"Jo? Jo-mblo."

36 2 1
                                    

Fira tertawa melihat Yanti memberikan uang sejumlah 10.000 rupiah yang berbentuk 2 lembar 5.000 rupiah kepada Ibu penjual makanan seraya berkata, "kembalian 9.000, Bu."
"ATUHLAH NGAPAIN BAYAR SEREBU MAKE GOCENGAN DUA." Ucap Fira tidak santai. Bukan, Fira bukan sedang memarahi Yanti. Sudah menjadi kebiasaan Fira untuk berbicara dengan nada tinggi dan terdengar dongkol.

***

Yanti merupakan teman sekelas Fira. Mereka dekat karena tergabung dalam satu genk yang biasa disebut 'genk jelly'. Sebenarnya Fira dan Yanti sudah saling mengenal sejak kelas 3 SMP. Saat itu, mereka hanya sekedar tahu nama dan kesukaan. Saat Fira kelas 3 SMP, Fira menyukai Kpop, begitu juga dengan Yanti. Namun mereka tidak mengenal lebih jauh karena perbedaan idola. Fira menyukai boygroup Infinite, sementara Yanti menyukai Super Junior dan SNSD.

Tahun 2012, Tahun di mana Fira dan Yanti kenal satu sama lain karena tergabung di kelas 9-D. Yanti menurut Fira merupakan sosok yang pemalu dan pendiam. Saat itu, Fira justru menemukan jati dirinya yang suka bercanda dan aktif di kelasnya. Fira yang cerewet, Yanti yang pendiam.

Fira ingat betul saat Yanti menjadi sosok yang pendiam, pemalu, dan paling cantik di kelasnya. Karena alasan-alasan itu lah Yanti sering diganggu oleh teman sekelasnya sendiri yang memang suka usil. Saat Yanti maju ke depan kelas, beberapa kawanan laki-laki mengganggunya seraya bersorak,
"Ngapain kamu di depan eyy Yanti"
Pernah juga Yanti dihalangi masuk ke kelas oleh sekawanan laki-laki yang ingin menggodanya.

Fira yang sering melihat kejadian-kejadian seperti itu tidak bisa diam. Munculah jiwa sok-kepahlawanan yang dimiliki Fira.
"Yan, buru masuk kelas. Pegang tangan aku." Ucap Fira sembari menjulurkan tangan kanannya. Yanti memegang tangan Fira, ia pasrah karena karakter pemalunya membuatnya takut akan segala hal. Fira menarik tangan Yanti untuk segera masuk kelas walau harus menabrakkan tubuhnya ke badan teman laki-lakinya. Namun apalah daya, Yanti justru jatuh tepat di antara pintu kelasnya dan harus menanggung malu.

***

"Mau ngapain kamu, Fir'aun." Ucap Rahmat saat bertemu Fira.
Mendengar panggilan Rahmat, Yanti pun menyeletuk, "kok manggilnya Fir'aun? Kok panggilannya sama kaya panggilan aku ke kamu?" Fira menatap Yanti dengan sinis.
"Jangan-jangan.. aku dan Rahmat-- jo- jo-"
"Jo-mblo. Huehehehehe"
Fira tertawa mendengar candaan Yanti.

Tidak sepeduli seberapa menyebalkannya Yanti, Fira tetap tidak bisa membencinya. Tidak ada alasan yang pasti untuk bisa membenci temannya ini.

Walau terkadang, Yanti merupakan sosok yang perlu mendapat sentakan keras dari Fira.

"ATUHLAH YANTI KALO KAMU GA BERANI NGELAKUIN TANTANGAN, GA USAH MILIH DARE!" Sentak Fira kepada Yanti. Jika ada sumur terdekat, mungkin Fira akan segera membuang tubuh Yanti ke dalamnya.

"Ya lagian tantangannya aneh-aneh." Bela Yanti.

"KALO TANTANGANNYA GA ANEH ATAU NYUSAHAIN MAH NAMANYA BUKAN TANTANGAN!!!" Gertak Fira lagi.

Fira bisa apa. Ia mencintai teman-temannya, walaupun terkadang..
Mereka berkelakuan macam tokai di tempat umum. Menyusahkan.

Life as Fira FaatihahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang