Part 3

113 16 0
                                    

"Dengarkan Appa! Junhyung adalah hyungmu. Kau harus bisa menjaganya! Dia sedang sakit sekarang, jadi kau harus terus berada disini untuk menjaganya selama appa bekerja! Arasseo?!"



"Ne, appa! Aku akan selalu menjaga hyungku. Aku berjanji pada appa"



"Anak pintar"


Aku terbangun seketika saat mendapatkan mimpi buruk itu lagi. Nafasku terengah engah membayangkan appa ku yang melangkah pergi menjauh. Keringat dingin membasahi tubuhku. Aku memutuskan untuk pergi kedapur, hanya sekedar mencari segelas air putih yang bisa meredakan dahagaku. didapur aku bertemu dengan junhyung. Kakakku. Kakak yang sangat kusayangi. Tapi dia tak pernah menyukaiku dan appa. Bahkan aku sering membayangkan liburan bersama seorang kakak dan ayah yang kusayang.



"Hyung... hyung sedang apa?" Tanyaku sambil berjalan mendekatinya. Dia tak bergeming, hanya sedikit melirikku kemudian melanjutkan meminum segelas air yang hampir tandas itu.



"Hyung sudah minum obat? Apa perlu aku ambilkan obatnya hyung? Hyung, bagaimana keadaanmu? Aku tak pernah melihatmu keluar kamar 3 hari ini. Jadi, apa hyung baik? Aku-"



"Diamlah" aku mengunci mulutku rapat rapat. Aku masih menatapnya yang menunduk diam. Karena merasa teracuhkan, aku mengambil gelas dan menuangkan air kedalamnya, meminumnya dengan perlahan.



"Kau" aku menoleh pada hyung yang sedang menatapku tajam.



"Anak kecil, berhenti memanggilku hyung hyung hyung hyung. Semua itu terngiang dikepalaku dan membuat kepalaku hampir pecah rasanya. Suaramu mendengung dirongga telingaku terus menerus dan itu membuatku sakit kepala lagi" jelasnya panjang lebar.



"Tapi-"



"Jangan bicara! Jauh jauh dariku" junhyung membuang muka kemudian berlalu pergi. Aku membenarkan letak kacamata besarku, dan memutuskan kembali kekamar. Bukan, ini bukan kamarku. Aku tinggal di gudang dekat kamar mandi di lantai atas. Awalnya aku sekamar dengan junhyung, tapi setelah dia diajak pindah kemari dan bertemu denganku dia selalu tidur dikamar kosong yang mirip gudang itu. Setelah beberapa hari dia tidur disana dia jadi mengidap asma lagi karena keadaan yang berdebu, jadi, aku yang menggantikannya tidur digudang.



Aku mengotak atik ponselku. Bingung ingin melakukan apa. Aku membuka laci meja dan menemukan ponsel lama junhyung yang terkadang masih sering kupakai. Ada banyak pesan pesan manis dan polos yang aku rasa dari seorang wanita. Nama kontaknya adalah tteobokki~^^ . Aku tak pernah mengerti apa maksud kata itu, yang kutahu itu adalah makanan kesukaan junhyung.



From: Tteobokki~^^


Oppa, aku merindukanmu... kapan kau kembali?? Aku akan selalu menunggu sesuai janji kita...



From: Tteobokki~^^


Oppa!!! Aku boleh ikut les gitar oleh eomma!! Aku janji kalau aku sudah bisa dan kita bisa bertemu, aku akan menunjukkan padamu..



Aku sudah membaca semuanya. Tapi aku tak pernah mencoba membalasnya. Aku takut wanita itu menerima harapan palsu dariku.


Tring~


Ponsel yang ku genggam berbunyi. Dari Tteobokki. Aku membuka kuncinya dan mulai membaca pesannya.



From : Tteobokki~^^


Oppa anyeong!



Hanya itu? Biasanya dia mencurahkan isi hatinya. Aku sangat ingin membalas pesan darinya, tapi aku takut junhyung marah dan wanita itu terluka. Aku memutuskan untuk bertanya pada junhyung. Aku berjalan ke kamarnya yang juga ada dilantai atas.

All For YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang