TL 4

12 0 0
                                    

Hari ini adalah hari yang sangat dinanti oleh Raisa, tapi entah lah hal ini dirasakan oleh Raka atau tidak.

Raka sudah tiba dua hari yang lalu, namun karena masih masa pingitan, maka Raka harus tinggal dihotel daerah setempat. Raka ditemani oleh sahabat, crew dan temannya yang lain.

Dipagi hari ini, rombongan Raka sudah sampai di rumah Raisa untuk melangsungkan akad. Namun Raisa belum boleh menemui Raka yang bakal menjadi suaminya.

Sedangkan dirumah khususnya dikamar , Raisa sedang di rias oleh salah satu make up Artis yang sengaja disewa oleh Raka.

Taklupa Raisa memakai gaun yang sudah dikirim Raka kemarin.

Lancar hari ini Ya Allah. Batin Raisa.
Terdengar dengan lantang suara Raka yang mengucapkana ijab qobuk di kuar kamar.

"Saya terima nikah dan kawin nya Raisa putrianti binti yudi putranto dengan mask kawin tersebut dibayar tunai"

"Sah...?" Ucap pak penghulu
"Saahhhh.." sura serentakpun didengar oleh Raka dan Raisa.  Dilanjut kan acara doa, agar hubungan mereka samawa.

Kali ini Raisa sudah diperbolehkan untuk keluar menemui Raka.

"Ayok kak temui calon suami mu" ucap bunda
"Ayo Raisa, Raka sudah tidak sabar menantimu" kini beralih pada Tasya.

Keluarkah Raisa dari kamarnya yang ditatih oleh bunda dan tasya. Gaun yang Indah membuat Raisa  semakin terlihat cantik, kesan yang simple dan elegant pada gaun itu membuat menjadi sosok sederhana yang lembut dan disegani.

Raka yang melihatpun tak berkedip sedikit pun.

"Lu bantuin napa? Nih bini lu kesusahan pake gaun panjangnya 8meter." Kata Tasya yang membuyarkan pandangan Raka pada Raisa

"Emm iyaa yaa, biar saya saja bunda" kata Raka, kali ini Raka sudah bisa memanggil Lia dengan sebutan bunda.

"Hati hati nak" kata bunda, sedang disiai lain Raisa memegang erat tangan Raka karena takut bila jatuh.

"Kamu cantikk" kata Raka yang berhasil membuat pipi Raisa merona.

"Terimakasih" ucap Raisa.

Acara kali ini adalah tukar cincin antara kedua mempelai, sesudah itu Raisa pun mencium punggung tangan Raka, dan Raka bergantian mencium kening Raisa. Lalu acara yang ditunggu adalah resepsi, sudah banyak teman Raisa, saudara Raisa, teman Raka dan saudara Raka yang datang untuk mengucapkan selamat. Resepsi kali ini dibuat oleh Raka semegah mungkin, karena ia tau kalau dia akan diliput oleh para wartawan dan benar saja puluhan wartawan pun turut hadir di acara ini. Raka cukup bangga dengan kehadiran para wartawan karena hal ini akan diketahui oleh Icha, mantan kekasihnya.

Cukup lama Raka dan Raisa menyalami para undangan, da n n tiba lah saat mereka untuk beristirahat. Namun, niat itu gagal karena para wartawan mendesak Raka untuk di wawancarai.

"Mas Raka bagaimana perasaan anda?"
"Bagaimana seorang Raka mencintai asistennya sendiri"
"Lalu bagaimana nasib mantan mas Raka yang bernama icha? Bukankah kalian belum putus?" Begitulah pertanyaan yang terlontar dari para wartawan dan masih banyak lagii...

True LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang