Chapter 2

345 24 0
                                    


WINDY POV 

2 week

Hari ini,hari pernikahan ku dengan Niall. Ya,kini aku memakai gaun pernikahan ku. Gaun ini sungguh berat. Sambil menunggu Dad datang. Sesekali aku melihat kaca ku. Aku membayangkan saat menikah nanti. Tak sadar air mata ku mengalir.

Kenapa semua terjadi kepada ku?Apakah pernikahan ini bisa dibilang resmi? Kenapa Mom Dad tega melakukan ini pada ku.. gumam ku.

Lamunan ku buyar saat ada yang membuka pintu. Aku langsung menghapus air mata di pipi ku. Oh ternyata Dad.

" Kau sudah siap Honey? " kata nya sambil tersenyum

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

" Kau sudah siap Honey? " kata nya sambil tersenyum. Dia kelihatan sangat bahagia. Sedangkan aku tidak. Aku berusaha memberikan senyuman terbaik ku.

" Ya Dad , i'm ready " kata ku sambil menjunjung gaun ku yang ribet ini.


Skip-

Kini aku sudah sampai di Gereja. Ya,dimana aku akan mengucapkan janji suci pernikahan ini. Dad menggandeng tangan ku.Kita sudah masuk Gereja. Dad menggandeng ku menuju tempat di manaNiall sudah menunggu ku. Dia tersenyum melihat ku. Aku tahu senyum itu hanya bohongan saja.

 Aku tahu senyum itu hanya bohongan saja

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku dan Niall sudah berhadapan. Lelaki ini memegang kedua tangan ku. Aku hanya membelalakan kedua mata ku.Kini kita sudah mengucapkan janji suci.

"Okay, Mr. Niall now she becomes your wife, you could be kissing your wife now " kata pendeta itu. Aku hanya menunduk. Tiba-tiba dia memegang dagu ku. Dan aku merasakan bibir ku bersentuh dengannya. Aku berciuman dengan nya.

Skip-

Kita sekarang berada di apartement. Nanti malam kita akan ada acara pesta. Aku merebahkan tubuh ku di kasur ini. Sedangkan laki-laki itu,duduk di sofa sambil memengang Handphonenya. Suasana ini sangat awkward.

Tibatiba dia menghampiriku.

" Kenapa kau menerima pernikahan konyol ini? " kata nya sambil melihat kearah ku. Tatapannya sangat tajam dan diam. Aku langsung bangun dari tidur.

"Aku punya alasan untuk menerima pernikahan ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Aku punya alasan untuk menerima pernikahan ini. Aku hanya ingin melihat Dad dan Mom ku bahagia. Aku tak ingin melihatnya mereka sedih. Apa kau tak sedih jika melihat orang tu mu sedih " kata ku  sambil menunduk.

" Lihat aku. Aku juga tak bisa apa-apa. Aku juga sama seperti mu. Kita harus berpura-pura romatis didepan orang tua kita. Bagaimana?. " katanya. Aku melihatnya.

" Baiklah kalau itu mau mu. Anggap pernikahan ini Fake. " aku berdiri dan menuju ke kamar mandi. Dan aku mendengar suara samar.

" Oke " kata lelaki itu.


OH Tuhan kuatkanlah diriku ini... 


Skip-


Kini kita sudah di pesta malam pernikahan kita. Banyak tamu yang datang. Banyak kalangan artis datang ke pernikahan ini dan juga One Direction merupaka bandnya Niall. 

Aku dan Niall duduk di sofa. Tibatiba Niall meninggalkan ku entah dia pergi kemana. Aku hanya sendiri disinni. Aku melihat keramaian di pesta ini. Ada juga yang menyapa ku.

Tibatiba seorang laki-laki mengampiriku dan duduk di samping ku. 

" Hai " Dia menyapa ku. Aku pun menoleh kearahny.

"Ehmm, hai " sapa ku sambil memberi senyum tipis. Siapa laki-laki ini? batin ku

" Aku Shawn " dia mengulurkan tangannya. Aku menyambut tangannya.

" Aku Windy. Senang bisa berkenalan dengan mu. " kata ku.

" Aku juga. Kenapa tak bergabung dengan yang lainnya?" katanya penasaran. Aku melihat wajah nya. Dia tampan.

" Tidak. Aku ingin disini " kata ku sambil menunduk.

" Oh begitu. Kalau begitu aku pergi bentar ya. Bye " Dia pergi dan melambaikan tangan. Aku hanya tersenyum.


Skip-

Pesta sudah selesai. Aku dan Niall sudah di diapartement. Disana sudah ada Mom dan Dad ku.

" Jangan lupa nanti malam oke Niall " kata Dad ku sambil mengedipkan mata. Niall hanya menunduk malu. Aku hanya geli melihat itu.

Dad dan Mom pun pulang. Kini aku tidur kasur. Sedangkan Niall tidur di sofa. Iya, kita pisah ranjang. Tak mungkin kita tidur bersama.

Kini sudah pukul 11 malam aku masih belum tidur. Tibatiba aku terkejut saat Niall memanggil ku.

" Dy, aku tidak bisa tidur di sofa. Aku boleh tidur di samping mu " dia memberikan muka melas nya.

"Hah? ehmm, ya boleh " aku menggeser badan ku ke samping.

" Terimakasih " dia tidur di samping ku.

"Good night Dy " kata nya. Aku hany diam padahal aku mendengarnya. Aku hanya tersenyum.Dan kini aku tertidur sangat pulas. Hari ini sangat melelahkan..



Thanks udah baca cerita ku ini. Maaf kalau cerita nggak jelas atau apa. Baru pertama kali bikin cerita.


Jangan lupa coment dan Vote ya guys..


x_X

My Fake Husband ; n.hTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang