"Ro, lu gak bisa liat apa kalau Julien itu manis""Sorry, Di, tapi gue normal"
Seorang laki – laki duduk di salah satu bangku dengan temannya di salah satu coffeehouse. Laki – laki dengan tubuh tinggi dan tegap, rambut cepak dan memiliki wajah yang tampan adalah Romeo sedangkan sahabatnya yang terlihat kurus tapi babyface adalah Dio. Mereka duduk dengan secangkir kopi hitam.
"Ooh...jadi maksud lu, gue gak normal?...Ro, ini masalah gue memilih seorang adik, Julien lebih muda dari kita dan dia udah jadi sahabat kita dari kita kecil"ucap Dio
"Gue gak tau lu pengen punya adik, kenapa harus Julien? di dunia ini masih banyak orang dan kenapa gak suruh nyokap lu bikin lagi?"bantah Romeo
"Ro, otak lu masalah? nyokap gue tuh udah meninggal 3 tahun yang lalu"ucap Dio
"Sorry, gue gak sempet dateng"balas Romeo
Dio menghela nafas pasrah "Terserah lu, tapi gue tetep akan jadiin Julien adek gue"
Seorang laki – laki dengan tubuh kecil, kulit putih dan wajah manis sibuk membawa nampan dan mengantar beberapa pesanan kopi di coffeehouse
"Julien"
Laki – laki itu menoleh. Ia menghampiri Dio yang dari tadi sibuk memanggilnya
"Tunggu sebentar ya, gue lagi sibuk"ucap Julien buru – buru
"Oke, barusan dia nolak lu secara gak langsung"komen Romeo"Iya, hari ini, hari Senin dan lagi pagi menjelang siang plus lagi sepi"balas Dio
Romeo tersenyum dan meminum kopinya sebagai tegukan terkahir lalu ia berdiri dan menepuk bahu Dio "Good luck, gue harus balik karena Fani mau datang"
"Oh, lu bentar lagi tunangan? congratulation"balas Dio
"Yup, thanks"ucap Romeo sambil nyengir
"Ro, lu udah mau pergi?"tanya Julien yang tiba – tiba nongol
"Iya, hati – hati sama Dio ya, bye"jawab Romeo sambil menepuk kepala Julien
Dio menatap Romeo kesal. Romeo nyengir lalu melangkah keluar.
"Oke, sekarang lu nongol tanpa gue panggil, kan? Jul, gue ma-"
sebelum Dio selesai bicara, Julien udah pergi dan menyibukan diri
Julien berjalan di bawah payung menuju apartemennya
"Jul, baru mau pulang?"
Dio tersenyum lebar di bawah payungnya
"Iya. Oh, ya, Romeo ada di rumah? dia ketinggalan amplop coklat yang gue gak tau isinya apa, tapi cukup tebel"tanya Julien
"Tadi gue liat ada, cek aja. Itu kayak lembaran kerja dia yang ribet banget"jawab Dio
"Oke"
Dio tersenyum lebar. Julien berlari memasuki apartemen. Julien, Romeo dan Dio tinggal dalam satu apartemen tipe tiga kamar. Romeo adalah novelist dan penterjermah sebuah perusahaan terkenal sedangkan Dio adalah seorang designer interior, Julien sangat mengakui Dio hebat dalam melakukan susun menyusun ruangan dan dirinya adalah pemilik coffeehouse yang biasa di jadikan tempat favorit oleh Dio dan Romeo. Julien membuka pintu dan terdiam. Romeo tengah berciuman dengan Fani, perempuan yang tidak terlalu disukai Julien, karena perempuan itu cukup menyebalkan, manja, dan egois serta dia selalu memonopoli Romeo dari dirinya dan Dio yang mempunyai posisi sebagai sahabat. Lalu, kabarnya Fani dan Romeo akan bertunangan. Romeo dan Fani tersadar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Romeo and Juliet
Romancesebuah penolakan tidak akan membuat harapan cinta pupus begitu saja