Chapter 4

255 18 0
                                    


DOORRR!!!

Seketika aku terkejut dan menoleh kearah orang yang mengagetkan aku. WHAT!! ternyata Elisa. Oh aku merindukannya. Dia adalah sahabat ku saat high school.

 Dia adalah sahabat ku saat high school

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

" Haiiiii .... " katanya sambil memeluk ku. Aku memeluk nya erat.

"Bagaimana kabar mu Eliza? " kata ku sambil tersenyum. Dia masih memeluk ku.

" Aku baik. Aku sangat merindukan mu. Lama sekali tidak bertemu sejak kita high school saat itu. Kau bagaimana ? " tanya nya balik. Aku melepas pelukannya dan menunduk kebawah.

" Tidak " kata ku singkat. Dia melihat ku dengan wajah yang berubah menjadi sedih.

" Kau kenapa? Ada masalah? Ceritakan padaku. Aku kan sahabat baik mu. " dia mengelus bahu ku.

" Hehh.. Kini aku sudah menikah. " kata ku sambil meneteskan air mata.

" Menikah? apa yang engkau sedihkan. Harusnya kau bahagia " Katanya lagi.

" Pernikahan ini bukan karena cinta satu sama lain. Melainkan pejodohan " Aku terus meneteskan air mata." Aku tak mencintai suami yang dijodohkan oleh Mom dan Dad " kata ku lagi.

" Oh Windy.. Sudah lah jangan menangis lagi. Pasti orang tua mu punya alasan untuk menjodohkan mu. Bersabarlah Windy. Pasti semua ada jalannya " Kata nya sambil memelukku dan mengelus punggung ku. 

" Thanks Eliza. Kau memang sahabat ku yang paling mengerti. " kata ku melepas pelukannya dan menghapus air mata ku. " Aku minta nomer telepon mu. Bolehkan? "  kata ku sambil tersenyum kearahnya.

"Oh tentu saja " dia memberi nomer teleponnya dan aku mencatatnya.

" Windy, aku tak bisa berlama-lama disini. Mungkin kita bisa bertemu lagi. Hubungi aku jika kau perlu bantuan, pasti aku akan membantu " kata nya tersenyum kearah ku. " Oke,bye " kata ku sambil meambaikan tangan kearahnya.

" Bye " dia melambaikan tangan dan pergi dari taman ini.

Aku beranjak dari tempat duduk ku. Aku harus pulang. Aku pun pergi dari taman ini.


NIALL HORAN POV


Aku bosan diapartement ini. Aku ingin pergi.Ehmm,mungkin ke suatu tempat yang menarik. Aku sudah siap dengan pakaian ku. Tak lupa aku pamit dengan Windy.

Skip-

Kini aku sedang dalam perjalanan. Aku bingung harus pergi kemana. Saat sedang memikirkan keman tempat tujuan ku hari ini. Tiba-tiba,telepon ku berbunyi. Ku lihat nama di handphone. Ternyata dari Mom. Aku segera menepikan mobil ku. Dan mengangkat telepon dari Mom.

" ..... "

" Iya Mom ada apa? "

" ..... "

" Dinner? dimana? " kata ku.

" ..... "

" Oh oke.. "

" ..... " 

" Iya Mom. Aku akan mengajaknya " 

" ..... "

" Bye " aku mematikan telepon. 


Hah? kenapa harus dinner... kata ku kesal. Mungkin hari ini aku  tak jadi jalan-jalan. Aku pergi ke supermarket saja membeli makanan kecil untuk di apartement.

Skip-

Sesampaiya di Supermarket, aku mulai menyamar. Aku masuk di supermarket. Mereka tak curiga jika aku Niall Horan. Aku mengambil sneak dan minuman. Setelah itu, aku membayar nya ke kasir.

Seorang Kasir melihat ku terus. Sepertinya dia curiga dan penasaran. Selesai membayar, aku segera pergi. 

Dalam perjalanan, aku masih memikirkan strategi untuk Dinner nanti

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dalam perjalanan, aku masih memikirkan strategi untuk Dinner nanti. Gimana cara nya Mom dan Dad percaya kalau aku dan Windy terlihat akrab. 

Sesampainya di Apartement, aku memasuki apartement ku. 

" Hello " kata ku. Tapi tidak ada yang menjawab. Kemana gadis itu?.

Aku terus mencarinya diruangan ini. Tapi,aku tak menemukannya. Kemana pergi nya gadis itu?. Aku duduk di sofa dan menonton televisi. Sesekali aku memikirkan gadis itu. Aku khawatir jika terjadi apa-apa padanya. Eh, kenapa tiba-tiba aku mengawatirkannya.. Eh dasar bodoh! kata ku dalam hati.

Perempuan itu tak kunjung pulang juga. Sampai akhirnya,ada yang membuka pintu. Ternyata ,gadis itu.

" Aku pulang " kata nya. Dia melihat ke arah ku yang sedang menonton televisi.

" Kau darimana? " kata ku sedikit kesal.

" Aku tadi pergi ketaman untuk jalan-jalan " dia menunduk.

"Hemmm.. nanti kita pergi ke rumah Mom. Dia mengajak dinner dirumahnya " kata ku kembali melihat Televisi.

"Baiklah.. " kata nya singkat.

" Jangan lupa " kata ku sambil melirik kearahnya yang masih berdiri.

" Hah? apa? " katanya.

" UHH.. dasar polos. Kita harus berpura-pura sok romantis bagaimana kau ini " kata ku lagi.

" Hehehe, iya maafkan aku. " kata nya tersenyum kecil. 


Aku hanya mengelengkan kepala ku. Aku melirik ke arahnya yang sedang duduk di kasur sambil memainkan handphone. Aku lihat wajah nya dari jauh secara detail. Dia memiliki rambut cokelat sepunggung yang indah. Wajahnya yang indah. Dia terlihat sempurna.

Aku langsung sadar dari lamunan ku saat dia melihat ke arah ku. 

" Kau kenapa melihat ku ? " katanya.

" Ehmmm.. T-tidak " kata gugup.

" Sudahlah lanjutkan saja aktivitas mu " kata ku lagi sambil melihat televisi lagi. Dia kembali melihat handphonennya.


Hah..,Hampir saja ketahuan.



Huh, Double update hari ini. Makasih ya udah menyempatkan waktunya untuk baca cerita ku.

Oh, Jangan lupa Coment Dan Vote. 

X_x



My Fake Husband ; n.hTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang