Zeñ POV
Akhirnya ketemu juga sama seseorang yang sangat ku sayangi. Daddynya pun memberiku izin untuk mengantarnya ke sekolah. Jadi aku berangkat menjemputnya lebih awal.
Saat aku sampai di rumahnya, aku melihat dia sedang bersenang-senang dengan abangnya. Aku merasa iri melihat mereka sangat cocok. Dan tiba-tiba dia melihat ke arah mobilku. Dan dia pun masuk ke rumah dengan abangnya itu.
Setelah menunggu agak lama, aku pun melihat dia masuk ke mobil Mr. Rio.
'Kenapa dia masuk ke mobil Mr.Rio? Apa daddynya gak kasih tau ya?' tanyaku dalam hati.Aku pun langsung menyalakan mesin dan langsung menuju ke sekolah. Sesampai di sekolah, aku melihat hanya kak Rio a.k.a Mr. Rio yang keluar dari mobilnya. Karena penasaran aku langsung mendekati mobil Mr. Rio, dan aku mendapatkan My Angel lagi merapikan rambutnya.
"Hey!! Ngapain lo disini?" tanyanya saat dia keluar dari mobil. Aku hanya tersenyum melihatnya. Dia pun pergi masuk ke sekolah.
'Apa aku terlalu menampakkan sifat lain aku ya??'
Aku pun masuk ke kelas dan melihat dia sedang bersama teman-temannya. Aku pun teringat kalau nanti malam ada acara ulang tahun perusahaannya. Dan kupikir nanti malam adalah timingnya untuk memberitahu semuannya. Kelas pun diam saat Mrs. Lera masuk ke dalam kelas.
Olive POV
'Apaan sih dia tuh!! Menyebalkan sekali' kataku dalam hati. Aku langsung masuk ke dalam kelas dengan hati yang gelisah
"Hey renze, tumben hari ini agak lama?" tanya Clarie.
"Gak ada yang ngantar tadi,terpaksa sama sepupu gue." jawabku.
"Kenapa gak sama abang lo tuh?" tanyanya lagi.
"Ngapain gue pergi ama dia. Mending lo yang diantar dia. Ngomong-ngomong, bagaimana sama hubungan lo? Masih gak jelas? Atau perlu gue bantu??" tanyaku balik.
"Diam saja, gak perlu bantuan. Tuh lihat Zèn, dari tadi dia melihat lo terus. Ada apa hubungan lo sama dia?" tanya Clarie.
"Entah lah, dari tadi mengganggu terus. Dan lo tau dia anak kawan baik bokap gue." bisikku. Clarie hampir teriak, aku langsung menutup mulutnya.
"Jangan berteriak, atau kau gak ku restui." ngancamku. Clarie pun terdiam. Mrs. Lera pun masuk dan kami pun memulai pelajaran yang membosankan. Setelah usai sekolah, aku langsung diculik oleh bawahan Grandpa dan mengantarku ke salon langgangan Mommy.
"Jangan terlalu berlebihan." suruhku kepada pegawainya. Mereka pun mengerti, dan memake over kan ku. Mereka pun memberikan pilihan baju untukku. Dan tidak ada baju yang membuatku menarik. Dan terpaksa aku pun mencarinya sendiri. Dan ada satu gaun yang menarik perhatianku.
"Aku mau gaun yang ini. Ada sudah booking?" tanyaku ke mereka.
"Gak ada, nona. Kalau nona mau yang itu, ambil saja." kata salah satu pegawai.
Aku langsung membawa gaun ini dan langsung masuk ke ruang ganti. Dan seperti yang kuduga, kalau gaun ini merupakan styleku. Setelah berganti, aku langsung pergi diantar dengan supir kakekku. Setiba di hotel tempat perayaannya, terlihat banyak wartawan yang tunggu di depan, sehingga aku menyuruh supirku untuk turun di basement. Seperti yang kuduga kalau di basement itu gak ada wartawan sama sekali. Langsunglah aku turun dan naik lift ke ball room. Sampai di ball room, penuh dengan orang-orang penting. Sampai murid-murid yang orangtuanya bekerja di perusahaan plus sok populer di sekolah pun datang bersama orangtuanya.
Aku pun masuk ke ball room tersebut. Sempat di jegat sama pengawal di depan. Untunglah kak Danny datang dari belakang, dan yang menjengkelkan adalah kalau aku pasangannya kak Danny. Padahal kami hanya sepupu. Saat kami masuk semua murid yang 'populer' melihat ke arahku. Untung mereka tidak mengenalku karena aku memakai make up, kalau saja aku berpakaian seperti biasa pastinya langsung ketahuan. Aku dan kak Danny jalan ke tempat keluarga kami ngumpul. Aku melihat Clarie datang dengan kak Hendrick. Buktinya dia sudah duduk di sebelah kak Hendrick. Dan juga ada kak Rio.
"Hai, Grandma. Aku sudah menempati janjiku kan?" tanyaku.
"Iya ya, duduk sana. Sebentar lagi Grandpamu tuh memberikan kata sambutan." suruh Grandma. Kami sekua langsung duduk saat Grandpa sudah berada di atas panggung.
"Selamat malam, hadirin sekalian. Terima kasih sudah mau datang di acara ini. Langsung ke intinya. Acara ini bukan sekedar acara perayaan. Saya ingin menyampaikan anak saya, Jullian Morent akan menggantikan posisi saya. Dan saudaranya akan mengganti posisinya. Dan satu lagi, sebenarnya saya ingin sekali mempublikasikan yang satu ini. Tetapi karena perjanjian saya tidak bisa. Untuk malam ini saya ingin mempublikasikan cucu kesayanganku, Olivia Agatha Morent." saat mendengarkan namaku. Aku langsung di tarik oleh kak Hendrick ke atas panggung. Semua temanku yang sok populer itu langsung terkejut. Aku bisa bayangin sikap mereka besok.
"Grandpa!! Kan kita sudah janji kalau gak mempublikasiku. Bagaimana dengan sekolahku besok??!!" bisikku dengan Grandpa.
"Gak apa-apa kan. Kan sebentar lagi kamu akan lulus, dan akan pergi ke luar untuk kuliah." jawab Grandpa.
"Tapi gak segitu juga lah Grandpa. Kan aku belum lulus dan ini baru masuk sekolah." lanjutku. Grandpa pun langsung melanjutkan perkenalanku. Dan aku hanya bisa senyun saja. Sesudah itu aku langsung turun. Tiba-tiba saja ada yang menarikku ke luar ruangan. Dan tiba-tiba dia langsung menciumku.
"Apa-apaan kau!!" teriakku. Dia langsung saja memelukku.
"I'm sorry liv, I'm really sorry. Aku tau kau gak akan memaafkanku. Tapi aku minta maaf untuk semua kesalahanku." katanya. Aku langsubg menebak kalau dia adalah Gio a.k.a Zeñ. Aku langsung melepas pelukkannya dan menamparnya.
"Kau kira dengan menciumku kau akan langsung dimaafkan? Awalnya aku sudah memaafkanmu tapi dengan perbuatanmu tadi... kau sudah melakukan kesalahan lagi." kataku dan langsung pergi. Aku langsung pergi ke toilet. Aku langsung membasahi mukaku. Dan make up ku pun gak luntur. Aku langsung masuk kembali ke ballroom dan langsung di panggil oleh Daddy.
"Livy, ini uncle Kèvìn yang pernah Daddy ceritakan. Dan ini anaknya." katanya. Aku langsung menjabat tangannya. Dan menatap sinis untuk anaknya.
"Aku rasa perjanjian itu akan dilakukan." katanya kepada Daddy. Dan Daddy pun menyetujuinya.
"Perjanjian apa Dad??" tanyaku. Daddy hanya senyum. Dan aku mempunyai perasaan yang buruk dengan ini. Aku langsung duduk.
"Hey dek, itu bukannya Gio ya?" tanya kak Hendrick. Aku masih terpikir tentang kejadian tadi sehingga gak bisa menjawab pertanyaan kak Hendrick.
"Oi dek!! Jangan melamun!! Ini masih di tengah acara!!" suruh kak Hendrick dan Clarie pun ikut membantu.
"Eh... sorry. Ada apa?" tanyaku. Kak Hendrick langsung menggelengkan kepalanya.
"Yang tadi itu, bukannya dia Gio ya?" tanya kak Hendrick.
"Lah... dari mana kakak tau? Kan aku belum ceritakan?!" tanyaku lagi.
"Dari gayanya. Kan kakak kenal dekat dengan dia." jawabnya. Aku hanya berohria.
"Apa kau masih marah dengannya?" tanyanya
"Entah lah, tapi tadi da sesuatu masalah yang harus ku selesaikan." jawabku.
♤♢♤♢♤♢♤♢♤♢♤♢♤♢♤♢♤♢♤♢
By: Zini_Zank
KAMU SEDANG MEMBACA
My Lovely Prince
RomansaBaru saja berpisah, sekarang minta balikan. Apa arti hubungan ini? Kita sama-sama berasal dari keluarga yang terpandang. Tapi, Mengapa hubungan ini menjadi sangat rumit? Bagaimana alur hubungan kita saat ini?