part 11

586 27 2
                                    

Rajat Pov;

Ini sungguh.

Aku..aku baru saja memberi tahu kepada sutradara bahwa jika kontrakku habis seminggu lagi,maka aku tidak mau memperpanjangnya. Ya,aku mengatakan itu.

Aku sudah cukup frustasi dengan semua ini. Ibu terus memaksaku. Dan ku turuti kemauannya. Ok. Bukannya aku tega,bukannya aku mau serial JA tamat dengan cepat membuat kecewa para fans. aku tidak mau. Tapi apa yang bisa ku lakukan? Hanya ini. Aku lelah terus di paksa. Aku lelah.

Dan yang harus kalian tau, aku pun frustasi akan semua ini. Paridhi..aku sebenarnya berat hati akan meninggalkan dia.

Hari ini,aku di suruh menuju loksyut kerajaan. Kata sutradara serial ini akan tamat karenaku,jadi segera pula kita harus menyelesaikan beberapa episodenya. Ya tuhan,apa keputusan yang ku ambil sudah benar? Semoga..

Aku sudah pulang dari loksyut pedesaan karena keterpaksaan,episodenya di percepat.

Tapi aku bersyukur setelah ini aku akan bertemu Paridhi. Meski setelah ini takan lagi aku bertemu dengannya.

Aku segera membereskan barangku. Aku segera menuju loksyut

Sesampainya disana,aku langsung di suruh take oleh sutradara. Dan itu pun bahkan langsung bersama Paridhi.

Aku senang bertemu Pari. Namun juga aku terlalu gugup jika nanti ia bertanya mengapa aku tidak mau perpanjang kontrak.

"Rajat,kenapa masih melamun? Ayo,kita sebaiknya segera kita take, di suruh sutradaranya"kata Paridhi

Astaga,aku kaget sekali melihatnya. Aku merindukannya.

"Baiklah"kataku

Kami kemudian berangkat menuju lokasi take. Syuting.

Di adegan pertama,ratu jodha yang di perankan paridhi memegang tanganku. Mereka ceritanya sedang berada di kamar berdua.

"Yang mulia,aku khawatir akan keadaan anak kita. Dia tidak mau menikah dengan Manbay. Lalu,apa yang harus kita lakukan?"kata nya,sebagai ratu jodha

"Mengapa kau terus memikirkan soal itu,Ratu Jodha? Ratu Jodha,aku akan menjamin kali ini,tak ada lagi penolakan dari nya."

"Tapi yang mulia aku--"

Aku meletakkan telunjukku pada bibirnya.

Lalu aku segera menariknya dalam dekapanku. Mendekapnya,erat.

"Daripada kau memikirkan soal salim terus,sebaiknya kau terus berada di dekapku seperti ini"kataku

"Yang mulia! Lepaskan!"

"Shh,diamlah dan biarkan aku terus mendekapmu. Karena,aku tidak akan tau kapan lagi aku akan mendekapmu seperti ini" kataku.

"Cut!"kata sang sutradara,

Kemudian dia bertepuk tangan.

"Sangat baik. Dan,dialog terakhirmu itu sebenarnya tidak ada dalam skripsi. Tapi tidak apa. Perkataan itu begitu indah,Rajat!"kata sutradara.

Perkataan terakhir itu memang sebenarnya tak ada di skrip. Apa aku terlalu membawa perasaanku? Sepertinya aku terlalu sering

Cinta IniTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang