TL 2

21 1 0
                                    

Raka POV

"RAISAAAA!!!" teriakku pada Raisa. Karena ia telah memasak makanan yang sangat tidak ku sukai.

"Iya apa?" Jawabnya enteng. Apa dia gak ngelihat aku lagi darah tinggi hah!

"Lu masak apaan ini?!" Bentakku. Tapi entah dia yang gila atau gue yang aneh, dia hanya tersenyum melihatku

"Aku masak sayur Raka, sudah ayo makan dari semalam kamu belum amakan apapun" gemas rasanya kumelihat Raisa.

"Lu ganti makanan ini! Gue gak suka S A Y U R!" Kataku yang penuh penekanan

"Lu buang sayur ini dan bikinin gue makanan yang lain" bukan nya menurut Raisa justru menghampiri ku, ia meletakan nasi di piring. Apa yang ia lakukan, batin ku.

"Sekarang buka mulutmu" buseeettt gue mau disuapin sama nih anak. Ogah!!

"Lu gak usah aneh aneh deh yaa"
"Raka aku tau kenapa kamu tidak suka sayur, kamu bisa lihat diluar sana. Banyak anak kekurangan gizi karena kurang makan sayur. Sekarang kamu udah di kasih rejeki lebih, kenapa tidak kamu rawat badan kamu ini. Ayo sekarang buka mulut, kalau tidak.... tidak usah makan, kebetulan bibi juga kepasar. Jadi terserah kamu mau makan atau tidak. Ayo cepat buka mulut" terangnya panjang lebar kali tinggi, ternyata ia peduli dengan lingkungan sekitar, tapi kenapa aku jadi luluh gini sih. Bodo deh, udah laper nih perut.

"Nah gitu dong, enak kan. Sekarang makan sendiri" katanya sumringah karena melihatku yang lahab makan.

Beberapa suap sebelum aku akhirnya memakan sendiri, aku benar benar terpesona dengan wajah Raisa.

"Cantik" gumam ku tanpa sadar, kuharap Raisa tak mendengarnya.

"Apa?" Tanyanya. Sialan dia mendengarku.
"Ini ii...." belum selesai bicara ia pun memotongnya.
"Sudahlah tak penting, sekarang kamu makan sendiri" untunglahhh Raisa tak memperpanjang masalah.

Selesai sudah ku makan, aku kembali ke kamar tuk melihat jadwal rencanaku hari ini.

"Gue kan punya Raisa, gue suruh aja diaa. Raisaaaaa!!" Teriak ku, dan kulihat Raisa tergopoh gopoh menghampiriku.

True LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang