You look so perfect standing there
In my American Apparel underwear
And I know now, that I'm so down
Your lipstick stain is a work of art
I got your name tattooed in an arrow heart
And I know now, that I'm so downLagu She Look So Perfect dari grup band ternama yang terdengar dari radio membuat Rain sangat bersemangat di pagi hari ini.
Rain sendiri tidak tahu kenapa ia sangat bersemangat. Padahal, biasanya untuk bangun saja ia sudah sangat malas.
Sekarang, Rain sudah rapih dengan seragamnya. Ia melihat dirinya sendiri dikaca. Lalu, ada satu pertanyaan yang mucul di otaknya.
Kenapa banyak banget orang yang gak bisa membedakan aku dan Sunny? Padahal menurutku muka kita jelas berbeda bahkan sifat kita juga jauh berbeda. Batin Rain.
***
Pagi ini, Rain melakukan kegiatan rutin seperti biasa. Bangun tidur - mandi - sarapan - berangkat sekolah. Tidak ada yang menarik sama sekali. Setelah ia sampai di sekolah, ada keramaian di depan mading. Biasanya juga tidak ada yang peduli mading, apapun beritanya itu.
Tumben.
"Ny, liat mading yuk! Penasaran gue," Ujar Rain sambil menarik tangan nya menuju mading.
"hm" kata Sunny yang pasrah saja tangan nya di tarik oleh Rain.
Saking banyaknya yang mengerubungi mading, Rain dan Sunny jadi sangat susah untuk melihat berita apa yang ada di mading tersebut.
Dengan cara bersusah payah serta berdesak-desakan seperti pembagian sembako, akhirnya Rain bisa melihat berita tersebut.
Di mading itu, terpampang artikel wawancara dengan Raesya Agneli. Klub mading mewawancara Raesya, karena dia berencana akan bersekolah lagi di sekolah ini. Sebelumnya, ia pindah ke Brazil karena dikirim ayahnya.
Siapa yang tidak tau Raesya Agneli? Dia adalah the queen of bullying, semua orang tau itu. Ia sangat sangat kejam dia tak memandang siapapun kamu, kamu orang kaya atau bukan, kamu orang terkenal atau bukan, tetap saja dia akan membully-mu jika apa yang ia perintahkan tidak sesuai kemauannya.
Raesya pernah bersekolah di sekolah ini saat SMP. Makanya, hampir semua orang sangat heboh saat tau dia akan kembali. Ia adalah kakak kelas Rain dan ayah Raesya adalah anggota dewan terkenal, jadi sekolah inipun tidak bisa mengeluarkan Raesya.
***
Kapan bel istirahat...
Kapan bel istirahat...
Kapan bel istirahat...Hanya itu yang ada di kepala Rain sekarang. Rain sangat membenci pelajaran Matematika dan yang membuat ia semakin benci dengan pelajaran ini adalah gurunya yang sangat amat menyebalkan.
Cabut? Izin ke toilet aja kadang tidak boleh gimana mau cabut.huft. Batin Rain sambil menghela nafas.
Jika ada anak yang ingin ke toilet, guru itu akan selalu bilang, "Tadi istirahat ngapain aja?! Istirahat tuh buat ke toilet! Jangan malah jam pelajaran saya kamu ke toilet!!"
Ya, menyedihkan.
KRRIIINGGG
OH TERIMA KASIH WAHAI BEL PENYELAMAT ucap Rain dalam hati. Sang dewi fortuna sedang berpihak padanya kali ini.
"Dell, Lo sama yang lain ke kantin aja duluan, pesenin gue bakso satu ya sama es teh manis ntar gue nyusul gue mau ke kamar mandi dulu." kata Rain sambil mengasih uang delapan ribu kepada Adell.
Adell mengambil uang dari tangan Rain, "Oke."
Saat Rain sedang di dalam toilet melaksanakan 'panggilan alam' , Ia mendengar suara pintu toilet wanita yang didobrak sangat kencang lalu terdengar suara perempuan yang sedang marah-marah.
Namun, yang membuat bulu kuduknya berdiri adalah karena ia sangat mengenali suara itu...
Suara seorang Raesya Agneli. Rain sangat yakin sekarang Raesya sedang membully seseorang.
Oh, ini sangat gawat! pekik Rain dalam hati sambil berfikir, bagaimana agar ia dapat keluar.
Jika Rain keluar dari tempatnya sekarang, ia sangat yakin bahwa ia tidak akan selamat juga. Jika ia tidak keluar dari sini, "Bagaimana nasib baksonya?".
Serbasalah.
Setelah berdebat antara otak dan hati. Rain memutuskan untuk keluar, demi baksonya! Lalu ia memutuskan untuk lari secepat kilat. Saat Rain mau mengambil ancang-ancang untuk membuka pintu dan lari secepat kilat tiba tiba...
"AAAAAAAA!!!!!"
Terdengar suara teriakan seorang perempuan dari bilik kamar mandi sebelah kanannya. Lalu, Rain mendengar suara seperti sesuatu yang dicelupkan ke dalam air dengan sangat keras. Namun, tanpa menyianyiakan kesempatan ini, Rain langgsung lari secepat kilat meninggalkan toilet perempuan...
DEMI BAKSO! Tapi maaf siapapun tadi... Batin Rain serba salah.
Rain yakin, Raesya sedang sendiri mem-bully orang itu sampai ia lupa untuk mengunci toilet wanita.
Rain langsung menghampiri meja yang sudah ada Sunny, Adell, Emery dan Cleo. Tanpa ba-bi-bu lagi, ia langsung menyambar bakso kesayangannya yang sempat ia tinggal.
"EH ITU PUNYA GUE!!" teriak Emery histeris.
Rain langsung menelan baksonya, sambil terbatuk-batuk.
"TERUS BAKSO GUE YANG MANA?!?!" teriak Rain yang tidak kalah histeris dengan Emery sampai satu kantin melihat ke arah mereka dan... parahnya,
IVAN NGELIAT KESINI! Seketika tubuh Rain langsung lemas.
"Tadi bakso nya abis kata mang Danu," kata Sunny dengan mimik wajahnya yang setenang air di danau.
"Jadi,lo beli yang lain aja ya. Ini tadi uang lo," timpal Adell tanpa rasa bersalah.
Rain memperlihatkan wajah sedihnya, "Yah, gue kan pengen bakso..."
"Kayak orang hamil ngidam aja lo" ujar Cleo sambil tertawa terbahak-bahak.
Maaf ya perut, hari ini bakso nya abis jadi gabisa makan bakso. Ujar Rain dalam hati sambil mengelus perutnya.
***
21 November
OH NO! BIG NO!
Gue kira hari ini akan menjadi hari yang menyenangkan soalnya gue lagi semangat pergi kesekolah. Tau gak sih? Masalahnya kak Raesya Agneli bakal sekolah ke sekolah gue dan dia bakal jadi kakak kelas gue. LAGI.
SELAMAT DATANG MASA KELAM DI SMA!
Seandainya, dia ga dateng ke Indonesia gue yakin masa SMA ini akan menjadi masa yang menyenangkan. indah. wonderful. beautiful kayak gue.
Waktu ada berita dia pindah ke Brazil aja gue seneng bangetttt
Dan hari ini bakso nya mang Danu lagi abis, kurang apes apa coba?
Terus tadi IVAN NGELIAT GUE!
Ah! Gila parah malu banget...
Sangat.Memalukan.Sangat.Amat.Memalukan.
***
Please kindly read my another story too, judulnya Segara. P.s: Segara terinspirasi dari kisah real life gue hahaha.
Vote, Comment and Share!
Di part ini, gue dibantu sama sahabat tergila huehehe yaitu..... *drumroll*
Thank You!!
-haze
KAMU SEDANG MEMBACA
Harapan yang Kelabu [ON HOLD]
أدب المراهقينRain Saskirana Adia, perempuan easy going yang memiliki suara yang cempreng. Berbeda dengan kembarannya--Sunny Claretta Adia-- ia adalah perempuan anggun yang irit bicara. Mereka berdua menyukai seorang laki-laki yang sama, Ivander Megantara Fairuz...