Say It!

2.6K 129 16
                                    


Coba sambil mendengarkan lagu di mulmed di atas saat membaca cerita ini. Siapa tahu makin makin... Hhhh

                                                         =======================================

((VeNal))

***

Seakan menahan matahari 'tuk kembali

Melakukan hal yang tak mungkin

Menelusuri jalan pikiranmu saat ini

Membuat ku tak berhenti berpikir

.

.

.

.

.

Aku tersenyum padanya, padahal jelas aku sangat lelah menunggunya yang sedang pemotretan. Belum lagi tadi aku ada kuliah dari pagi hingga sore. Dia berjalan ke arahku, namun tak membalas senyumku. Wajah lelah juga terpancar darinya. Aku maklum. Hampir 12 jam dia di sini.

"Udah selesai?" tanyaku penuh perhatian.

"Menurut kamu?"

"Hmm..."

"Uh!! Kamu itu gak ada rasa bersalah sama sekali, ya? Kamu telat, bukannya minta maaf malah senyum-senyum gak jelas!" hardiknya. Aku mengerjap-kerjapkan mata karena terkejut mendapat 'semprotan' tiba-tiba darinya.

"Aku kan ada kelas dari pagi sampe sore, Ve. Aku juga udah ngasih tau kamu via Line."

"HP aku mati. Mana tau aku kalo kamu ngirim chat ke aku?"

"Yang penting kan udah aku samperin. Ve!!" panggilku melihatnya berlalu menuju parkiran. Dia tak menggubrisku. Aku hanya menghela napas pelan kemudian menyusulnya.

Apa yang telah merubah sikapmu padaku?

Oh adakah yang ku tak pernah tahu?

Jika ada sesuatu yang membuatmu gelisah...

Akhir-akhir ini Veranda memang sedikit berubah. Oh mungkin tidak sedikit, tapi banyak. Terutama sikapnya padaku. Aku tak ambil pusing dengan itu karena kupikir wajar saja mengingat jadwalnya sebagai model sangat padat belakangan ini.

Aku selalu mengalah tiap kami berdebat kecil. Aku selalu diam saat dia memarahiku. Dan aku selalu menurutinya tiap dia menyuruhku begini dan begitu. Meski kadang aku berpikir dia sudah keterlaluan, namun aku selalu mengingatkan diriku untuk tetap sabar karena aku tidak mau merusak hubungan kami yang hampir berjalan 3 tahun ini.

Hari ini tanggal 1 Juli, dengan kata lain besok adalah hari di mana aku dan Veranda resmi menjadi sepasang kekasih, tiga tahun yang lalu. Aku tersenyum mengingat itu. Aku juga telah mempersiapkan semuanya. Termasuk membooking sebuah tempat makan. Dan ya, rencananya juga besok aku akan melamar Veranda.

Sebenarnya, aku telah menyiapkan semua ini jauh-jauh hari. Bahkan mungkin jauh-jauh bulan. Aku hanya mahasiswa biasa, yang bekerja paruh waktu untuk menstabilkan isi dompet. Jadi untuk semua biaya ini aku mulai menabung sekitar 2 tahun lalu.

***

Jalanan kota selalu saja begini: macet. Padahal rencananya aku akan menjemput Veranda di rumahnya lalu mengantarnya ke studio untuk pemotretan. Aku mengambil HPku dan membuka aplikasi chat di sana. Lalu memberitahunya bahwa aku sedang terjebak macet dan mungkin akan telat menjemputnya. Beberapa saat kemudian HPku bergetar lama tanda ada panggilan masuk.

Kumpulan WansutWhere stories live. Discover now