Chapter 3

3.2K 355 19
                                    

Mingyu terbangun dari tidurnya. Seingatnya kemarin badannya demam, dan itu semua karena ulah Wonwoo. Mingyu mengedarkan pandangannya mencari pemuda manis yang membuatnya demam semalam, tetapi dia tidak menemukannya.

Mingyu memutuskan untuk keluar mencari Wonwoo. Baru saja Mingyu membuka pintu rumah Wonwoo, dia sudah menemukan pemuda manis itu sibuk dengan seekor rusa, tetapi sepertinya itu bukan rusa yang kemarin diburu Wonwoo.

"Kau pergi berburu lagi hari ini?" tanya Mingyu sambil berjalan mendekati Wonwoo.

"Hmm tidak, hari ini aku malas berburu," jawab Wonwoo santai.

"Lalu darimana kau mendapat rusa itu?" tanya Mingyu lagi.

"Ah rusa ini... sepertinya dia tersesat, aku menemukannya di dekat sungai tadi pagi."

Mingyu menghela nafasnya. "Dan kau membunuhnya? Kau itu polos tapi cukup kejam ya. Kasihan sekali rusa itu, tersesat dan akhirnya dibunuh."

Wonwoo menundukkan kepalanya, wajahnya terlihat murung. "ini hutan, semuanya adalah makanan. Kalau kau tidak berburu, kau bisa mati disini."

Wonwoo menoleh menatap Mingyu. "Kau kan anak kota, pasti tidak perlu berburu sepertiku."

"Ah, maafkan aku. Aku tidak bermaksud menyinggungmu," ujar Mingyu merasa bersalah karena ucapannya. "

Wonwoo tersenyum. "Kau mau ikut aku? Aku mau menjual rusa ini ke pasar."

"Tentu saja aku mau, tidak baik anak sepertimu pergi sendirian."

"Justru lebih tidak baik lagi jika anak sepertimu ditinggal sendirian di sini," ejek wonwoo.

Ucapan Wonwoo ada benarnya juga, akan sangat buruk jika Mingyu yang notabenenya adalah anak kota  ditinggal sendirian di pinggiran hutan seperti ini. Mingyu masih belum terbiasa dengan kehidupan di hutan yang cukup keras.

"Tidak usah membahas masalah yang kemarin okay?  Itu memalukan."

"Baiklah, maafkan aku. Nah, sekarang ayo bantu aku mengurus rusa ini."

Mingyu membantu Wonwoo mengikat keempat kaki rusa itu di sebatang kayu. Agar mudah membawanya kata Wonwoo.  Mereka menaruh kedua ujung kayu itu di bahu mereka, kemudian memulai perjalanan mereka ke kota.

Wonwoo bilang pasar itu tidak terlalu jauh dari rumahnya, tapi tetap saja Mingyu merasa sangat kelelahan berjalan kaki beberapa kilometer sambil membawa seekor rusa.

"Hei Jeon Wonwoo, apa pasar itu masih jauh?" tanya Mingyu. Mingyu merasa tidak sanggup lagi melanjutkan perjalanan, bahu dan kakinya mati rasa saking lelahnya.

"Sebentar lagi kita sampai kok, hanya beberapa meter lagi," jawab Wonwoo santai. Tidak seperti Mingyu, Wonwoo sama sekali tidak tidak terlihat lelah, malah dia terlihat bersemangat. Bagi Wonwoo, pasar adalah salah satu tempat yang menyenangkan.

"Bisakah kita istirahat sebentar? Aku benar-benar tidak sanggup berjalan lagi," keluh Mingyu.

Wonwoo menggeleng. "Tidak bisa, itu akan membuang banyak waktu. Kita harus sampai di rumah sebelum malam hari."

Tepat setelah Wonwoo menyelesaikan ucapannya, terdengar suara seseorang yang memanggilnya, "Hei Jeon Wonwoo!"

"Ah, annyeong  paman Park," sapa Wonwoo pada seorang pria paruh baya yang sedang mengendarai sebuah mobil box terbuka.

"Apa itu rusa? Wah, rusanya lumayan juga. Kau mau ke pasar ya?" tanya pria yang dipanggilnya paman Park itu.

Wonwoo tersenyum sembari mengangguk. "Ya, ini rusa yang kutemukan di dekat rumahku. Aku akan menjualnya di pasar."

Meet My Love ❥meanie [hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang