Benci

65 5 0
                                    

Menapak pada bumi, dan berlindung dibawah langit. Angin menyelinap, mengisi setiap kekosongan dimuka bumi. Getir hati kehidupan seakan menyayat luka dengan pisau tumpul.

Betapa hati tergores dengan luka baru, ketika luka lama belum usai keringnya. Akankah, rasa itu tetap ada tetap untuk membenci dan tetap untuk menghina. Salahkah ketika nafas masih berhembus ?. Dosakah jika jantung masih berdetak ?.

Haruskah malaikat menjemput dahulu, agar secuil penyesalan datang untuk menghapus selaut kebencian itu. Akankah harusnya tiada agar tak ada amarah yg timbul ?. Harus kah sebelumnya takdir kukendalikan agar tak pernah ada pertemuan berujung benci ?.

Apalah aku manusia yg setiap waktu berbuat maksiat, manusia yg setiap hari bergumul dengan dosa. Wanita hina yang selalu penuh dengan kebencian.

Annisa' Fitri ❤
Seorang penulis remaja

(Senja yang terang, dengan bulan yg bersembunyi di pulo sarok pada jam 18:41. Tanggal 01 Februari 2015)

PuisikuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang