Chapter 5

100 7 2
                                    

Masih teringat jelas saat Mysha bertemu kembali dengan mereka bertiga 2 tahun yang lalu~

Saat itu juga, adalah hari dimana wanita itu melangsungkan pernikahannya.

Flashback on~

Mysha baru saja menginjakkan kakinya di Indonesia 2 jam yang lalu, mengambil penerbangan paling pagi Paris-Indonesia.
Salah satu teman sekolahnya dulu, Roni, mengabarkan bahwa wanita itu akan melangsungkan pernikahannya tepat hari ini.

Ya.

Tanpa mengabarkan Mysha terlebih dahulu tentunya.

Alunan musik Instrument Je Te Veux terdengar sangat jelas ditelinga Mysha saat ia memasuki gedung pernikahan wanita itu.
Aroma coklat mendominasi setiap ruangan bertema Modern Klasik ini. Mata Mysha menyusuri setiap detail ruangan ini, sampai akhirnya berhenti dan menemukan wanita dengan pakaian pengantin berwarna coklat dan emas, disampingnya ada lelaki dengan tuxedo berwarna coklat kental yang sekarang sudah sah menjadi suaminya.

Mysha berjalan mendekati tempat pengantin yang berbahagia itu, dilihat dari raut wajah mereka yang sedang berseri-seri hari ini.

Ya. Tentu saja mereka sangat bahagia hari ini, mereka sudah menunggu moment sakral ini sejak 6 tahun yang lalu.

Kenapa Mysha bisa tau?

Karena, Mysha adalah saksi sejarah diantara mereka berdua.

Wanita itu terlihat kaget saat melihat Mysha "Ke...kamu...datang?"

"Aku gak boleh datang kesini memangnya?"

"Te...tentu saja boleh, aku sangat mengharapkanmu datang. Bagaimana kabarmu? Kemarin aku mencoba menghubungimu untuk memberi kabar tentang pernikahanku, tapi nomormu tidak bisa dihubungi" ujar wanita itu mendekatkan diri ingin memeluk wanita didepannya yang selama masa-masa sulit dan senang ini telah bersamanya, Mysha. Sahabatnya.

"Aku di Paris. Apa kamu tau?" wanita itu terdiam dalam peluknya lalu melepaskannya.

"Kamu... Di Paris? Sejak kapan? Kenapa kamu tidak memberitahuku?" ujarnya dengan nada kecewa.

"Mendengar jawabanmu itu artinya kamu memang tidak tau kalau aku pergi selama ini. Kamu gak sadar akan kepergianku ke Paris, benarkan? Gak penting sejak kapan. Memangnya kamu peduli? Bukankah sejak 4 tahun yang lalu, kamu sudah tidak ingin menghubungiku lagi?" ujar Mysha dengan menahan segala upaya agar amarah yang meluap selama ini tidak keluar begitu saja hanya karena melihat wajah wanita licik ini.

"Sha, aku mau ngejelasin semuanya. Aku selama ini takut untuk ketemu sama kamu.  Maaf, Sha. Maafin aku"

"Aku sudah memaafkan kamu kok. Kamu terlalu percaya diri beranggapan kalau aku tidak memaafkan kamu"

Wanita ini sudah ingin meneteskan air mata mendengar jawaban ketus sahabatnya ini. "Sha, maaf"

"Masih ada kesempatan untuk menjelaskan kenapa kamu melakukan hal special ini untukku. Temui aku setelah ini jam 21.00 di Dhruva Cafe" Mysha mengangkat tangannya, melihat jam tangan yang senantiasa melingkar ditangan kirinya "Sekarang baru jam 19.00, masih bisa diusahakan untuk datang kan? Dhruva Cafe tidak begitu jauh dari sini"

Mysha mulai berjalan menjauh sambil sesekali melirik ketus lelaki disamping wanita itu.

---

Mysha duduk disudut dekat jendela, setelah ia meminta Rana untuk membawakan Caramel Machiato dan juga Stroberi Cake kesukaannya. Sambil menunggu, dia membuka handphone-nya, membuka galeri foto-fotonya lalu men-scrollnya kebawah. Foto dua orang gadis remaja sedang berselfie ria dikelasnya, keduanya terlihat bahagia saat itu. Bahagia, sampai mereka tidak pernah tau bagaimana akhir dari semuanya. Perpisahan.

Design For My LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang