju perpustakaan sekolah, "Oh tentu boleh, ayo kita sama sama keperpustakaan" ajak Vino.
Mereka berdua pun saling bercerita dan berbagi pengalaman, Vino sendiri adalah seorang lelaki yang senang berada diperpustkaan karena menurutnya perpustakaan adalah sumber ilmu. " Wah sepertinya kamu orang yang sangat menyenangkan ya?" ucap Vino kepada Rani, "Nggak menyenangkan seperti yang kamu bayangkan Vin, apalagi aku itu pendiam orangnya, kamu belum tahu sih rasanya jadi aku Vin" ucap Rina dengan tatapan tegar, "Memangnya kamu kenapa Rina?" tanya Vino sambil menatap Rina, "Nanti kamu juga bakal tau sendiri Vin" Jawab Rina masih dengan tegar.
YOU ARE READING
Story Of Her Life
Fiksi RemajaSaat aku berdiri menatap kearah pantai dengan imajinasiku yang tinggi kubayangkan dirinya ada disampingku.. Disaat 2 bulan yang lalu kami masih menatap pantai ini sama sama, senyumannya yang tak pernah kulupa, disaat aku benar benar tidak betah dida...