#10-Mama salah sangka

181 11 0
                                    

Aku merapikan rambutku di depan cermin, woow rambutku sudah mulai menebal. Yeeeeyy... artinya aku sudah mulai sehat, karena sebelumnya rambutku rontok akibat kemoteraphy yang kujalani saat masih menderita kanker darah. Pengalaman yang sangat pahit bagiku, aku harus berhadapan dengan mesin-mesin yang mempertahankan nyawaku dengan aroma obat-obatan yang kurang mengenakkan bagiku. Tapi mujizat terjadi saat ajalku sudah mendekat dokter menyatakan bahwa virus kanker yang ada dalam tubuhku sudah hilang. Ah, sudahlah masa lalu biarlah masa lalu, sekarang masa depan ada didepan mata. Buat masa depan menjadi lebih indah.

Pov Author

Terdengar dering iphone Isya yang sangat nyaring bunyinya. Tertulis nama Vino disana Isya langsung mengangkat telepon dari Vino dengan penuh semangat.

"Hallo Vin,"

"Hallo, gue udah didepan rumah lo nih, buruan gih kedepan. Gue tunggu," terdengar suara Vino begitu lembut di telinga Isya.

"Ok," jawaban yang singkat, padat dan jelas keluar dari mulutku.

Aku langsung menarik jaketnya, dan mempercepat langkahku menuju ruang tengah untuk berpamitan dengan mama.

"Ma, pergi dulu nanti Isya pulang jam setengah dua belas, daaa ma." ucap Isya spontan sambil mencium tangan mamanya.

"Eiit mau kemana, kenalin dulu pacar kamu ke mama cepet suruh masuk pacar kamu!!" perintah mama membuatnya kesal sudah berapa kali Isya bilang ga punya pacar.

"Mamaa aku ga punya pacar, pacar siapa yang mau aku kenalin sama mama? pacarnya bibi?."

"Iih kamu ini jangan malu-malu kenalin aja, mama gak marah kok? cowo didepan itu pacar kamu ya, sini biar mama yang panggil."

"Maaa, bu-." suara Isya terpotong karena mama menutup mulutnya dengan tangan.

"Hei, kamu nunggu Isya ya, sini mampir dulu, saya mamanya Isya."

Vino terkejut, namun akhirnya dia mengikuti perintah mamanya Isya. Ia meninggalkan motornya, dengan langkah yang tegas ia menuju posisi calon mertua ups! Maksudnya mamanya Isya saat sudah berada tepat dihadapan mama Isya lantas ia menyalaminya.

"Kamu pacarnya Isya ya? kamu beruntung dapetin anak saya."

"Ih, apaan sih mama." Isya tambah kesal akibat ulah mamanya.

"Eh- bukan tante saya cuma temen sekolahnya Isya kok."

"Tu ma- bener kan, aku bilang juga apa, dia cuma temen kok ma ga lebih."

Aargh, mama rusak suasana deh kalo kaya gini kan mukaku bisa merah, malu tauu!

"Ohh, kirain pacarnya Isya, maaf ya." mama meminta maaf dengan penuh rasa malu.

"Pfftt," aku tak bisa menahan tawa saat mama meminta maaf dengan wajah yang mulai memerah. Mama hanya diam sambil nyengir layaknya anak ABG.

"Gapapa kok tante sebagai orang tua wajar kalo ngira temen laki- laki itu pacar anaknya, ya udah tante saya pamit dulu buat ajak Isya jalan, bolehkan tante? dengan sopan ia meminta ijin untuk mengajak jalan putrinya.

"O iya boleh kok, jaga Isya baik-baik ya."

"Ma pergi dulu ya, daaa."

***

Kocak ga sih/? Sorry for TYPOS

Cinta Monyet [Editing]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang