When The Bees Come

461 10 0
                                    

                  

Riva menatap lili putih yang cukup banyak di mejanya "apaan nih?".



Ia meraih kartu yang ada di dalam rangkaian tersebut dan bisa melihat nama kakaknya di kartu itu dan bunga itu di tujukan untuk dirinya, tapi bunga ini bukan dari toko Miki. Riva berdecak kesal dan membuangnya ke lantai.

"Riva, itu bunga dari kakakmu!" mamanya berteriak panik "bunga yang malang, mama kira kamu sudah menyukai bunga"

Riva mendengus kesal "bukan bunga dari sembarang toko, Riva cuman suka bunga dari toko yang Riva suka".

"kalau suka bunga, tidak masalah dari toko mana kan?"tanya Mariana heran "mami tidak mengerti jalan pikir kamu"

Riva mendengus kesal dan duduk di sofa. "gak, buat Riva gak begitu, karena di toko itu, Riva bisa menemukan gambaran bunga lili putih yang asli". Mariana terkejut melihat senyum Riva yang lembut "dan...Riva senang jika dia melihat Riva sebagai bunga mawar"

"Riva, kamu sedang jatuh cinta?"

Riva baru sadar, mamanya tidak tau apapun tentang Miki. Ia pikir Victoria akan membocorkan semuannya, karena memang begitu sifatnya tapi ternyata tidak.

"iya"

"dengan siapa? mama dengar dari Victoria dia laki –laki"

salah, Riva salah jika berpikri Victoria bisa menyimpan rahasia.

"iya, dia...mirip dengan bunga lili putih"

Mariana menggenggam tangan Riva senang "nikahi dia nak".

Reaksi mama benar – benar di luar dugaan Riva. "mami gak keberatan?".



Mariana menepuk kepala Riva. "selama dia cinta sama kamu, kamu cinta dia, tidak apa. Jika memang benar dia seindah bunga lili putih, mami akan senantiasa menerima dia"

Riva baru ingat, mamanya maniak bunga, hal itu menjadi faktor pendukung maminya akan menerima Miki. Riva tersenyum.


Riva melangkah, hari ini toko Miki tutup dan Riva jadi penasaran akan sesuatu, apa yang di lakukan Miki jika ia tidak bekerja di toko. Riva menoleh saat mendengar suara ramai, ia ingat, toko bunga lebih modern buka hari ini dan itu tidak jauh dari toko bunga milik Miki. Sekarang Riva tau, dari mana asal bunga tadi pagi, tapi ia tidak heran, yang membelinya adalah kakaknya, orang paling modern dalam hidupnya.

"Riva?"

Riva menoleh dan bisa melihat Miki menatapnya bingung

"hari ini toko tutup". Riva tersenyum "tidak masalah aku hanya ingin bertemumu", Miki menelan ludahnya dan merasa pipinya sedikit panas

"oh, ya bukannya kamu buka setiap hari? Mengapa hari ini tutup?"tanya Riva.



Miki menghela nafas pasrah dan menatap toko bunga baru itu "di sana sedang ada diskon, bunga mereka memang bagus tapi mahal, jadi saat diskon seperti itu, semua orang datang membeli, jadi aku memilih tutup saja" Miki menjelaskan dengan nada yang sedikit kecewa.

Riva meraih tangan Miki dan menciumnya."tapi bungamu lebih indah kan?"

"ti-tidak juga"

Riva tersenyum.

"Riva?"

Riva menoleh. Ia bisa melihat perempuan dengan rambut yang di kuncir satu dengan celemek pink yang bertulisan nama toko baru itu menghampirinya "lama gak ketemu"

"siapa ya?"

perempuan itu tampak kecewa "aku Tania, kamu lupa? kita pernah pacaran dulu 3 bulan" setelah mengunkit hubungannya dengan Riva, wajah perempuan itu kembali ceria.



BloomTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang