Chap 1

3.8K 200 3
                                    

Baekhyun POV.
"Ya! Kembalikan sepatuku!! Yoda!!" teriakku sembari berusaha mengejar sitiang yoda itu.

"Apa ini yang kau sebut sepatu? Kupikir ini sepatu milik boneka barbie punya noonaku. Haha" ujarnya sembari memamerkan sepatuku yang dipegangnya. Ck, sungguh aku ingin membunuh anak itu sekarang juga.

"Ya! Pendek!" panggilnya kepadaku yang tengah berdiri tak jauh dari hadapannya.

"Ada apa? Aku memang yeoja pendek apa itu masalah buatmu?" jawabku sembari menatapnya tajam yang kini sudah berada didepanku.

"Ini punyamu" ucapnya memberi sepatuku yang telah menjadi korban bullynya.

"Terima kasih" ucapku dengan nada dingin dan berlalu dari hadapannya dengan keadaan sedang menenteng sepatuku.

Saat aku memasuki kelasku seluruh kelas memandangiku dengan tatapan 'kau-seperti-orang-kebanjiran-baek'

"Ya! Tatapan apa itu?!" teriakku dengan suara cemprengku dan berhasil membuat seisi kelas menjadi tuli. Maksudku hampir tuli.

"Smurf, sebaiknya kau memakai sepatumu" ujar sitiang berjalan -chanyeol- yang tiba-tiba sudah ada disampingku.

"Berhenti memanggilku smurf! Aku tidak biru! Aku mempunyai warna kulit putih bukan biru!" ucapku kesal meninggalkan chanyeol dan segera duduk dikursiku. Sialnya, chanyeol duduk dibelakangku. Miris bukan?
Baekhyun POV END.

Chanyeol POV.
"Yo! Apa kau tidak kekantin?" ucapku yang sengaja mengganggu baekhyun.

Kalian tahu? aku menyukai 3 hal didunia, yaitu: makan, tidur, dan mengganggu baekhyun.

"Tidak. Aku tidak lapar. Aku malas berjalan. Dan aku membencimu" ucapnya yang penuh penekanan disetiap kata.

"Ayolah, temani aku. Kenapa kau seperti anak kecil begini? Kau kira kita sudah berteman berapa lama, eum?" tanyaku sembari membaringkan kepalaku kemeja yang ada disamping meja baekhyun dan menatap dalam mata baekhyun.

"Cantik" gumanku.

"Apa kau bilang?" ucap baekhyun yang langsung mengangkat kepalanya dan menatapku yang sedang mengantukkan kepalaku dengan meja.

"Ya! Jangan begitu! Nanti mejanya sakit" ucap baekhyun polos. ASTAGA! Dia malah mengkhawatirkan meja dari pada kepalaku! Akupun mengangkat kepalaku dan menatapnya tajam.

"Apa meja lebih berharga dari padaku, byun?" tanyaku dengan nada kesal.

"Tidak. Tapi kasihan mejanya. Apa kau tahu? jidatmu itu bisa merusak meja kyungsoo" jawabnya. Mendengar jawabannya membuatku mendengus kesal. Yang benar saja! Jidatku memang sangat lebar tapi tidak sekuat itu!

"Ck, baiklah" ujarku kesal. Selama istirahat berlangsung, kami bersenda gurau. Terkadang aku yang membuatnya kesal atupun sebaliknya.

"Hei, baek" bisikku sembari menusuk-nusuk punggungnya.

"Ada apa?" bisiknya sembari sidikit menoleh kebelakang.

"Apakah sibotak masih lama mengajar didalam kelas?" tanyaku yang masih setia berbisik begitu juga baekhyun.

"Sekitar 2 jam lagi" bisiknya. Ya, guru botak itu. Wu Yifan, umurnya hanya 4 tahun diatas kami dan dia mengajar bahasa alien. Maksudku bahasa mandarin.

Dari pada aku mendengarkan celotehannya sibotak ini lebih baik aku mengitari alam mimpi yang indah bersama baekhyun. Ups. Kalian pasti mengira aku menyukainya. Aku tidak menyukainya tapi aku menyayangi dan mencintainya. Haha. Jika kalian bertanya kenapa aku tidak mengajaknya kencan, aku sudah merencanakannya tapi ayolah, dia seorang princess di SM High School ini. Aku memang populer tapi tidak sepopuler seorang BYUN BAEKHYUN yang selalu menjuarai kejuaraan hapkido nasional tapi dia juga seorang gadia yang cengeng. Kami seperti prangko dan surat tidak pernah terpisahkan sejak lahir karena orang tua kami merupakan teman dekat dan mungkin mereka akan menjadi besan. Hihi.

Setelah 2 jam menunggu sibotak itu mengajar akhirnya waktu pulang sekolahpun tiba.

"Yeol" panggil baekhyun yang berdiri disamping mejaku.

"Eum, ada apa?" tanyaku yang masih serius merapikan buku bukuku.

"Eommaku tadi menelfonku dia bilang aku pulang denganmu karena eomma dan appa akan segera kebandara untuk berangkat ke jepang" jelasnya panjang lebar.

"Baiklah" ucapku yang langsung menariknya keluar dari kelas.

Selama diperjalanan menuju parkiran, kami diselimuti oleh keheningan dan aku benci suasana seperti ini.

"Yeol" panggil baekhyun.

"Ya? Ada apa?" jawabku.

"Apa aku menyusahkanmu?" tanyanya padaku dengan nada sedih.

"Ya, kau selalu menyusahkanku" jawabku bercanda namun bagi baekhyun itu serius. Baekhyun pun memberhentikan langkahnya.

"Benarkah?" tanya baekhyun lirih.

"Haha, tidak, baek. Aku senang kau menyusahkanku" ucapku sembari berjalan kesebelah baekhyun.

"Benarkah? Hiks" ucapnya sembari terisak.

"Eoh? Kau menangis? Ada apa, babe?" tanyaku padanya dan langsung memeluknya membiarkannya menangis dipelukanku.

"Sudah tenang?" tanyaku yang sedikit merenggangkan pelukan kami dan memegang bahu sempitnya itu. Baekhyun hanya menganggung sebagai jawaban atas pertanyaanku tadi.

"Eomma dan appa selalu sibuk dan tidak peduli akan diriku" ujarnya yang masih sedikit terisak.

"Aku takut sendirian, yeol" lanjutnya yang masih menunduk dan terisak.

"Jangan takut, aku tidak akan meninggalkanmu" ucapku sembari menangkup wajahnya dan membuat bibirnya seperti bebek. Bebek yang cantik.

"Janji?" tanyanya dengan nada yang lucu akibat aku menangkup wajahnya dan membuat bibirnya menjadi seperti bebek.

"Janji" ujarku sembari melepas tanganku dari wajahnya dan segera menariknya untuk pulang. Aku yakin dia akan menginap dirumahku karna eomma dan appanya pergi. Ya, selama ini seperti itu jika aku dan noonaku tinggal sendiri karena orang tua kami pergi kami akan dititipkan dengan keluarga byun begitu juga sebaliknya.
Chanyeol POV END.

TEBECEHHHH💕

Rara note:
Hai hai kayaknya ini ff paling wajar yang pernah aku buat haha.
Kalau ada yang kurang bisa dikritik lewat comment kok^^ Vomentnya ya chingu ^^

PerfectTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang