All For You

267 23 3
                                    

Eunji's POV
Aku baru saja pindah dari pinggiran kota karena ayahku adalah seorang dokter yang biasa dikirim untuk tugas ditempat yang berbeda beda. Aku pindah ke wilayah gangnam, kudengar disini banyak laki laki tampan. Itu bukanlah pendapatku. Menurutku lelaki yang paling tampan adalah Yong Junhyung. Dia adalah segalanya buatku. Aku yang dulunya mengidap sindrome aneh dan itu membuatku tak bisa berada di tempat yang ramai, namun berkatnya aku bisa sembuh. Saat masih tinggal ditempatku dulu, kemana mana aku selalu bersamanya. Sekolah, jalan jalan, semuanya aku lakukan dengannya. Tapi sehari sebelum aku pindah, dia pergi. Aku tak tau dimana dia sekarang, sedang apa dia sekarang. Yang ku tau aku hanya harus menunggu. Karena aku yakin dia akan kembali. Kami sudah berjanji kalau kami tak akan berpisah. Aku masih memegang janji itu. Kini aku sedang menunggu bis. Duduk diam disebuah halte.

Jjjssssshh~

Bis yang akan kunaiki tiba. Aku segera berdiri dan membawa tubuhku naik kedalam bis. Keadaanya sangat sepi. Hanya ada seorang laki laki yang tidur di kursi paling belakang. Aku sama sekali tak mengubrisnya karena dia hanya lelaki yang tertidur.

Aku memasang headset di ponselku dan mendengarkan sebuah lagu. Lagu yang bisa membawaku pada kenangan masa lalu. Kenangan yang indah dengan orang yang kusayangi. Perlahan cairan bening mengalir dari kelopak mataku, seperti biasa aku segera menghapusnya dengan cepat. Aku tak mau melihat Junhyung sedih karena aku menangis. Aku mulai mengotak atik ponselku. Membuka pesan pesan lama yang tak pernah kuhapus. Alasannya, sederhana, karena itu pesan terakhir dari Junhyung. Aku membacanya satu persatu. Selama sebulan aku berpisah dengannya aku terus mengiriminya pesan. Walaupun aku tau pesan yang ku kirim tak pernah sampai pada orang yang kutuju.

Tak lama bis yang kutumpangi sampai. Sekolah didepanku cukup besar. Karena ini mungkin sekolahnya berada dikota. Aku hendak melangkahkan kakiku tapi seorang lelaki tiba tiba menabrakku dari belakang. Dia sempat menoleh, aku ingat, dia adalah namja yang tidur di bis tadi.

"Ah, mianhae!!" Ucapnya singkat yang kemudian berlalu pergi.

Aku melanjutkan langkahku. Aku terus berjalan mencoba menghapus rasa takutku seperti yang diajarkan Junhyung. Tak lama aku sampai didepan ruang guru. Aku segera masuk dan mencari guru yang bisa membantuku menemukan kelas yang akan kutempati.

"Halo, ada yang bisa kubantu? Kau murid baru ya?" Seorang guru menyapaku dan aku menanggapi pertanyaannya dengan anggukan kecil. Guru itu membawaku keruangannya dan mempersilahkan aku duduk. dia menjelaskan semua tentang sekolah. Setelah selesai, dia mengantarku ke sebuah kelas. Kelas yang ramai. Aku tak suka.

"Kau murid baru ya?" Sebuah suara yang tak asing mengagetkanku aku menoleh dan melihat namja yang menabrakku tadi. Aku hanya mengangguk.

"Ooh...." jawabannya hanya itu. Kemudian dia masuk kedalam kelas. Aku mengikutinya sampai dia duduk.

"Kenapa kau mengikutiku???" Tanyanya sedikit canggung. Aku membulatkan mataku, karena aku refleks mengikutinya. Mungkin karena aku yang terbayang sosok Yong Junhyung, dengan kejadian yang sama.

"Hei?"

"Uh, aku... maafkan aku..." aku menunduk dalam menahan malu.

"Gwenchanha... kau bisa duduk disampingku. Aku ketua kelas disini. Lee gikwang, semua memanggilku gikwang" aku masih diam. Sebuah hal yang tak kuduga, dia menarik tanganku dan mendudukkanku disampingnya. Setelah itu suasana kembali diam, canggung, dan sunyi. Tapi didalam sini, jantungku tak berhenti berdetak. Aku baru kali ini merasakan skinship dengan laki laki selain Junhyung.

Kriiiing~

Bel masuk berbunyi. Seorang guru perempuan masuk kedalam kelas. Semuanya tak bersuara. guru itu melihatku ramah.

"Apa kau murid baru?" Aku kebingungan bukan main.

"Berdiri dan jawab pertanyaannya" gikwang membisikan kalimat perintah itu. Dengan refleks aku menurutinya.

"Ne seongsangnim" jawabku.

"Perkenalkan dirimu didepan!" Aku maju kedepan dengan berani. Aku menatap semua wajah yang menatapku penasaran. Seperti akan menerkamku.

"Anyeonghaseyo... cheotneun Choi EunJi imnida, bangapta, kamsahamnida"

"Baik, nona Choi, silahkan duduk kembali dan ikuti pelajaran dengan serius" Aku mengangguk dan melangkah ketempat dudukku.

0o0

Gikwang membawaku mengelilingi sekolah. Kemudian kami berhenti di kantin dan memutuskan untuk makan sesuatu. Aku mengambil sebuah susu kotak rasa strawberry kesukaanku, dan juga satu lagi rasa coklat untuk gikwang. Aku menyusulnya yang sedang menunggu disebuah kursi.

"Ehh.... terimakasih sudah membantu. Ini untukmu" aku menyodorkan kotak susu itu. Gikwang hanya menusukkan sedotan ke kotak susunya, tapi tak kunjung meminumnya.

"Hei, kau mau makan sesuatu??" Tanyanya. Aku menggelengkan kepala sambil tersenyum manis.

"Baik, kita akan makan ramen" Aku terkejut, tapi kemudian aku tersenyum. Gikwang pergi memesan makanan sementara aku tetap duduk sambil menikmati susu kotak yang kubeli. Beberapa menit kemudian gikwang datang sambil membawa nampan berisi 2 mangkuk ramen.

"Makanlah" gikwang menyodorkan mangkuk itu padaku. Gikwang duduk dan memakannya dengan lahap. Tapi ada sedikit rasa sedih saat melihat susu kotak yang kuberikan tidak kinjung diminum.

"Apa kau tidak suka susu coklat?" Gikwang menatapku dan kemudian menatap susu coklat yang kuberikan tadi.

"Ah... aku suka, tapi, makanan yang kusuka akan kumakan paling akhir. Tapi, aku akan memotretnya dulu" gikwang mengambil ponselnya. Gikwang memotret susu kotak itu dan kembali makan ramen.

"Kenapa kau memotretnya?" Aku bertanya karena aku sangat mudah penasaran.

"Karena ini hadiah pertama dari sahabatku"

Deg~

Jantungku berdetak lebih cepat mendengar kalimatnya. Dia sangat mudah akrab dengan orang lain. Berbeda denganku. Tapi.. apakah perasaan ini,akan menjadi perasaan yang sama saat aku bertemu Junhyung???

Anyeong yeorobun!!! Vote terus ya??? Aku usahain lebih baik lagi... lagi.. dan lagi... stay tuned!!!

All For YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang