Romeo menghela nafas kesal saat melihat reaksi Juliet setelah melihat Fani ada di sampingnya. Romeo menatap Fani kesal
"Jul, izinin gue ikut ya?"tanya Fani dengan riang
"i-iya"
Juliet merasa dirinya bukan dirinya yang asli, karena barusan dia mengizinkan Fani ikut bersama dirinya dan Romeo. Seharusnya ia membantah, tapi mungkin Romeo masih menyukai Fani, maka dari itu dia mengizinkan Fani ikut dengannya, karena kalau bukan karena suka, Romeo akan menolak Fani. Juliet berjalan bersama Romeo dan Fani dengan keheningan.
"Jul, lu tau Julien pernah kasih gue latte asin?"tanya Fani
Juliet mengangguk
"kalau latte manis?"tanya Fani
Juliet hanya mengangguk kembali. Fani melihat jadwal film "Jul, mau nonton apa?"Romeo hanya menatap Fani kesal bercampur curiga
"apapun, kecuali film horror"jawab Juliet
"lu benci film horror? dan lu suka film fantasy? mirip banget sama Julien ya"ucap Fani
Juliet tersenyum kecil. "gue sama Julien emang punya banyak kesamaan"balasnya
Fani membeli popcorn dan menyodorkannya kepada Juliet "mau?"
"gak, gue benci popcorn"tolak Juliet
"kalau minuman soda?"tanya Fani kembali
"gak, gue juga benci soda"jawab Juliet
Romeo yang awalnya mencurigai Fani, kini berpikir sejenak, semua hal yang berkaitan dengan Juliet sama persis dengan Julien. Juliet benci popcorn dan minuman soda, ia juga benci coklat , dan kopi yang di buat Juliet...rasanya seperti kopi buatan Julien. Pertama kali Romeo bertemu Juliet, ada aura yang tidak asing bagi dirinya lalu Juliet tampaknya sangat sensitive jika ia membicarakan Julien.
Juliet menatap Fani sebal. Dari tadi ia menawarkan hal – hal yang ia tidak sukai. "apa maksud lu ikut hari ini?"Juliet bertanya sambil menahan emosinya
"gak apa – apa, gue cuman mau tau lebih banyak tentang lu"
"oh, ya? gue gak yakin. Lu manusia terakhir di bumi yang akan ngelakuin itu ke gue, apa tujuan lu?"
Fani tersenyum sinis "tentu aja, gue tau rahasia besar lu, Jul"
Juliet terbelalak
"gue masih suka Romeo dan gue nyesel karena udah ninggalin dia waktu itu. Sekarang gue hanya mau ngerebut dia kembali, gue hanya punya satu peluru buat menjatuhkan lu, Jul"
Juliet terdiam.
"Fani, udah, stop! mau lu apa sih?"tanya Romeo kesal
"gak usah ikut campur. Lu itu milik gue, Ro, lu gak boleh jatuh cinta sama siapapun kecuali gue...apa lagi dia"jawab Fani
"gue udah gak tertarik buat cinta sama cewek yang udah nusuk gue dari belakang"
"Ro, lu lebih milih di tusuk dari belakang atau lu jatuh cinta dengan sebuah kepalsuan?"tanya Fani
"lu itu gila! gue sama sekali gak ngerti pertanyaan lu"jawab Romeo
Fani tersenyum sinis dan menatap Juliet. "lu pasti ngerti maksud gue kan, Juliet? atau perlu gue panggil lu Julien?"
Juliet terbelalak dan menatap Fani yang tersenyum puas.
"sorry, tapi gue harus pergi..."ucap Juliet
KAMU SEDANG MEMBACA
Romeo and Juliet
Romancesebuah penolakan tidak akan membuat harapan cinta pupus begitu saja