Chap4

2.6K 160 5
                                    

Author POV.

Sudah 2 minggu sehun tinggal dikorea. Ah, tepatnya kembali kekorea setelah meracuni anak dari rekan bisnis ayahnya yang notabennya adalah musuhnya.

"Argh! Tak bisakah kau bekerja dengan rapi?" teriak sehun frustasi kepada salah satu maid dirumahnya.

"Ma-maaf, tuan muda" ujar sang maid itu ketakutan.

"Kau! Kupecat!" ucap sehun dengan penuh penekanan dan segera pergi kekamarnya.

"Ck, sepertinya aku harus tinggal diapartement" guman sehun sembari menutup kembali pintu kamarnya.

"Ya, aku harus tinggal sendiri agar rencanaku merebut baekhyun dan menjatuhkan park chanyeol siidiot tersebut berjalan dengan lancar" ucapnya yang diiringi dengan smirk andalannya yang mampuh meluluh lantakkan seluruh wanita kecuali baekhyun dan kyungsoo.

Author POV END.

Jongin POV.

"Ya! Kyungsoo noona! Tunggu aku!" teriakku yang masih berusaha mengejar siburung hantu -kyungsoo-.

"Noona!" ucapku sembari menarik tangannya dan berhenti dari acara mari-kita-berlari.

"Jangan sentuh aku!" teriak kyungsoo yang membuatku terkaget mendengar kyungsoo noona berteriak kepadaku. Bukan teriakkan yang biasa dia lontar tapi ada sedikit nada kekecewaan disitu. Ah, aku lupa memberitahu kalian aku sudah resmi dengan kyungsoo. Ya, kami berpacaran sejak 1 minggu yang lalu.

Saat kyungsoo berbalik aku melihat aliran sungai kecil dipipinya. Tuan putriku menangis.

"Hiks.. Kau jahat! Hiks.. Kau memeluknya!" teriaknya sembari menangis dan memukulku secara brutal. Sakit. Hatiku sakit melihatnya menangis karenaku. Langsung kutarik dia kedalam pelukkanku setidaknya aku bisa menenangkannya.

"Uljima" ucapku sembari mengelus-elus punggungnya.

"Jangan menangis. Kau membuatku seperti bajingan. Tadi dia hampir terjatuh jadi aku membantunya" jelasku yang masih mencoba menenangkannya. Saat kurasa kyungsoo sudah cukup tenang aku pun melepaskan pelukkan kami dan memegang bahu sempitnya.

"Kau percaya padaku, bukan?" tanyaku sembari menatap matanya dengan tatapan lembut. Kyungsoo mengangguk sebagai jawabannya.

"Baiklah sekarang aku akan mengantarmu kekelas, arra?" tawarku kepada burung hantu imut ini.

"Kajja!" ujarnya semangat sembari menarikku tepatnya menyeretku.

Jongin POV END.

Sehun POV.

Pagi ini, aku baru saja melihat adegan romantis dari chanyeol dan baekhyun yang membuatku ingin muntah. Lihat saja kini, mereka bermesraan didepan umum. Akanku buat itu hanya tinggal kenangan. Tunggu permainanku, Chanyeol.

"Selamat pagi" sapaku kepada baekhyun dan chanyeol yang langsung mendapat tatapan sinis dari mereka berdua.

"Apakah aku salah menyapa temanku?" tanyaku dengan nada yang terdengar sedikit 'menjijikkan'.

"Hentikan aktingmu yang jelek itu, tuan oh" ujar jongin yang tiba tiba datang bersama kyungsoo.

"Noona, sebaiknya kau dan chanyeol hyung segera pergi dari sini" ucap jongin. Chanyeol dan baekhyun pun segera pergi.

"Ya! Bajingan! Jangan ganggu chanyeol hyung dan baekhyun noona! Atau akan kubuat kau menyesal" ancam jongin kepadaku. Ya! Anak kecil kau kira, aku takut? Ck, kau yang akan kuhabisi, tuan byun. Jongin pun segera pergi dari tempatku bersama kyungsoo dan tidak lupa menatapku sinis sekali.

Sehun POV END.

Author POV.

"Yeol" panggil baekhyun dengan nada khawatir kepada chanyeol.

"Y-ya" jawab chanyeol kaget karena sedari tadi ia hanya melamun.

"Kau kenapa?" tanya baekhyun lembut sembari mengelus wajah tampan chanyeol.

"Tidak apa-apa. Hanya sedang tidak enak badan" jawab chanyeol lesu.

"Kau berbohong. Kau bukan sedang tidak enak badan. Kau sedang memikirkan bajingan itu, bukan?" tanya baekhyun sembari mematikan tv yang ada diruang tengah rumah chanyeol dan kembali duduk disofa tepat disebelah chanyeol.

"Baek" panggil chanyeol lirih.

"Ya?" jawab baekhyun yang refleks memandang chanyeol dan memeluk pinggang chanyeol posesif.

"Apa kau akan meninggalkanku?" tanya chanyeol lirih. Sembari mengelus lembut surai baekhyun.

"Tidak. Tidak akan pernah" jawab baekhyun sembari menyandarkan kepalanya didada bidang chanyeol dan menutup mata sebentar untuk menikmati moment tersebut.

"Kuharap begitu" ujar chanyeol sembari mencium puncak kepala baekhyun dan meletakkan dagunya dipuncak kepala baekhyun.

"Saranghae, smurf" ujar chanyeol sembari menutup matanya.

"Nado saranghae, giant" balas baekhyun yang semakin mempererat pelukkannya kepada chanyeol.

Tanpa mereka sadari, Jongin menatap mereka sendu dari lantai atas.

"Aku berjanji akan menghabisi bajingan itu. Demi kalian. Bertahanlah sebentar, hyung, noona" guman jongin lirih.

"Jongin" panggil yoora dengan nada yang sedikit berbisik.

"Kau kenapa?" bisik yoora sembari berdiri disamping jongin.

"Aku sangat sakit melihat baekki noona dan chanyeol hyung seperti ini, noona" jelasnya dengan nada sendu.

"Kau menyayangi baekhyun, bukan?" tanya yoora

"Tentu saja, noona. Pertanyaan bodoh macam apa itu?" jawab jongin sedikit kesal.

"Haha. Jangan kesal begitu. Kau tahu, kalau kau sangat menyayangi noonamu, berjuanglah untuknya balaskan dendamnya kepada sehun" ujar yoora yang bisa dibilang saran yang menyesatkan anak dibawah umur.

"Saranmu sangat menyesatkan, noona" ujar jongin jengah dan segera pergi kekamar chanyeol -kai dan chanyeol tidur dikamar yang sama- sedangkan yoora hanya terkekeh melihat tingkah jongin yang memang sudah dia kenal sejak masih dalam kandungan.

"Sifat aslimu keluar, eoh" guman yoora sembai terkekeh dan segera turun kebawah untuk mengusili sepasang kekasih yang sedang dimabuk cinta.

Author POV END.

Sehun POV.

"Baiklah, akan kulakakukan" ucapku kepada seseorang yang sedang berbicara dengannya melalui sambungan telepon dan segera memutus sambungan tersebut.

"Sial" umpatku

"Apa yang harus aku lakukan? Aku tidak ingin menyakiti baekhyun tapi bajingan itu merebutnya" ucapku frustasi.

"Kau terlalu egois" ucap seseorang yang tiba-tiba masuk kedalam kamarku.

"Ck, noona, kuharap kau bisa sedikit lebih sopan" ujarku datar kepada noonaku, Oh hyemi.

"Mwo? Tidak sopan?! Kau lebih tidak sopan kepadaku!" ucap hyemi noona dengan emosi yanh membara.

"Ck, sudahlah noona. Dan satu lagi aku tidak egois" ucap ku sembari berbaring dikasurku.

"Ya, kau egois" ujar hyemi nona sembari duduk dipinggir kasur.

"Kau egois, hunnie. Kau mencintai baekhyun tapi kau tidak ingin melihatnya bahagia seperti sekarang. Kau berfikir bahwa dia bahagia bersamamu padahal tidak" jelas hyemi noona yang berhasil membuatku terdiam.

"Pikirkan kata kataku baik baik, hun-ah"final hyemi noona dan segera pergi dari kamarku.

PerfectTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang