bab 1

26K 565 11
                                    

"Kau anak pembawa sial, lihat apa yang sudah kau lakukan kau membuat ibu mu terbunuh dan kau juga sudah merubah hidup ayahmu, kau anak yang tidak tau diri setelah apa yang kau lakukan apa kau masih berharap bisa di terima di rumah ini? pergi tapi jangan pernah berharap kau bisa membawa barang-barang dari  rumah ini meskipun hanya sehelai baju",ucap wanita itu.

Gadis kecil itu lalau berlari menghampiri sang ayah berharap ia mendapat pembelaan dan tidak terlempar dari rumah, ia menangis menghiba untuk dikasihani tapi apa yang ia harapkan tidak pernah terjadi jangankan memberikan pembelaan menatapnya saja sang ayah tidak sudi.

"pergilah mungkin itu yang terbaik unttk kita smua",jawab ayahnya, dunia gadis kecil itu runtuh seketika ia menangis sambil berlutut tapi sang ayah sama sekali tidak bergeming

"papah ...",Mila kecil menangis sejadi-jadinya tap ayahnya tetap berlalu pergi meninggalkannya sendiri

"pergi dan jangan pernah memperlihatkan wajah mu lagi pada kami",ibu tirinya mendorong tubuh kecil Mila keluar dari rumahnya sendiri

"pergi kau pembawa sial",ucap saudara tirinya

"pembawa sial ... pembawa sial ... menjauhlah pembawa sial ....",suara itu terus saja meneriakinya

"aku bukan pembawa sial, itu bukan aku, papah tolong Mila pah ... mamah bawa Mila pergi mah Mila gak mau di tempat ini ... MMAAAAMMAAHHHHHH!!!",Mila pun terbangun dari tidurnya peluh mengalir deras membasahi keningnya, mimpi itu datang lagi bahkan semakin tergambar jelas dan ia pun kembali menangis

"Mila benci klian Mila benci smpai kapan pun Mila gak akan trima perlakuan klian, tggu saatnya tiba Mila akan balas smuanya",ucapnya lirih.

Iphone Mila brdering dan ia pun meraihnya "bunda Ira" nama itu tertera di layarnya "halo",jawab Mila

"halo sayang bunda tau dari Doni kamu sudah kembali ke Indonesia tapi kenapa kamu gak bilang sama bunda paling tidak bunda bisa masak makanan kesukaan kamu untuk menyambut kedatangan mu nak",ucap bunda Ira

"maaf bunda Mila lupa soalnya dari bandara Mila harus segera ke RS untuk menyerahkan bebrapa berkas dan karena Mila cape makanya Mila langsung pulang ke apartemen tapi Mila janji besok Mila akan mampir ke sana",jawab Mila

"baiklah bunda ya Mil adik-adik mu pasti sangat senang saat amu datang, ya sudah tidurlah bunda tau kamu sangat lelah jaga kesehatan mu nak bunda sayang kamu",ucap bunda Ira dengan tulus

"Mila juga sayang bunda, sampai bertemu besik bun",jawab MIla dan telpon pun terputus. ia berjalan kearah balkon kamarnya menatap lampu-lampu yang terlihat benar-benar indah namun wajahnya kembali suram saat lua masa kecilnya kembali terlintas.

KEESOKAN HARINYA ...

Mila sedang bersiap-siap pergi untuk mengunjungi sang bunda dan adik-adiknya di panti asuhan dan saat membuka pintu ia dikejutkan dengan kedatangan seorang pria yang sangat di kenalnya "morning princess",ucap Doni dengan senyum manisnya

"apa yang sedang kakak lakukan di sini? dan apa kakak juga yang mengatakan pada bunda tentang kedatangan ku?",Mila menatap Doni dengan tajam

"oh ayolah buang wajah jutek mu itu, aku sangat mengenal mu Mil jadi ini tidak akan berhasil padaku",jawab Doni sambil mengacak rambut MIla dengan gemas.

"hentikan kak kau membuat rambut ku jadi berantakan",ucap Mila lalu meninju perut Doni hingga pria itu meringis kesakitan

"auucchh sakit, kamu gak pernah berubah ya eslalu suka main kasar",ucap Doni sambil menahan nyeri di perutnya

"semua pria memang pantas mendapatkan pelajaran saat tangan mereka berubah menjadi terlalu ramah",ucap Mila mengunci apartemennya dan pergi mnjauh meninggalkan Doni yang terpaku sendirian "sampai kapan kamu akan bersikap seperti ini",ucap Doni sambil menatap punggung Mila yang mulai menghilang dari tatapannya.

FROZEN HEARTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang