#3-EAA

279 10 0
                                    

Pov Author

Awan mendung mulai meneteskan air ke bumi, Isya terkena imbasnya wajahnya mulai pucat akibat kedinginan yang menusuk tubuhnya hingga tulangnya terasa ngilu. Ia memeluk dirinya sendiri, tak ada satupun bus yang berhenti di halte tempat Isya berada.

Suara motor sport dan sinar lampu mendekat ke arahnya, lantas Isya menghindar dari sinar itu karena silau.

"Isya, kok lo belum pulang." suara itu terdengar dari sang pemilik motor.

"O, Vino iya nih belum dapet-.." seketika suara Isya terpotong karena mendadak Vino mengenakan jaketnya ke Isya.

"Pulang bareng gue aja yuk, lagian kalo hujan gini jarang ada bus yang lewat dan bahaya juga kalo lo sendirian disini, inikan udah agak gelap."

"Eh, ga usah repot-repot. Ayo!"

Vino mengangkat sebelah alisnya dan tersenyum aneh saat mendengarkan Isya berbicara. Dasar cewek aneh pikir Vino. Tanpa pikir panjang Vino langsung menarik tangan Isya untuk naik ke motornya.

"Nanti tunjukkin jalannya!"

"Iya." suara Isya terdengar serak.

Isya mencubit lengan kirinya. Ya Tuhan ini bukan mimpi, mimpi apa aku semalam sekarang aku sedang dibonceng dengan Vino. Ku rasa aku mulai suka padanya.

Aku turun dari motor sport biru miliknya dan ia memberiku senyuman tulus padaku.

"Makasih ya Vin, sorry ngrepotin lo."

"Oh enggak kok gue seneng bisa nganter lo, gue pulang dulu ya jaga kesehatan lo ya Is."

"Ga mampir dulu nih Vin.?"

"Oh, enggak lagian ini udah malem."

"Ya udah hati-hati di jalan ya. Eh, sampe lupa jaketnya makasih ya Vin, " Isya mengembalikan jaket yang baru ia pakai ke Vino.

Vino tersenyum lagi lantas menjauh dari posisi semula, senyuman Vino hampir saja membuat Isya pingsan.
Isya langsung melepas sepatunya yang sudah basah dan langsung melangkahkan kakinya menuju kamar.

Ia mengusap wajah manisnya dengan sapu tangan kering yang terletak dimeja. Pantas saja bila Vino perhatian dan terlihat seperti suka pada Isya. Isya terlihat manis juga anggun setelah mengganti pakaiannya dengan baju biasa tapi terlihat tetap modis. Ia langsung mengatur jadwal pelajaran untuk besok dan langsung menarik selimut lantas tidur, bila cuaca dingin seperti ini malas rasanya untuk belajar.

Kling.

Terdengar suara dering ponsel Isya, layarnya bertuliskan nama Vino Alexa. Isya langsung terlihat gembira dan rasa kantuknya pergi entah kemana.

Cinta Monyet [Editing]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang