Sudah seringkali rasanya aku mengadu, menyebut namamu dalam tangis sendu. Mengukir namamu dalam deret kata, hingga hati ini begitu ngilu, bagai angin menderu menerpa kekuatanku.
Dulu aku lemah. Tanpamu aku kalah. Menyimpan perasaan dalam diam, aku sudah lelah.
Bukan maksud ingin behenti berjuang, sayang. Namun kamu yang sengaja memainkan aku bagai layang-layang. Kini aku ingin pulang, kamu bukan tempatku pulang.
Maka selamat jalan kamu yang telah berganti hati lagi. Dan seterusnya jangan kamu tatap aku seakan aku masih milikmu seperti ini. Kamu pergi, pun aku bisa kembali.
Sesungguhnya kamu dan aku hanya sebuah ilusi. Sayangmu yang dulu sering kau umbar janganlah kau ucapkan lagi. Lupakan aku dan menjauhlah lagi.
Ini memang bukan hal yang mudah, tidak sekalipun aku berkata ini mudah. Namun Tuhan kan janjikan hari yang indah, untukku dan untukmu. Meski pada jalan cerita yang berbeda.
KAMU SEDANG MEMBACA
Nobody Said It Was Easy ✓
Poetry[Highest Rank #1 in Poetry] Jatuh sendirian itu sangat menakutkan tapi mengenangnya jauh lebih menyakitkan dan melupakannya bukanlah hal yang mudah Who said it was easy? No one. ps : hanya tulisan hati yang rapuh