Kumpulan Wansut

Garis Batas

[Repost]

Ahoy, balik lagi nih gue. Kayaknya #PengsiunBikinFF itu cuma wacana ya? Ya sudahlah~

Btw, kali ini gue bikin one shoot yg cast-nya BobNju. Huaaa... Setelah sekian lama ya? :') sebelumnya kan gue udah lama ga BobNju-BobNjuan *hiks

Sebelum baca, mohon perhatiin ini:

1. Ide ceritanya terinspirasi dr slh satu bagian cerita Hormones The Series 3. Tp kalo dibilang niru, ga juga. Gue cuma minjem latar suasana(?) dan penokohan-nya(?) doang, karakter dan alur kayaknya ga sepenuhnya masuk(?). Karena gue jg ga tau gimana cerita HTS 3 (gue belom nonton). Gue terinspirasi gini karena diceritain sama napfft (twitter account). Thank you btw, Fa! Wkwk

2. Covernya gue dapet dari gugling. Ga tau deh itu anime apa soalnya gue ga ngerti anime- animean haha

3. Di sini nanti ada Saktia versi danso. Kalo susah ngebayanginnya, coba nonton Devil's Attack episode berapa gitu yg Saktia-nya di situ jd pacarnya Della. Komentar gue pribadi soal dia sih, mesum. Maksud gue, muka Saktia kalo jadi cowok itu muka- muka mesum. Wahaha *hampura

4. Jujur ya, (bisa dibilang) ini ff paling greget yg pernah gue buat. Bukan terbaik ya! Paling greget. Mood gue terjaga baik selama proses pembuatannya(?). Ide mengalir terus. Dua hari dah selese nih. Wkwk. Tapi bagus nggaknya, balik ke kalian. Karena kalian yg menilai. ^^v

5. Di sini gue pake sudut pandang orang pertama sbg "gue". Jd bahasanya campur- campur. Ada yg baku, ada yg ngga. Trus kalo kalian nemu kata "aku" dalam bahasanya(?) si tokoh utama, maapkeun. Bukan ga konsisten, lebih ke human error mungkin(?). Soalnya belum terbiasa pake "gue" dalam sudut pandang orang pertama. Kebanyakan pake "aku". Ngerti, ngga? Ya intinya gitu lahh~

6. Ceritanya panjang. Semoga gak bosen sampe muntah-muntah bacanya. Wkwkwkw

7. Ini udah lama buatnya, jadi masih ada Hamids disini :'v

Oke, deh. Kayaknya itu doang. Happy reading yaaa? Muach!

================================================================================

((BobNju))

***

Gue Boby. Boby Chaesar Soetopo. Anak kedua dari tiga bersaudara. Kakak dan adik gue, semuanya cowok.

Kakak gue, Noby Dino Soetopo, usianya terpaut 3 tahun dari gue. Saat ini, dia tengah menjalani pelatihan militer di salah satu kota di negeri ini. Ayah kami yang seorang anggota TNI AU bintang 4 sangat bangga padanya. Karena Noby mau meneruskan tradisi 'darah militer' dalam keluarga kami (kakek gue dulunya juga anggota militer).

Adik gue, si bungsu Nino. Nino Hamid Soetopo atau yang teman- temannya sebut Hamids (dia sering menuliskan namanya dengan Nino Hamid S, karena itu teman- temannya sering mengeluarkan suara mendesis di akhir pengucapan kata 'Hamids' dan menurut gue, itu ALAY!). Dia satu setengah tahun di bawah gue. Dia mahir dalam bidang musik dan olahraga, tapi nol besar dalam akademik.

Yang membuat gue heran, dengan prestasi akademiknya yang jauh di bawah rata-rata itu, ada saja cewek yang kepincut padanya. Oke oke, Nino memang ganteng. Dikit. Banyaknya di gue. Serius, deh!

Kini giliran gue. Gue pinter. Jelas, lah. Beberapa kejuaraan dan lomba sains sudah gue ikutin. Dan hampir dari semua kejuaraan dan lomba itu, gue menangin. Tapi gue gak mahir olahraga maupun musik kayak kakak dan adik gue. Gue kurus, berkacamata dan PENDEK. Sekali lagi, PENDEK.

Jujur, gue agak menyesal kenapa harus dilahirin sebagai anak pendek. Tinggi gue cuma 165 cm. Untuk ukuran cowok, itu jauh dari standart. Noby, si sulung keluarga ini saja tingginya 177 cm. Dan jangan terkejut, si dongo Nino bahkan sudah mencapai angka 175 cm di usianya yang baru 15 tahun ini. Gue gak tahu seberapa tingginya Nino nanti ketika menginjak usia 20 tahun.