Rain's Part Of View
"Rain! Ayo bangun, sudah jam berapa ini!" teriak mama yang menurutku sangat mengganggu tidur nyenyakku.
Aku menutup mukaku dengan selimut tebalku, "Iya ma... Bentar lima menit lagi bener deh"
"Ya ampun, Rain! Liat jam dong!" mama melempar jam kecil yang ada di nakas ke arah tempat tidurku.
Astaga! Aku lupa hari ini hari senin!
Hari ini adalah tugasku menjadi petugas upacara. Aku segera lari secepat kilat ke kamar mandi dan mama yang melihatku seperti kesetanan hanya bisa menggelengkan kepalanya.
Selesai aku berganti pakaian dengan seragam putih-putih serta mengepang rambutku, aku langsung menuju ruang makan di lantai bawah untuk sarapan. Disana ada mama, papa, dan tentu saja, Sunny.
"Pagi! Papa,mama, dan Sunny!" sapaku saat aku sampai dimeja makan.
"Pagi Rain!" jawab papa dan mama berbarengan sedangkan Sunny hanya menjawab "hm".
Emang dasar anak irit ngomong.
Setelah selesai sarapan, aku dan Sunny berpamitan kepada mama dan papa. Karena jarak rumah ke sekolah sangat dekat, jadi setiap harinya aku dan Sunny berangkat sekolah dengan berjalan kaki.
"Ny... Menurut lo, nanti siapa yang menang tanding basket? Sekolah kita atau SMA Harapan?" tanyaku sambil berjalan berdampingan dengan Sunny.
"gatau." Jawabnya.
Aku heran kenapa Sunny selalu irit berbicara,padahal aku ini orang yang sangat cerewet.
"Ny, Temenin gue ya ntar nonton pertandingan basket! Please..." biasanya Sunny luluh kalau aku kasih puppy eyes seperti ini.
Sunny memutar bola matanya lalu menganggukan kepalanya.
Yes, berhasil menaklukan anak malas ini!
Sesampainya disekolah aku dan Sunny langsung menuju ke kelas X IPS 1. Ya, Aku dan Sunny memang sekelas, lebih tepatnya selalu sekelas.
"Hai Rain! Sunny!" sapa Adell saat kita sudah sampai kelas.
Adell adalah temanku dan Sunny sejak SMP. Sebenarnya, banyak teman SMP kita yang masuk SMA ini, cuma yang paling deket sama kita ya cuma Adell, Emery, dan Cleo.
"Hai dell!" sapaku balik.
Sedangkan Sunny? hanya menjawab "hm" sambil tersenyum.
Aku langsung menaruh ranselku di sebelah tempat duduk Adell. Aku dan Adell memang sebangku karena kalau aku duduk dengan Sunny, guru akan susah membedakan mana Sunny dan mana Rain. Akhirnya aku memilih untuk duduk dengan Adell dan Sunny duduk sendiri.
"Rain, nanti ada tanding basket lho! Si itu main kayaknya deh, soalnya tadi pagi gue liat dia pake handband " kata Adell sambil merapihkan rambutnya didepan kaca kecil yang sering dia bawa.
"Ah! Iya.. Nanti SMA kita lawan SMA Harapan IV pas pulang sekolah. Waktu hari Jum'at banyak banget kakak kelas yang ngomongin tentang tanding basketnya. Gue pasti dateng lah, buat nyemangatin prince charming gue." kataku sambil bersemangat.
Jujur saja aku sangat bersemangat kalau bersangkutan tentang prince charming-ku.
* * *
Pertandingan basket masih 2 jam lagi, sedangkan jam pulang sekolah sudah 10 menit yang lalu namun aku masih disekolah menemani Sunny ke perpustakan. Sekarang, aku masih menunggu Sunny di bangku depan perpustakaan, sambil memasang earphone berwarna tosca di telingaku sambil mendengarkan podcast.
KAMU SEDANG MEMBACA
Harapan yang Kelabu [ON HOLD]
Teen FictionRain Saskirana Adia, perempuan easy going yang memiliki suara yang cempreng. Berbeda dengan kembarannya--Sunny Claretta Adia-- ia adalah perempuan anggun yang irit bicara. Mereka berdua menyukai seorang laki-laki yang sama, Ivander Megantara Fairuz...