Theater - 4

103 15 7
                                    

Sesampainya didalam Theater kami duduk bertiga. Posisinya :
Jordo, Aku, dan Ray.

"Nanti kalo takut, ngumpet di bahu gue aja ya Na." ejek Jeje.

"Modus bgt ya Je." balas ku.

Aku melihat Ray dan dia hanya tersenyum melihat tingkah laku kami berdua.

Saat film dimulai aku biasa saja sih..
Tetapi saat adegan perempuan tersebut ditarik oleh hantunya.. Aku sangat kaget dan berusaha untuk menutup mataku dengan sweater abu-abu yang selalu ku pakai.

Waktu mulai berlalu, aku mengecek jam LED ku dan ternyata sebentar lagi filmnya selesai.

Saat semuanya sudah berdamai dengan para hantu, diakhir adegan ternyata ada yang lebih seram, ya, ada setan berwarna merah dan refleks aku langsung memegang bahu Jj

"OMG JEJE... ITU APAAN MERAH MERAAHH.." sambil mengumpat di balik bahu Jj.

Ketika lampu bioskop sudah dinyalakan, aku masih tak ingin membuka mata karena masih terbayang dengan setan merah tersebut.

"Hanna, udah gaada kok hantunya."

TUNGGU..

'Itukan bukan suara Jj.... Jadi suara siapa?!?!'

Aku refleks langsung bangun dan tersadar bahwa bahu yang selama ini ku pegang adalah bahu ray, IYA RAY.

Jeje menatap ku dengan bingung karena aku masih memegang bahu Ray.

"Yaampun.. sorry ya Ray, gue kira itu bahu Jj.. sorry banget..." /muka panik/.

"Iya, gapapa kok Na. Btw lo lucu deh pas tadi lagi ketakutan." Kata Ray sambil tersenyum kepada ku.

'OH MY LORD, Cowo seganteng itu bilang gue lucu?!?!? Like, really?!' Kata ku dalam hati.

"Ehm.. Hehe" balas ku.

"Yaudah yuk kita turun!" Ajak Ray.

"Yuk!" Kata ku.

[JJ POV]

Aku melihat Hanna yang sedang mengumpat di balik tangan Ray. Entah mengapa dia sangat berani memegang tangan seorang pria yang bahkan tak dekat dengannya.
Tetapi mengapa aku jadi cemburu?!?
Ah sudahlah paling ini perasaan aneh ku saja sehabis nonton film horror tadi.

"Ehm Hanna? Lo mau pulang bareng gue gak? Gue bawa mobil nih." Kata Ray ke Hanna.

'Men, gaya banget lo bawa mobil. Besok gue bawa truk sekalian.' Dalam hatiku.

"Ehm sorry ya Ray, kayanya gue bareng Jeje aja deh, lagian rumah gue sama Jeje kan deket banget." Jawab Hanna.

'Haha mampus lo' dalam hatiku.

"Ooh, it's okay, kalo gitu gue boleh minta ID Line lo gak Na?" Tanya Ray.

"Ehm contact Line gue kan ada di grup kelas Ray?" Jawab Hanna.

'Waduh mas kalo ngomong di liat-liat dulu, jadi malu kan tuh.' Kataku dalam hati.

"Oiyaya... Hehe yaudah ya gue duluan Hanna,Jj." Sahut Ray sambil tersenyum kepada kami, tepatnya ke Hanna sih.

Disitu gue langsung bete banget.
Kayaknya ada perasaan yang terpendam dalam diri gue buat Hanna.

Tapi.... gue tau, prioritas Hanna bukan gue : )

Dan..

Hanna pasti bakal histeris nih..
1 2 3

[HANNA POV]

"OMG JEJEEEEEE........ LO DENGER TADI KANN?!?! AAAH KWKKAJBSBSNASHKA."

"Biasa aja" Jawab Jj dengan muka yang bete.

"Yaah lo kenapa siih" Seru ku.

"Gapapa." Masih dengan muka yang bete.

"Ehmm gue traktir beli makan yuk!" ajak ku.

"Yaudadehh.." Jawab JJ dengan sedikit senyum.

"Nahh gitu dong." Seru ku.

》》》》》》》》》》》》》》》》》》》

[JJ POV]

Sesampainya di tempat makan, aku dan Hanna berbincang..

"Kok lo gaikut Ray aja Na?" Tanya ku kepada Hanna.

"Ehm kan ada sahabat gue yang lebih penting" Jawab Hanna sambil tersenyum kepada ku.

"Ah bisa aja lo Na." Kata ku.

Entah mengapa aku seperti memiliki perasaan terhadap Hanna, dan aku tak suka jika ada cowo lain yang mendekati Hanna, layaknya Ray.
Ya, aku tau dia cowo yang populer dan banyak dikejar para wanita, tetapi aku tak mau Hanna tersakiti hanya karna cowo yang menang di tampang saja tetapi hatinya tidak.
Aku memutuskan untuk mengungkapkan perasaan ku yang telah terpendam untuk Hanna.

"Oiya Na.. ada yang pengen gue om--" ucapan ku terpotong ketika..

"OMG JE... RAY NGECHAT GUE." Kata Hanna sambil memotong pembicaraan ku.

Ya, cowo itu telah merusak pembicaraan ku dengan Hanna. Karena sudah unmood banget, aku memutuskan untuk mengajak Hanna pulang.

"Hanna, pulang yuk. Nanti kita sekalian ngerjain tugas bareng." ajak ku.

"Ehm yaudadeh, gue bayar dulu ya" balas Hanna.

Saat diperjalanan, Hanna tidak berhentinya mengajakku berbicara tentang Ray.
Aku sudah muak terhadap kata tersebut, ya kata 'Ray'. Entah mengapa aku sangat benci terhadap orang tersebut.
Tetapi aku tidak melampiaskan kebencian tersebut kepada Hanna.
Aku akan selalu menjadi sahabat setia Hanna bagaimanapun keadaannya.

》》》》》》》》》》》》》》》》》》》

Setelah sampai di depan rumah Hanna. Mataku terbelalak melihat seorang pria berdiri didepan mobilnya yang terparkir di halaman depan rumah Hanna.

"Loh itu siapa Na?" Tanya ku.

"Ehh itu Ray, habis ini gue mau pergi sama dia. Makasih ya Je udah nganterin." Kata Hanna.

"Loh kita gak jadi ngerjain tugas bareng?" Tanya ku (lagi).

"Kayaknya enggak deh Je, lo aja ya yang ngerjain, besok gue liat ya tugasnya." Jawab Hanna.

Aku hanya bisa tersenyum kepada Hanna karena ia sangat buru-buru pergi bersama Ray.

_________________________________________

Heii guyss
Gimana menurut kalian?
Makin aneh gak?
Please comment ya!

Don't forget to Vote, Comment, and share this stories to your friends
Thank you!😁

She Lost HimTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang